tahunnya dari nilai lahan tersebut. Sebaran petani kopi menurut kepemilikan lahan di Kecamatan Air Hitam disajikan dalam Tabel 15.
Tabel 15. Sebaran petani kopi menurut status kepemilikan lahan di Kecamatan Air Hitam Lampung Barat 2015
Kepemilikan lahan
Petani Sertifikasi Persentase
Petani Non sertifikasi
Persentase Hak milik
28 93,33
24 80,00
Sewa 0,00
1 3,33
Sakap 2
6,67 5
16,67 Jumlah
30 100
30 100
Tabel 15 menunjukkan bahwa 93,33 persen petani sertifikasi melakukan usahatani kopi pada lahan hak milik, sedangkan petani nonsertifikasi yang melakukan
usahatani kopi pada lahan hak milik adalah sebesar 80 persen. Sistem sakap yang dilakukan oleh petani adalah bagi hasil baik penerimaan maupun biaya usahatani
sebesar 50 : 50, dengan kata lain pembagian hasil keuntungan bersih yang diperoleh dari usahatani kopi. Sistem sewa yang dilakukan petani adalah dengan
sistem sewa gadai, biaya sewa yang dikeluarkan oleh petani adalah sebesar Rp 11.000.000. Lama waktu sewa tidak ditentukan, selama pemilik lahan belum
mengembalikan biaya gadai tersebut maka penyewa dapat menggunakan dan memelihara lahan.
7. Umur Tanaman Kopi
Produksi tanaman kopi bergantung pada umur tanaman kopi. Menurut Puslitkoka
2014 umur produktif tanaman kopi adalah 5-20 tahun bahkan bila dipelihara dengan baik dapat mencapai 30 tahun. Tanaman kopi yang melebihi umur
produktif maka produktivitas kopi perlahan lahan akan menurun, sehingga perlu
dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas kopi. Sebaran petani kopi menurut umur tanaman kopi tersaji pada Tabel 16.
Tabel 16. Sebaran petani kopi menurut umur tanaman kopi di Kecamatan Air Hitam Lampung Barat 2015
Umur kopi tahun
Petani Sertifikasi Persentase
Petani Non sertifikasi
Persentase 5-21
9 30,00
13 43,33
22-37 16
53,33 12
40,00 38-53
5 16,67
5 16,67
Jumlah 30
100 30
100
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang umur tanaman kopi responden adalah 5-53 tahun. Pada penelitian ini tidak ada petani yang memiliki tanaman
yang belum menghasilkan TBM. Petani nonsertifikasi lebih banyak yang memiliki tanaman kopi yang berumur produktif 5-20 tahun yaitu sebesar 43,33
persen sedangkan petani sertifikasi sebesar 30 persen. Rentang umur tanaman kopi yang dominan adalah 22-37 tahun, untuk petani sertifikasi sebesar 53,33
persen sedangkan petani non sertifikasi 40 persen. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata tanaman kopi yang dimiliki petani sudah melewati umur produktif.
Upaya yang dilakukan petani untuk meningkatkan produksi tanaman kopi yang sudah melebihi umur produktif adalah dengan melakukan penyambungan batang
dan penyulaman tanaman kopi. Penyambungan batang dilakukan untuk meregenerasi tanaman kopi yang sudah tua sehingga produksi tanaman kopi yang
sudah tua dapat lebih baik. Selain melakukan penyambungan batang, petani kopi juga melakukan penyulaman tanaman kopi yang sudah mati.