Vulkanisme Vulkanisme Tenaga Endogen
10
3 Gunung Api Perisai Tameng Gunung api perisai terjadi karena lelehan maupun cairan
yang keluar membentuk lereng yang sangat landai membentuk seperti perisai dengan sudut kemiringan lereng antara 1° – 10°.
Bahannya adalah lava yang bersifat sangat cair. Contoh: Gunung Mauna Loa dan Kilauea di Hawai.
Di Indonesia terdapat 400 gunung berapi, sekitar 129 buah masih aktif dan 70 buah di antaranya tidak menunjukkan
letusan. Gunung api di Indonesia persebarannya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1 Kepulauan Sunda, memanjang dari utara Sumatra, Jawa, Bali sampai Alor termasuk sirkum mediteran
2 Kumpulan Banda, muncul di dasar laut Banda dengan ketinggian lebih dari 100 meter termasuk sirkum
mediteran 3 Kumpulan Minahasa dan Sangihe Talaud, gunung api yang
sangat aktif termasuk sirkum Pasifik misalnya Gunung Soputan dan Gunung Lakon.
4 Kumpulan Halmahera, di bagian tengah antara Makian dan Tobelo, misalnya Gunung Api Tidore dan Maitara.
5 Kumpulan Bhontain, kumpulan gunung api besar di Sulawesi Selatan, tetapi sudah tidak aktif.
Gejala vulkanisme adalah berbagai bentukan yang menyertai peristiwa keluarnya magma dari lapisan dalam
litosfer menyusup ke lapisan batuan lebih atas atau sampai ke permukaan bumi.
Berbagai bentukan muka bumi akibat gejala vulkanisme adalah:
1 Kaldera, yaitu kawah kepundan yang amat besar, luas dan bertebing curam, misalnya kaldera gunung Tengger sekitar
8 Km. 2 Leher vulkanik, yaitu sisa magma yang membeku pada pipa
kepundan yang lapisan tanah penutupnya terkelupas. 3 Dome Vulkanik, yaitu kubah di sekitar gunung berapi akibat
dari instrusi magma menekan lapisan kulit bumi bagian atas dan terjadi pelengkungan.
• Litosfer berasal
dari: lithos: batuan dan
sphere: lapisan.
Kata Kunci
11
4 Dataran lava, yaitu dataran tinggi atau plato yang berasal dari lava.
5 Bentuk kerucut gunung api yang terbentuk secara berlapis-lapis.
6 Meja Lava, yaitu permukaan bumi yang datar dan relatif lebih tinggi
dari sekitarnya menyerupai meja yang berasal dari lava.
7 Kawah Maar, yaitu kawah gunung api kecil yang telah mati dindingnya
berbentuk lingkaran. Menurut proses terjadinya, batuan
dibagi tiga kelompok yaitu batuan beku, batuan endapan sedimen
, dan batuan malihan metamorf
. 1 Batuan Beku
Berdasarkan tempat pembekuannya, batuan beku dibagi menjadi tiga macam
antara lain: a Batuan beku dalam plutonikabisik
yaitu batuan yang tempat pem- bekuannya di dalam kulit bumi dan
proses pembentukannya lambat sehingga membentuk kristal kasar.
Contoh: diorit, granit dan gabro.
b Batuan beku gang atau korok yaitu batuan beku yang tempat pem-
bekuannya di lubang saluran magma diatrema atau pada celah-
celah batuan kulit bumi dengan proses pembekuan relatif cepat
sehingga bentuk kristalnya halus. Contoh: Aplit, Odinit, Posfir dan
Periodit.
c Batuan beku luar atau batuan beku lelehan yaitu batuan beku yang
tempat pembekuannya di luar kulit bumi. Contoh: Andesit, Basalt, Batu
Apung, Dasit, Liparit, dan Trocit.
Gambar 1.8 Struktur gunung api ketika meletus dan mengeluarkan
awan abu vulkanik. Sumber: Kamus Visual
Info Histori
Agar terhindar dari bencana gunung berapi, kita harus mengetahui hal-hal berikut.
Ciri Gunung Api akan Meletus a. Pohon-pohon di sekitar puncak layu
b. Binatang-binatang turun gunung c. Burung-burung beterbangan meninggalkan
gunung d. Banyak sumber air yang tiba-tiba mengering
e. Terdengar suara gemuruh f.
Adanya getaran-getaran
Gambar1.9b Batu apung Sumber: Eyewitness
awan abu vulkanik sumber air panas
geiser lapisan lava
magma
Gambar1.9a Batu granit Sumber: Jendela Iptek
12
2 Batuan Endapan Sedimen Batuan beku dapat mengalami pelapukan karena pemanasan
matahari, hujan, pendinginan, hembusan angin, aliran air, gelombang, dan oleh makhluk hidup. Serpihan-serpihan batu
itu diangkut, kemudian diendapkan di tempat lain, mengeras sehingga menjadi batuan sedimen.
Dilihat dari media yang mengendapkannya, batuan sedimen dibagi tiga macam yaitu:
a Batuan Sedimen Aeolik Aerik, yaitu batuan sedimen yang diendapkan oleh angin. Contohnya Tanah Los, Tanah Tuf
dan Tanah Pasir di daerah gurun. b Batuan Sedimen Glasial, yaitu batuan sedimen yang
diendapkan oleh es atau gletser. Contohnya morena. c Batuan Sedimen Aqualis, yaitu batuan sedimen yang
diendapkan oleh air.
Info Histori
Opal, topas, intan, beryl, korondum, dan
jade termasuk ke dalam batuan yang
banyak digunakan sebagai batu hiasan
karena keindahan warnanya, bentuknya
atau karena dapat membiaskan cahaya
menjadi spektrum warna yang indah.
Contohnya: 1 Breksi, yakni batuan sedimen yang
terdiri dari batu-batu bersudut tajam yang sudah direkat satu
sama lain. 2 Konglomerat, yakni batuan sedimen
yang terdiri dari batu yang bulat yang sudah direkat satu sama lain.
3 Batu Pasir
Gambar. 1.10 Batu konglomerat
Sumber: Eyewitness
Berdasarkan tempat diendapkannya, batuan sedimen terdiri atas:
a Batuan sedimen teristis, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di darat, misalnya tanah loss.
b Batuan sedimen marine. c Batuan sedimen limnis, yaitu batuan sedimen yang
diendapkan di danau atau di daerah rawa, misalnya tanah gambut.
d Batuan sedimen glasial, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di daerah es, misalnya moreine.
e Batuan sedimen fluvial, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di sungai, misalnya pasir.
3 Batuan Malihan Metamorf Batuan metamorf ialah batuan sedimen atau batuan beku
yang telah mengalami perubahan bentuk dan sifat metamorfosis.
13
a Metamorfosis TermalKontak, yaitu batuan yang terbentuk karena
perubahan suhu karena letaknya dekat dengan magma. Misalnya
marmer berasal dari batu kapur dan Antrasit berasal dari batubara.
b Metamorfosis Dinamo, yaitu batuan yang terbentuk karena perubahan
tekanan. Misalnya batu sabah yang berasal dari tanah liat.
c Metamorfosis Regional, yaitu batuan yang terbentuk karena faktor suhu
dan tekanan yang bekerja bersama- sama, serta adanya unsur-unsur
batuan lain dan gas yang masuk pada waktu terjadi kontak dengan
magma. Misalnya Gneis, Skis, dan Shale.