Manfaat dalam Penerapan Usahatani yang Berkelanjutan Secara

praktik usahatani kopi yang berkelanjutan secara ekonomi disajikan dalam Tabel 35. Tabel 35. Hasil uji Mann Whitney penilaian praktik usahatani kopi yang berkelanjutan secara ekonomi No Indikator Petani sertifikasi Peetani Nonsertifikasi Keadilan dalam proses transaksi 1 Pihak yang menentukan harga kopi KT1 2,17 1,87 2 Lembaga pemasaran yang bekerja sama dengan petani KT2 1,43 1,00 3 Penentuan harga kopi berdasarkan mutugrade kopi KT3 2,73 2,27 4 Penentuan harga dilakukan melalui proses tawar- menawarnegosiasi harga KT4 2,43 1,93 Total 8,76 7,07 Indeks keberlanjutan persen 73 58,92 Mann Whitney-U 216,000 Z hitung I 3,517 I Z tabel Z α = 0,05 I 1,645 I Berdasarkan Tabel 35 rata-rata skor praktik usahatani kopi yang berkelanjutan secara ekonomi petani sertifikasi lebih baik dari petani nonsertifikasi. Secara keseluruhan petani sertifikasi sudah menerapkan dengan baik indikator-indikator penilaian praktik usahatani kopi yang berkelanjutan secara ekonomi. Pada proses penjualan kopi organik petani sertifikasi lebih terbuka untuk negosiasi harga atau tawar-menawar. Petani sertifikasi selain bekerjasama dengan gapoktan sebagai penampung kopi organik juga bekerja sama dengan PT Nestle. Bentuk kerjasama petani sertifikasi dengan PT Nestle adalah sistem langganan. Pihak Nestle selalu memberi informasi harga kopi kepada petani sehingga petani dapat mengetahui perkembangan harga kopi. Hal ini berbeda dengan petani nonsertifikasi yang tidak bekerjasama dengan lembaga pemasaran manapun kecuali tengkulak. Pada indikator penentuan harga berdasarkan mutugrade kopi, baik petani sertifikasi dan nonsertifikasi sudah merasakan manfaat ini. Harga kopi yang diterima petani didasarkan pada kadar air kopi, banyaknya biji kopi yang cacat serta kebersihan kopi. Hasil uji Mann Whitney praktik usahatani kopi yang berkelanjutan secara ekonomi petani sertifikasi lebih baik dari petani nonsertifikasi. Hal ini ditunjukkan melalui nilai |Z hitung | = |3,517| yang lebih besar dari |Z tabel α=0,05 | = |1,645| sehingga keputusan yang diambil yaitu tolak Ho. Artinya rata-rata manfaat ekonomi yang diterima petani sertifikasi lebih signifikan lebih tinggi dari petani nonsertifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa petani sertifikasi telah merasakan manfaat ekonomi dari sertifikasi INOFICE terutama dalam keadilan proses transaksi seperti keterbukaan untuk negosiasi harga, penentuan harga kopi berdasarkan kualitas serta kerjasama dengan lembaga pemasaran kopi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Juwita 2013 mengenai manfaat pembinaan dan verifikasi kopi di Kabupaten Tanggamus yang menghasilkan bahwa petani terverifikasi mempunyai persepsi yang lebih tinggi mengenai manfaat ekonomi program verifikasi dibandingkan petani nonverifikasi.

