Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap investasi asing maupun daerah, sudah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh kebijakan investasi yang
berlaku. Dalam kegiatan pembinaan dilaksanakan melalui sosilisasi ketentuan pelaksanaan penanaman modal, pemberian konsultasi pelaksanaan penanaman modal
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan fasilitas penyelesaian masalah – masalah yang dihadapi penanam modal dalam meralisasikan penanaman
modalnya. Sedangkan dalam pengawasan mekanismenya melakukan pengawasan kelokasi proyek dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada perusahaan,
pemberitahuan dilakukan paling lambat 5 hari kerja sebelum pelaksanaan pengawasan dilakukan menggunakan surat.
Maka kesimpulannya adalah kejelasan pelaksanaan kebijakan oleh BPM Kota medan harus sesuai dengan perundang – undangan investasi yang berlaku. Sesuai
dengan PERKA No. 3 Tahun 2012 perusahaan yang berkantor pusat diluar daerah lokasi proyek wajib menunjukkan seorang penanggung jawab perusahaan yang terkait
dengan pelaksanaan kegiatan penanaman modal serta wajib memberikan informasi yang diperlukan termasuk LKPM.
3. Konsistensi dalam pelaksanaan kebijakan
Faktor ketiga yang mendukung implementasi kebijakan adalah konsistensi yaitu jika implementasi kebijakan ingin berlangsung efektif, maka perintah –
perintah pelaksanaan harus konsisten yang jelas. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, Kepala BPM Kota Medan mengatakan sanksinya sudah dibuat
berdasarkan Perka No 3 Tahun 2012 pada Bab XIII Pasal 26 mengatakan BKPM
sesuai dengan peraturan perizinan dan nonperizinan penanaman modal yang diterbitkannya dapat mengenakan sanksi administrasi kepada perusahaan yang
tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawab serta melakukan penyimpangan terhadap perizinan dan nonperizinan penanaman modal, dan ketentuan
pelaksanaan penanaman modal termasuk penggunaan mesin, barang, dan bahan yang mendapat fasilitas pembebasan bea masuk. Sanksi administratifnya
dilakukan secar bertahap, yaitu peringatan tertulis, tidak dilayani permohonan perpanjangan jadwal pengimporan mesin dan barang dan bahan, tidak dilayaninya
permohonan perubahan daftar induk impor mesin, barang dan bahan, rekomendasi pengurangan kuota impor mesin dan barang dan bahan , pembatasan kegiatan
usaha, pembekuan kegiatan dan usaha dan fasilitas penanaman modal atau pencabutan kegiatan usaha dan fasilitas penanaman modal.
Peneliti mengambil kesimpulan bahwa BPM sendiri sudah benar – benar melakukan reformasi birokrasi di area BPM sendiri. Ini sangat bagus dalam
meningkatkan dan menaikkan investasi di Kota Medan, penciptaan iklim investasi yang kondusif dengan peningkatan infrastruktur, sumber energi, jaminan berusaha
serta keamanan berinvestasi sebagai suatu daya tarik dan kemudahan bagi calon investasi.
Dalam hal inilah dibutuhkan pentingnya leadership yang beribawa dalam menjalankan tujuan nasional khususnya di daerah Kota Medan yakni
mensejahterakan masyarakat. Perlunya kehadiran pemimpin seperti Kepala Badan Penanaman Modal inilah yang mampu bekerja demi kepentingan masayarakat
daerah, karena selain berwawasan nasional ia juga mampu mengayomi para
anggotanya dalam menjalankan tugas masing – masing dengan sebaik – baiknya. Pemimpin seperti ini, akan mampu mengatasi semua distorsi yang terjadi saat
otonomi daerah berjalan. Dalam mendapatkan jawaban pada variabel ini juga dibutuhkan beberapa
indikator yang berhubungan, antara lain :
1. Pengangkatan Birokrasi Dan Insentif