Gambar 2. Kerangka berpikir manfaat sertifikasi INOFICE terhadap keberlanjutan
usahatani kopi organik.
Praktik usahatani kopi yang berkelanjutan secara ekonomi
Efisiensi Biaya Proses produksi
Petani Non-sertifikasi
Usahatani Kopi Organik
Usahatani Kopi Anorganik
Usahatani Kopi
Pengolahan Penyimpanan dan
pengangkutan
Manfaat Sertifikasi
Nilai Tambah Aspek Lingkungan
Aspek Ekonomi
SNI 6729 2013 Pertanian Organik
Praktik Budidaya Kopi Secara Organik
Produktivitas
Pendapatan Aspek Sosial
Petani Sertifikasi
Praktik usahatani kopi yang
memperhatikan lingkungan
Sertifikasi Organik Kopi
Praktik usahatani kopi yang dapat
diterima secara sosial.
III. METODELOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Pengambilan
sampel petani sertifikasi dilakukan secara sensus karena jumlah petani sertifikasi hanya 30 petani. Jumlah sampel untuk petani nonsertifikasi sebanyak 30 petani,
penentuan jumlah sampel petani sertifikasi dan nonsertifikasi mengacu pada teori Gay dan Diehl 1992 yang menyatakan bila suatu penelitian merupakan
penelitian kausal perbandingan maka sampel yang digunakan adalah 30 subjek per kelompok. Pemilihan sampel petani nonsertifikasi dilakukan secara purposive
sampling berdasarkan umur tanaman kopi dan luas lahan yang dimiliki petani. Petani nonsertifikasi yang dijadikan sampel adalah petani yang memiliki luas
lahan antara 0,25-3 ha dan tanaman kopi berumur 5-53 tahun. Jumlah sampel keseluruhan dalam penelitian ini adalah 60 petani dan sebuah agroindustri
pengolahan kopi organik milik Gapoktan Hulu Hilir. B.
Konsep Dasar dan Definisi Operasional
Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan
untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan penelitian.
Sertifikasi Organik merupakan proses untuk mendapatkan pengakuan bahwa proses produksi dilakukan secara organik budidaya tanaman dan pemeliharaan
atau proses pengolahan produk organik dilakukan berdasarkan standar dan regulasi yang ada sesuai dengan prinsip dan kaidah pertanian organik.
Pertanian Organik merupakan sistem usahatani pertanian yang mengandalkan
bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis untuk menjaga kelestarian lingkungan. Menurut IFOAM pertanian organik memiliki empat
prinsip utama yaitu prinsip kesehatan, prinsip ekologi, prinsip keadilan dan prinsip perlindungan.
INOFICE Indonesian organic farm certification merupakan lembaga sertifikasi
organik yang berada di bawah naungan Yayasan Peduli Organik Madani. Pelaksanaan sertifikasi organik INOFICE mengacu pada SNI 01-6729-2013
mengenai sistem pertanian organik. SNI 01-6729-2013 merupakan standar mengenai sistem pertanian organik yang
menjadi acuan pertanian organik di Indonesia. Standar ini mencakup tata cara usahatani, penggunaan input produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan
dan pengemasan serta tata cara sertifikasi produk organik oleh lembaga sertifikasi organik.
Manfaat Sertifikasi merupakan manfaat yang dirasakan dari adanya sertifikasi
yang berupa peningkatan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial kopi. Manfaat dalam aspek ekonomi diukur dari peningkatan produktivitas, efisiensi biaya,
pendapatan, nilai tambah pengolahan kopi serta praktik kopi yang berkelanjutan
secara ekonomi, sedangkan untuk aspek lingkungan dan sosial dilihat dari praktik budidaya kopi secara organik yang berkelanjutan secara lingkungan dan sosial.
Manfaat sertifikasi dari aspek ekonomi adalah manfaat dari adanya sertifikasi
yang dirasakan petani ditinjau dari aspek ekonomi. Manfaat ekonomi ini diukur melalui peningkatan produktivitas, efisiensi biaya, pendapatan serta nilai tambah
pengolahan kopi. Jika produktivitas, efisiensi biaya dan pendapatan petani sertifikasi lebih tinggi dari petani nonsertifikasi maka sertifikasi INOFICE
memberikan manfaat bagi petani. Manfaat sertifikasi dari aspek ekonomi juga dihitung dari penilaian praktik kopi
yang berkelanjutan secara ekonomi. Indikator yang digunakan mengacu pada SNI 01 6729 2013 dan Jaker PO indonesia yaitu keadilan transaksi yang mencakup 1
pihak yang menentukan harga kopi, 2 lembaga pemasaran yang bekerja sama dengan petani 3 penentuan harga kopi berdasarkan mutugrade dan
4 keterbukaan untuk negosiasi hargatawar-menawar. Pengukuran indikator menggunakan skor 1-3 yaitu skor 1 jika tidak sesuai prinsip, 2 kurang sesuai
prinsip dan 3 sesuai prinsip. Nilai indikator yang diperoleh diuji dengan uji Mann Whitney.
Manfaat sertifikasi dari aspek lingkungan ditinjau dari perbandingan praktik
usahatani kopi organik dan anorganik. Pengukuran praktik usahatani kopi mengacu pada prinsip-prinsip pertanian organik yang ada dalam SNI 01-6729-
2013 yang diklasifikasikan dalam skor 1-3, yaitu tidak sesuai, kurang sesuai dan sesuai dengan prinsip. Indikator-indikator yang digunakan dalam penilaian aspek