Prinsip-Prinsip Pertanian Organik Pertanian Organik
pertanian organik dilakukan dengan memperhatikan kearifan dan budaya lokal serta kehidupan sosial petani dalam mengembangkan usahatani. Peran pertanian
organik dalam mendukung dan meningkatkan keberlanjutan sumber daya baik secara ekonomi, sosial maupun lingkungan sangat besar, sehingga pertanian
organik disebut sebagai sistem pertanian berkelanjutan.
1 Aspek Ekonomi
Pertanian organik menitikberatkan pada sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai modal dan aset dengan memanfaatkan sumber daya lingkungan
secara bijaksana guna memperoleh hasil yang optimal. Keberlanjutan ekonomi dalam pertanian organik mengacu pada kemampuan pertanian organik dalam
menjamin bahwa produksi pertanian organik dapat memberikan keuntungan yang layak bagi petani dalam jangka panjang. Proses budidaya dalam
sistem pertanian organik selalu mempertimbangkan efisiensi terhadap penggunaan sumberdaya,
efisiensi terhadap penggunaan bahan input eksternal, meminimalkan biaya pengobatan dan meningkatkan pendapatan serta nilai tambah Dinas Pertanian
Provinsi Bali, 2014. Aspek ekonomi di bidang pertanian dapat dikatakan
berlanjut bila produksi pertanian mampu mencukupi kebutuhan pangan dan memberikan pendapatan yang layak serta menjamin kelangsungan hidup petani
Widiarta, 2011.
2 Aspek Lingkungan
Praktik pertanian organik memiliki kontribusi positif terhadap keberlanjutan ekologi. Manfaat pertanian organik terhadap keberlanjutan ekologi tidak perlu
diragukan lagi. Pertanian organik terbukti mampu meningkatan kesuburan tanah,
menjaga keanekaragaman hayati, menghindari penggunaan bahan-bahan kimia, menjaga kebersihan dan kesehatan air. Hal ini menandakan pertanian organik
mampu meningkatkan daya dukung dan kualitas lingkungan. Melalui Pertanian organik keseimbangan dan keberlanjutan ekologi dapat terjadi secara alami.
3 Aspek Sosial
Cara budidaya petani sangat berhubungan dengan kehidupan sosial petani. Aspek keberlanjutan secara sosial dalam pertanian organik merupakan pengembangan
pertanian organik yang memperhatikan budaya lokal dan kehidupan sosial petani berupa kebebasan berkumpul, kesetaraan gender serta memperhatikan hak-hak
tenaga kerja. Pertanian organik mengedepankan nilai-nilai sosial dan kelembagaan dalam menjaga hubungan sosial dan keharmonisan antar petani di
desa. Aspek sosial dapat dikatakatakan berkelanjutan bila mampu mempertahankan nilai-nilai sosial, budaya dan kehidupan sosial petani dalam
pengembangan pertanian organik. 3.
Sertifikasi Organik
Sertifikasi kopi berkembang karena adanya tuntutan konsumen kopi dunia akan produk kopi khusus specialty coffee seperti kopi organik atau kopi lestari.
Berkembangnya permintaan akan kopi spesialti dikarenakan adanya perubahan pola hidup konsumen kopi yang lebih memperhatikan keamanan, kesehatan dan
isu lingkungan dalam budidaya kopi. Sertifikasi organik merupakan bentuk penjaminan suatu produk bahwa produk tersebut dibudidayakan dan diolah
mengacu pada standar organik yang ditetapkan oleh lembaga sertifikasi. Sertifikasi organik menekankan pada tiga elemen pokok yaitu lingkungan,