Produktivitas Usahatani Metode Analisis Manfaat Ekonomi
Produktivitas lahan untuk petani sertifikasi dan nonsertifikasi diuji dengan menggunakan uji beda t-test dua sampel pada Persamaan 2. Jika produktivitas
lahan petani sertifikasi lebih tinggi dari petani nonsertifikasi maka sertifikasi INOFICE telah memberikan manfaat. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai
berikut: H0 : μ1 = μ2 artinya tidak ada perbedaan antara produktivitas lahan petani kopi
sertifikasi dan petani nonsertifikasi. H1 : μ1 μ2 artinya produktivitas lahan petani kopi sertifikasi lebih tinggi
dibanding petani non sertifikasi.
b.
Efisiensi Biaya
Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi dalam kegiatan produksi. Biaya dalam terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Efisiensi merupakan suatu
keadaan dimana tercapainya perbandingan terbaik untuk suatu usaha pemanfaatan sumber daya dengan hasil yang diperoleh. Efisiensi biaya akan memberikan
petani keuntungan yang lebih optimal. Perhitungan efisiensi biaya kopi dilakukan untuk melihat besarnya biaya korbanan
opportunity cost yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu kilogram kopi. Efisien tidaknya pengeluaran biaya bergantung pada besarnya biaya untuk
menghasilkan satu kilogram kopi. Semakin kecil biaya yang diperlukan untuk menghasilkan satu kilogram kopi maka semakin besar efisiensi biaya yang
diperoleh. Perhitungan efisiensi biaya dilakukan dengan rumus:
� =
…………………………4
Efisiensi biaya kopi antara petani sertifikasi dan nonsertifikasi selanjutnya diuji dengan uji beda untuk melihat ada tidaknya perbedaan. Jika efisiensi biaya petani
sertifikasi lebih tinggi maka program sertifikasi memberikan manfaat bagi petani. Pengujian tersebut menggunakan rumus pada Persamaan 2. Hipotesis yang
digunakan adalah: H0 : μ1 = μ2 artinya tidak ada perbedaan antara efisiensi biaya kopi petani
sertifikasi dan petani nonsertifikasi. H1 : μ1 μ2 artinya efisiensi biaya kopi petani sertifikasi lebih tinggi
dibanding petani non sertifikasi. Usahatani kopi sering dilakukan dengan sistem tumpang sari dan naungan,
sehingga perlu dilakukan penghitungan efisiensi biaya lahan untuk melihat apakah biaya yang dikeluarkan untuk pada lahan sudah efisien. Efisiensi biaya lahan
merupakan perbandingan total biaya lahan dengan produktivitas lahan. Sama seperti efisiensi biaya kopi, semakin kecil biaya yang dikeluarkan maka semakin
tinggi efisiensi biaya lahan. Penghitungan efisiensi biaya dilakukan dengan rumus:
� =
�
…………………...
5
Untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara efisiensi biaya lahan antara petani sertifikasi dan nonsertifikasi maka dilakukan uji beda, jika efisiensi biaya lahan
petani sertifikasi lebih tinggi dari petani nonsertifikasi maka sertifikasi memberikan manfaat bagi petani. Hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : μ1 = μ2 artinya tidak ada perbedaan antara efisiensi biaya lahan petani sertifikasi dan petani nonsertifikasi.
H1 : μ1 μ2 artinya efisiensi biaya lahan petani sertifikasi lebih tinggi dibanding petani nonsertifikasi.
c.
Pendapatan
Pendapatan kopi merupakan selisih penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan untuk kopi. Pendapatan lahan merupakan selisih penerimaan lahan dengan biaya
pada lahan tersebut. Perhitungan pendapatan dapat dilakukan dengan rumus Soekartawi, 1990:
� = � . � − � . � − …………………………………………….6
Keterangan:
� = pendapatan lahanRp Yi = hasil produksi tanaman kopi, tanaman naungan, tanaman tumpang sari kg
Pyi = harga output tanaman kopi, tanaman naungan, tanaman tumpang sari Rp Xi = faktor produksi i = 1, 2, 3, ....n
Pxi = harga faktor produksi ke-i Rp BTT = biaya tetap total Rp
Pendapatan dan biaya yang dihitung dalam pendapatan lahan ini adalah
pendapatan dan biaya yang dikeluarkan selama dua tahun terakhir. Pendapatan lahan meliputi seluruh penerimaan dan biaya dari yang dilakukan pada lahan baik
kopi, tanaman tumpang sari dan tanaman penaung. Dalam analisis pendapatan suatu menguntungkan atau tidak dapat dilihat dari nilai RC return cost ratio,
yaitu rasio total penerimaan terhadap total biaya. Persamaan untuk analisis RC adalah sebagai berikut:
= …………………………………………7
dimana, RC = Return cost ratio TR
= Total revenue Rp TC
= Total cost Rp
Usahatani dikatakan menguntungkan jika nilai RC 1, namun jika nilai RC 1 maka tidak menguntungkan. berada pada situasi impas atau tidak
menguntungkan dan tidak merugikan jika nilai RC = 1 atau biasa disebut break event point. Pendapatan lahan untuk masing-masing kelompok kemudian diuji
dengan uji beda. Jika pendapatan petani sertifikasi lebih tinggi maka terdapat manfaat yang diperoleh petani dari program sertifikasi. Hipotesis yang digunakan
adalah sebagai berikut: H0 : μ1 = μ2 artinya tidak ada perbedaan antara pendapatan petani sertifikasi dan
petani nonsertifikasi. H1 : μ1 μ2 artinya pendapatan petani sertifikasi lebih tinggi dibanding petani
nonsertifikasi.
Hipotesis tersebut diuji dengan t-test dua sampel, menggunakan rumus pada persamaan 2. Jika pendapatan petani usahatani kopi petani sertifikasi lebih tinggi
maka ada manfaat dari adanya program sertifikasi.