b. Menciptakan lapangan kerja c. Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan
d. Meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional e. Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional
f. Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan g. Mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan
menggunakan dana yang berasal, baik dari dalamnegeri maupun dari luar negeri
h. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Namun satu yang harus disadari dalam mengelola investasi, kebutuhan investor
tidak hanya pada waktu hendak melakukan investasi, akan tetapi unutk jangka panjang yakni selama investor tersebut melakukan kegiatannya. Dengan demikian
tujuan investasi akan dapat terwujud.
3. Penanaman Modal Melakukan Usaha di Indonesia
Secara sistematika Undang – Undang Penanaman Modal tahun 2007 terdiri dari 18 BAB dan 40 Pasal. Sebagaimana lazimnya suatu undang – undang,
diawali dengan menjabarkan pengertian istilah yang digunakan. Dalam undang – undang penanaman modal ini pun dijabarkan beberapa istilah yang digunakan,
antara lain dalam pasal 1 butir 1 disebutkan, penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanaman modal dalam negeri
maupun penanaman modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Negara Indonesia.
Dari pengertian yang dijabarkan dalam pasal ini, dapat diketahui bahwa kegiatan penanaman modal dapat dilakukan dalam bentuk pertama, penanaman
modal dalam negeri, kedua penanaman modal dapat dilakukan melalui penanaman modal asing. Penanaman modal dalam negeri bentuk usahanya tidak harus dalam
bentuk badan hukum dan penanaman modal asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan didalam wilayah negara
Republik Indonesia., kecuali ditentukan lain oleh undang – undang ; ayat 3 penanaman modal dalam negeri dan asing yang melakukan penanaman modal
dalam bentuk perseroan terbatas dilakukan dengan : a mengambil bagian saham pada saat pendirian perseroan terabatas, b membeli saham, dan c melakukan cara
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan. Ketentuan lebih lanjut tentang pendirian perusahaan dalam rangka penanaman
modal diatur dalam : Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor : 1P2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal Nomor 57SK2004 Tentang Pedoman dan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal yang didirikan dalam rangka Penanaman
Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing. Pasal 2 Keputusan Kepala BKPM Nomor 57SK2004, dikemukakan : ayat 1 calon penanam modal yang
akan melakukan kegiatan penanaman modal dalam rangka PMDN dan PMA wajib mengajukan permohonan kepada kepala BKPM, ayat 2 syarat persetujuan
SP atas permohonan penanaman modal dalam rangka PMDN dan PMA di tanda tangani oleh kepala BKPM, ayat 3 penanaman modal yang telah memperoleh
surat persetujuan wajib mengajukan permohonan untuk memperoleh perizinan
pelaksanaan yang diperlukan untuk pelaksanaan penanaman modal, ayat 4 perizinan pelaksanaan penanaman modal sebagaimana dimaksud ayat 3 terdiri
dari : a. Perizinan yang diterbitkan oleh BKPM, berupa ;
1 Angka Pengenal Importir Terbatas 2 Izin UsahaIzin Usaha TetapIzin Perluasan
3 Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing 4 Rekomendasi Visa bagi Penggunaan Tenaga Kerja Asing
5 Izin mempekerjakan Tenaga Kerja Asing 6 Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing yang bekerja
dilebih 1 Provinsi 7 Fasilitas pembebasan Bea masuk atas Pengimporan Barang Modal atau
Bahan Baku Penolong dan Fasilitas Fiskal lainnya b. Perizinan yang diterbitkan oleh pemerintah provinsi sesuai
kewenangannya, berupa perpanjangan izin memperkerjakan Tenaga Kerja Asing untuk Tenaga Kerja Asing yang bekerja diwilayah KabupatenKota
dalam 1 provinsi. c. Perizinan yang diterbitkanoleh pemrintah KabupatenKota, berupa :
1 Izin lokasi 2 Sertifikat Hak Atas Tanah
3 Izin Mendirikan Bangunan 4 Izin Undang – Undang GangguanHO
4. Badan Koordinasi Penanaman Modal