Metode Analisis Manfaat Lingkungan

Ketentuan skor penilaian adalah sebagai berikut: 1 Skor 1 bila pernyataan tidak sesuai dengan indikator 2 Skor 2 bila pernyataan sedikit sesuai dengan indikator 3 Skor 3 bila pernyataan sesuai dengan indikator Indikator-indikator manfaat lingkungan dianalisis dengan metode yang sama dengan indikator manfaat ekonomi yaitu uji Mann Whitney dan terlebih dahulu diuji validitas dan reabilitas. Uji Mann Whitney digunakan untuk menguji Hipotesis 2. Jika rata-rata skor praktik budidaya kopi yang berkelanjutan lingkungan petani sertifikasi lebih tinggi maka sertifikasi INOFICE memberikan manfaat bagi petani. Hipotesis pengujian yang digunakan yaitu: H0 : μ1 = μ2 artinya rata-rata manfaat lingkungan yang diterima petani sertifikasi dan nonsertifikasi tidak berbeda. H1 : μ1 μ2 artinya rata-rata manfaat lingkungan yang diterima petani sertifikasi lebih tinggi dibanding petani nonsertifikasi.

3. Metode Analisis Manfaat Sosial

Manfaat sertifikasi dalam aspek sosial diukur dengan menggunakan indikator- indikator kepedulian sosial prinsip pertanian organik yang mengacu pada SNI 6729 2013, IFOAM basic standard 2005 dan Jaker PO Indonesia Jaringan kerja pertanian organik Indonesia. Indikator-indikator ini digunakan untuk menilai tingkat keberlanjutan kopi organik dari segi sosial. Indikator untuk mengukur praktik kopi organik yang dapat diterima secara sosial tersaji pada Tabel 7. Tabel 7. Indikator penilaian praktik kopi yang dapat diterima secara sosial No Indikator Skor 1 2 3 4 5 Kesehatan Petani Penggunaan Alat-alat pelindung ketika pemupukan dan penyemprotan Penyimpanan peralatan pelindung diri yang bersamaan dengan penyimpanan bahan kimia pupuk, pestisida,dll. Tempat penyimpanan pupuk dan pestisida Jarak penyimpanan pupuk dan pestisida dari sumber air atau sumur Tempat membersihkan diri dan mencuci pakaian setelah melakukan pemupukan dan penyemprotan pestisida 1 Tidak menggunakan pelindung 2 Menggunakan sebagian alat pelindung misal topisepatu 3 Menggunakan masker, sepatu, pakaian tertutup dan topi 1 Selalu 2 Kadang-kadang 3 Tidak pernah 1 Di kebun 2 Di dalam rumah tidak tentu 3 Di tempat khusus dalam rumah 1 0-15 m 2 15-30 m 3 30 m 1 Di sungai 2 Di kamar mandi rumah 3 Di kamar mandi khusus di kebun 6 Kearifan Lokal Mengadakan musyawarahdiskusi mengenai permasalahan dalam usahatani kopi 1 Tidak pernah 2 Kadang-kadang 3 Iya, selalu 7 8 9 Iuran rutin untuk kegiatan kelompok tani dan bantuan bagi kelompok tani yang membutuhkan Pelaksanaan pelatihan dan penyuluhan bagi petani dari kelompok tani bekerja sama dengan lembaga sertifikasi Penanaman kopi dengan pola tumpang sari dan tanaman naungan 1Tidak pernah 2 Kadang-kadang 3 Iya selalu 1 Tidak pernah 2 Kadang-kadang 3 Iya, selalu 1 Tidak melakukan 2 Kadang-kadang melakukan 3 Iya selalu melakukan 7 8 9 10 Iuran rutin untuk kegiatan kelompok tani dan bantuan bagi kelompok tani yang membutuhkan Pelaksanaan pelatihan dan penyuluhan bagi petani dari kelompok tani bekerja sama dengan lembaga sertifikasi Penanaman kopi dengan pola tumpang sari dan tanaman naungan Status dan kepemilikan lahan yang digunakan untuk kopi. 1Tidak pernah 2 Kadang-kadang 3 Iya selalu 1 Tidak pernah 2 Kadang-kadang 3 Iya, selalu 4 Tidak melakukan 5 Kadang-kadang melakukan 6 Iya selalu melakukan 1 Sedang dalam sengketa 2 Lahan bebas sengketa namun tidak memiliki sertifikat 3 Lahan bebas sengketa dan memiliki sertifikat 11 12 13 Keadilan Sosial Pertimbangan dalam melilih pekerja Penentuan jam istirahat bagi pekerja Cara penentuan upah bagi pekerja 1 SARA suku, ras dan agama 2 Tidak ada 3 Potensi kerja rajin, kuat, disiplin 1 Pemilik kebun yang menentukan 2 Mengikuti jam istirahat yang berlaku di daerah tersebut 3 Kesepakatan petani dan pekerja 1 Petani yang menentukan 2 Mengikuti upah yang berlaku di daerah tersebut 3 Kesepakatan petani dan pekerja Lanjutan Tabel 7. No Indikator Skor 14 15 16 Kebebasan berkumpul dan berorganisasi Lembaga atau organisasi apa saja yang diikuti petani Keaktifan petani dalam kegiatan dan perkumpulan organisasi yang diikuti Keaktifan petani dalam mengikuti penyuluhan oleh penyuluhtokoh desaperusahaan 1 Tidak mengikuti organisasi 2 Hanya mengikuti kelompok tani 3Mengikuti kelompok tani dan kelompok atau organisasi lainnya yang ada di desa arisan, pengajian, dan lain sebagainya. 1 Tidak aktif tidak pernah hadir 2 Cukup aktifkadang-kadang hadir 3 Aktifselalu hadir 1 Tidak pernah 2 Kadang-kadang 3 Selalu mengikuti 17 18 Kesetaraan Gender dan tidak bertindak diskriminati Pemilihan pekerja didasarkan pada jenis kelamin gender Perbandingan jumlah pekerja pria dan wanita 1 Iya selalu 2 Kadang-kadang 3 Tidak pernah 1 Tidak ada pekerja wanita, semua pekerja pria 2 Penggunaan pekerja wanita dibatasi, lebih banyak pekerja pria 3 Jumlah pekerja pria dan wanita berimbangtidak dibatasi Ketentuan skor penilaian adalah sebagai berikut: 1 Skor 1 bila pernyataan tidak sesuai dengan indikator 2 Skor 2 bila pernyataan kurang sesuai dengan indikator 3 Skor 3 bila pernyataan sesuai dengan indikator Metode analisis data yang digunakan pada tujuan ketiga ini sama dengan metode yang digunakan untuk menjawab tujuan kedua yaitu uji Mann-Whitney. Uji Mann Whitney digunakan untuk menguji Hipotesis 3 dalam penelitian. Jika rata-rata skor praktik budidaya kopi yang berkelanjutan sosial petani sertifikasi lebih tinggi dari petani nonsertifikasi maka program sertifikasi memberikan manfaat bagi petani. Hipotesis yang digunakan adalah: H0 : μ1 = μ2 artinya rata-rata manfaat sosial yang diterima petani sertifikasi dan nonsertifikasi tidak berbeda. H1 : μ1 μ2 artinya rata-rata manfaat sosial yang diterima petani sertifikasi lebih tinggi dari petani nonsertifikasi.