2. Manfaat Lingkungan

Penilaian manfaat lingkungan program sertifikasi INOFICE diukur menggunakan indikator-indikator manfaat lingkungan yaitu manajemen ekosistem, konservasi tanah dan air, tata cara produksi, pembuatan dan penggunaan input, serta pemanenan dan penyimpanan. Indikator-indikator penilaian manfaat lingkungan kemudian diuji validitas dan reliabilitas untuk melihat apakah indikator-indikator yang digunakan valid dan reliabel. Hasil uji validitas dan reliabilitas indikator penilaian manfaat lingkungan tersaji dalam Tabel 36. Tabel 36. Hasil uji validitas dan reliabilitas indikator penilaian praktik usahatani kopi organik yang berkelanjutan secara lingkungan No Indikator Extraction Keterangan Manajemen Ekosistem 1 Macam-macam tanaman naungan yang ditanam di lahan ME1 0,908 Valid 2 Jumlah tanaman naungan yang ditanam di lahan ME2 0,829 Valid Konservasi Tanah dan air Valid 3 Cara membersihkan rumput dikebun KT1 0,82 Valid 4 Daur ulang sisa-sisa hasil panen daun, kulit kopi dll untuk menjadi pupuk organik KT2 0,787 Valid 5 Pembuatan parit, tanggul, guludan, terasering atau penanaman mengikuti kontur untuk mencegah erosi KT3 0,766 Valid 6 Tempat membuang air dari sisa penggunaan herbisida atau pestisida dan input lainnya KT4 0,863 Valid 7 Cara mengelola sampah dedaunan KT5 0,751 Valid 8 Tempat membuang sampah plastik, botol dll yang ada dilahan KT6 0,707 Valid Tata cara produksi 9 Lama masa konversi lahan untuk tanaman tahunan 3 tahun sebelum panen pertama TP1 0,748 Valid 10 Lahan organik dan konvensional memiliki pembatas yang jelas berupa zona penyangga buffer zone TP2 0,811 Valid Kesuburan dan aktivitas biologi tanah harus dipelihara atau ditingkatkan dengan : Valid 11 a. Sumber bahan penyubur tanah berasal dari mikroba, tumbuhan dan hewan organik TP3 0,889 Valid 12 b. Penggunaan pupuk organik pupuk kompos, pupuk hijau dan pupuk kandang pada lahan TP4 0,826 Valid 13 Hama, penyakit dan gulma harus dikendalikan dengan salah satu atau kombinasi dari cara-cara berikut TP5 : Pengendalian mekanis dengan penggunaan perangkap, penghalang, cahaya dan suara. Pengedalian hama, penyakit, dan gulma menggunakan pestisida nabati. Pelestarian musuh alami parasit, predator, patogen dan serangga. Ekosistem yang beragam tumpangsari, buffer zone, dan agroforestry. Penggunaan mulsa dan penyiangan 0,863 Valid 14 Jarak zona pembatas terhadap permukiman dan sumber air atau sungai TP6 0,823 Valid 15 Pembersihan semua peralatan yang digunakan sebelum digunakan pada lahan organik TP7 0,745 Valid Penggunaan dan Pembuatan Input Produksi Pertanian Organik 16 Benihbibit kopi berasal dari tanaman kopi organik IN1 0,824 Valid 17 Penggunaan bahan kimia sintetik pupuk dan pestisida kimia dalam proses produksi kopi IN2 0,867 Valid Pemanenan dan Penyimpanan 18 Cara pemanenan kopi PN1 0,726 Valid 19 Cara penjemuran kopi PN2 0,821 Valid 20 Pembersihan alat-alat pengolahan PN3 0,732 Valid 21 Tempat penyimpanan kopi PN4 0,713 Valid Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,739 Valid Signifikansi 0,000 Valid cronbach alpa 0,885 Reliabel Berdasarkan Tabel 36 hasil uji validitas dan reliabilitas indikator manfaat lingkungan menunjukkan bahwa instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah valid. Hal ini terlihat dari nilai Kaiser Meyer Olkin KMO yaitu 0,739 0,5 dan signifikan Barlet’s test sphercity sebesar 99 persen. Nilai extraction untuk masing-masing indikator berada diatas 0,4 sehingga semua indikator penilaian manfaat lingkungan dinyatakan valid. Nilai cronbach alpa yang diperoleh yaitu sebesar 0,885, hal ini berarti instrumen-instrumen yang digunakan memiliki reliabilitas yang baik. Instrumen-instrumen penilaian manfaat lingkungan yang telah dinyatakan valid dan reliabel kemudian diuji menggunakan uji Mann Whitney u test untuk melihat ada tidaknya perbedaan manfaat lingkungan yang diterima petani sertifikasi. Hasil uji Mann Whitney u test indikator penilaian praktik usahatani kopi organik yang berkelanjutan secara lingkungan tersaji pada Tabel 37. Sistem usahatani kopi secara organik yang dilakukan petani sertifikasi mengedepankan asas keberlanjutan lingkungan. Petani sertifikasi diwajibkan untuk mengetahui dan menerapkan tata cara budidaya secara organik. Penerapan manajemen ekosistem petani sertifikasi lebih baik dari petani nonsertifikasi. Hal ini terlihat berbagai macam tanaman naungan yang ditanam serta banyaknya jumlah pohon yang ditanam. Meskipun jumlah tanaman naungan yang ditanam petani sertifikasi dan nonsertifikasi belum memenuhi standar ideal yaitu 300-600 pohonha, namun jumlah naungan yang ditanam petani sertifikasi lebih baik dari petani nonsertifikasi. Keberadaan tanaman naungan sangat bermanfaat selain sebagai penaung juga berfungsi sebagai penyerap karbon dan penyangga