Nilai Tambah Value Added

peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat petani yang terlihat dari pemenuhan indikator-indikator pilar lingkungan, pilar ekonomi, dan pilar sosial, sehingga dikatakan telah berhasil dalam mendukung terwujudnya pembangunan berkelanjutan sustainable development. Hal tersebut tercermin dengan adanya manfaat yang dirasakan petani berupa peningkatan perekonomian dan kesempatan kerja bagi keluarga petani. Hasil penelitian Barham dan Weber 2012 yang bertujuan menganalisis keberlanjutan ekonomi sertifikasi kopi di Meksiko dan Peru menunjukkan bahwa pendapatan usahatani kopi petani sertifikasi organik di Mexico Oaxaca dan Chiapas US 480.8 lebih rendah dibandingkan pendapatan petani sertifikasi RA US 601 di Peru Junin. Penelitian ini menunjukkan bahwa produksi kopi, luas lahan, usia tanaman, pendidikan petani memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan petani kopi sertifikasi RA di Peru. Menurut Chairawaty 2012 yang meneliti tentang dampak sertifikasi Fair Trade terhadap perlindungan lingkungan, sertifikasi Fair Trade memberikan dampak ekonomi berupa berkurangnya biaya pembelian input kimia dan penambahan penghasilan dari tanaman sampingan. Dampak dari berkurangnya biaya pembelian input kimia sangat tinggi, hal ini terlihat dari sekitar 90 petani KPG sudah tidak menggunakan herbisida lagi. Selain itu petani memperoleh bantuan berupa mesin babat yang berasal dari alokasi premium fee untuk menggantikan peran herbisida. Tanaman sampingan pada lahan kopi dapat memberikan penghasilan tambahan di luar penghasilan dari tanaman kopi sehingga dapat membantu perekonomian petani saat mereka berada di luar musim panen kopi. Dampak sosial yang dirasakan petani adalah kuatnya organisasi petani dalam produksi dan pemasaran. Petani mendapatkan bantuan dari jaringan yang ada dalam Fair Trade dan petani juga merasakan manfaat berupa kemudahan dalam pemasaran karena adanya kepastian harga dan kontrak. Sedangakan dampak lingkungan yang dirasakan adalah peningkatan kesuburan tanah yang terlihat dari kebun petani yang lebih hijau, teratur dan kondisinya jauh lebih baik. Selain itu bertambahnya keanekaragaman hayati yang terlihat dari macam-macam tanaman peneduh dan tanaman lainnya di perkebunan yang berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem. Hasil penelitian Widiarta, Adiwibowo dan Widodo 2011 mengenai keberlanjutan pertanian organik menunjukkan bahwa usahatani padi organik layak secara ekonomi dengan BC rasio 1,7, sedangkan usahatani konvensional tidak layak secara ekonomi karena nilai BC Rasionya kurang dari 1, yaitu 0,9. Hal ini menunjukkan bahwa paktik pertanian organik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberlanjutan ekonomi petani. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa keberlanjutan praktik pertanian organik di kalangan petani masih rendah karena masih banyak petani yang belum mengadopsi praktik pertanian organik. Petani cenderung bertahan dengan pertanian konvensional karena praktik pertanian organik memiliki tingkat kompleksitas lebih tinggi dibanding praktik pertanian konvensional atau dengan kata lain sangat rumit untuk diterapkan oleh petani. Penelitian Mujiburrahman 2011 yang bertujuan untuk menganalisis sistem rantai pasok dan nilai tambah kopi organik mendapatkan hasil bahwa jaringan pasok