Persaingan competition Kontravensi contravention Kontravensi merupakan salah satu bentuk proses sosial yang

6 6 Gambar 3.7 Proses sosial terkadang menimbulkan persaingan antar individu. Sumber: Kompas

c. Pertentangan atau pertikaian conflict

D. Proses Int eraksi Sosial

Interaksi sosial penting kita pelajari supaya terjadi hubungan yang harmonis dalam sebuah kelompok sosial, karena dengan mempelajari interaksi sosial berarti kita juga berusaha untuk dapat memahami orang lain atau kelompok lain, yang tentunya memiliki pandangan dan pemahaman yang berbeda dengan kita. Pertentangan merupakan bentuk proses sosial di mana seorang individu atau kelompok masyarakat tertentu berusaha mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan adanya ancaman atau kekerasan. Beberapa faktor yang menjadi pendorong munculnya pertentangan antara lain adanya perbedaan kepribadian masing- masing individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan karena terjadinya perubahan sosial. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat menjadi potensi yang memicu munculnya pertentangan.

1. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Jika kalian perhatikan, interaksi yang terjadi antara seorang individu dengan individu lainnya tidak terjadi secara langsung. Pada mulanya mereka bertemu, kemudian saling menyapa, yang pada akhirnya terlibat dalam sebuah percakapan. Oleh karena itu, terjadinya interaksi sosial karena diawali dengan adanya kontak dan komunikasi sosial.

a. Kontak Sosial

Pernahkah kalian merasa suka atau benci kepada orang yang tidak pernah kalian lihat atau kenal? Tentunya perasaan suka dan benci akan timbul jika dua orang atau lebih pernah bertemu atau saling mengenal. Perkenalan biasanya diawali dengan adanya pertemuan. Pertemuan yang dilanjutkan dengan Proses Interaksi Sosial Syarat- syarat Faktor Pengaruh Kontak Sosial Komunikasi sosial Imitasi Identifikas Simpati Bagan 3.7 Proses interaksi sosial Sumber: Dokumentasi Penerbit 6 7 adanya saling menyapa atau menegur. Jika pemberian isyarat atau pesan teguran atau sapaan dari satu pihak ditanggapi oleh pihak lainnya, maka terjadilah kontak sosial. Jadi, kontak sosial merupakan pemberian isyarat atau pesan dari satu pihak terhadap pihak lainnya. Kontak sosial ini merupakan awal terjadinya komunikasi sosial. Kontak sosial dapat dilakukan secara langsung bertatap muka maupun melalui media perantara. Berdasarkan hal tersebut, kontak sosial dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut. 1 Kontak primer, yaitu kontak sosial yang terjadi secara langsung bertatap muka. Contoh: Guru bertatap muka dengan siswanya pad saat KBM. 2 Kontak sekunder, yaitu kontak sosial yang terjadi melalui perantara. Contoh: seseorang yang melakukan kontak melalui telepon.

b. Komunikasi

Secara umum, komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian sesuatu dari satu pihak ke pihak lain dengan menggunakan lambang. Lambang yang digunakan untuk komunikasi di sini tidak terbatas pada bahasa lisan, tapi juga dapat menggunakan bahasa tubuh body language seperti nada suara, ekspresi muka, gerakan tangan, dan lain sebagainya. Berdasarkan arahnya, komunikasi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu komunikasi satu arah, komunikasi dua arah, dan komunikasi semua arah. 1 Komunikasi satu arah Komunikasi satu arah dapat terjadi di dalam kelas ketika guru sedang menyajikan pelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Pada peristiwa tersebut guru bersifat aktif memberikan materi sedangkan siswa hanya mendengarkan atau mencatat saja bersifat pasif. GURU SISWA Sajian materi 2 Komunikasi dua arah Komunikasi dua arah sering disebut pula komunikasi timbal balik. Pada komunikasi ini pemberi pesan dengan penerima pesan saling bergantian mengirim pesan. Sebagai contoh dalam proses belajar mengajar yang menggunakan metode tanya jawab atau diskusi. Antara guru dan murid terjadi pengiriman pesan secara bergantian.