Analisis Karakteristik Pelaksanaan Kebijakan

Kemudian peneliti melakukan analisis data terhadap variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini guna melihat sejauhmana proses pelaksanan Perwal No. 54 Tahun 2010 tersebut dalam pengawasan penanaman modal di Kota Medan, yakni sebagai berikut :

A. Analisis Karakteristik Pelaksanaan Kebijakan

Pada karakteristik pelaksanaan kebijakan yang menjadi orientasi adalah apa sebenarnya tujuan dari kebijakan – kebijakan tersebut. Sikap penerimaan atau penolakan dari agen pelaksana sangat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan implementasi kebijakan publik. Hal ini sangat mungkin terjadi karena kebijakan yang dilaksanakan bukanlah hasil formulasi warga setempat yang mengenal betul permasalahan dan persoalan yang mereka rasakan. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika setiap daerah atau kabupatenkota meenrbitkan peraturan daerah yang berkaitan dengan penanaman modal. Dalam hal ini BPM Kota Medan sebagai pelaksana teknis daerah menangani pelaksanaan investasi khususnyaa pegawasan investasi dibidang penanaman modal. Yang cukup menarik dalam pelaksanaan kebijakan tersebut adalah pelaporan LKPM yang dilakukan secara berkala triwulan, semester, dan tahunan. Dengan demikian secara teoritis pelaku usaha sudah dapat memprediksi apa yang harus dilakukan sementara menunggu LKPM triwulan berikutnya. Dalam pelaksanaan pelayanan administrasi penanaman modal di Kota Medan melalui sistem satu atap, ternyata belum sesuai dengan gambaran pelayanan birokrasi yang tidak efektif dan efesien. Pertama : Kota Medan kurang perhatian terhadap standar waktu untuk proses pelayanan administrasi penanaman modal di Kota Medan. Sebagai akibatnya waktu yang diperlukan bagi calon investor untuk menyelesaikan perizinan penanaman modal menjadi lebih sulit dari perkiraan. Penyelesaian perizinan penanaman modal menjadi membutuhkan waktu yang lama. Kedua : lemahnya koordinasi antara instansi – instansi yang terkait dengan pelayanan administrasi penanaman modal. Tidak ada hubungan kerja yang jelas antara instansi yang menerbitkan izin lokasi, dan instansi yang menerbitkan IMB, masing – masing instansi bekerja sendiri – sendiri. Ketiga : meskipun BPM Kota Medan diberikan wewenang untuk menangani penanaman modal di Kota Medan, tetapi kewenangan instansi tersebut tidak memadai untuk meningkatkan kualitas pelayanan perizinan penanaman modal. Hal ini, karena kewenangan BPM Kota Medan masih dimiliki oleh masing – masing instansi yang bersangkutan. Penjabaran tentang SOP BPM Kota Medan, diatur dalam SOP BPM Kota Medan sendiri. SOP tersebut menjelaskan tentang acuan bagi pegawai di lingkungan Badan Penanaman Modal Kota Medan dalam melaksanakan proses manajemen dan pemberian pelayanan, baik kepada pihak internal dan pihak eksternal. SOP adaalh pedoman untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator – indikator teknis, administratif, dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja pada unit kerja yang bresangkutan. Tujuan SOP BPM Kota Medan adalah untuk menciptakan komitmen mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja dalam rangka mewujdukan good governance. Standar Operasional Prosedur tidak saja bersifat internal tetapi juga eksternal, karena SOP selain digunakan untuk mengukur kinerja di BPM Kota Medan juga berupa responsibilitas, responsivitas, dan akuntabilitaas kinerja BPM dimata masyarakat. Pelayanan publik yang diberikan BPM Kota Medan kepada masyarakat dalam hal ini khususnya pada pengawasan investasi PMA dan PMDN di Kota Medan merupakan perwujudan fungsi aparatur negara sebagai abdi negara. Oleh karenanya, secara otomatis berbagai fasilitas pelayanan publik harus lebih didekatkan pada masyarakat, sehingga mudah dijangkau oleh investor. Pemerintah pusat mengeluarka sejumlah kebijakan untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah dan kualitas pelayanan publik, antara lain kebijakan tentang Penyusunan Sistem dan Prosedur Kegiatan, Penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inpres No. 7 Tahun 1999, dan Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah SK Menpan No. KEP25M.PAN22004. Langkah ini bukanlah hal baru, karena sebelumnya kebijakan serupa telah dikeluarkan pemerintah dalam bentuk Keputusan Menpan maunpun Instruksi Presiden. Untuk itu BPM Kota Medan melaksanakan SOP ini demi peningkatan pelayanan kepada investor untuk menciptakan citra yang baik khususnya dalam melaksanakan pengawasan penanaman modal di Kota Medan. Maka dalam pelaksanaan SOP ini pada tahun 2014, BPM Kota Medan telah mampu mencapai : 1 Penyelenggaraan pelayanan di lingkungan BPM Kota Medan 2 Mensinergikan tugas poko dan fungsi satuan unit kerja dilingkungan BPM Kota Medan 3 Menjadikan pegawai menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung pada intervensi manajemen 4 Membantu pegwai lebih inovatif dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada setiap pekrjaan pada jabatan dan unit kerja apapun sehingga tidak bergantung pada satu orang tertentu saja 5 Telah meningkatkan akuntabilitas dengan melaporkan dan mendokumentasikan hasil dalam pelaksanaan tugas sehari –hari 6 Memudahkan pegawai dalam memperbaiki, mengevaluasi dan meningktakan kinerjanya Demikianlah adanya SOP yang telah dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal Kota Medan dalam rangka peningkatan kinerja dan mutu pelayanan dimata masyarakat sendiri investor.

B. Analisis Komunikasi

Dokumen yang terkait

Implementasi Peraturan Wali Kota No 35 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Di Kota Medan

3 70 113

Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah di Kota Medan Tahun 2014

23 220 103

Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame (Studi Tentang Penerbitan Izin Reklame di Kota Medan)

7 150 212

Politik Anggaran Dalam Penyusunan Peraturan Daerah Kota Medan Tentang Pajak Daerah (Studi Kasus: Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan)

1 64 108

Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan (Studi Tentang Pengosongan Kolom Agama Pada Kartu Tanda Penduduk Aliran Kepercayaan “Parmalim” Di Kota Medan)

8 91 141

“Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame

8 145 136

Pelaksanaan Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran 2002 Walikota Medan Setelah Keluarnya...

0 20 5

2.1 Kerangka Teori - Proses Pelaksanaan Peraturan Walikota Medan Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi BadanPenanaman Modal Kota Medan (Studi Pada Pengawasan Badan Penanaman Modal Kota Medan)

0 0 62

1.1 Latar Belakang - Proses Pelaksanaan Peraturan Walikota Medan Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi BadanPenanaman Modal Kota Medan (Studi Pada Pengawasan Badan Penanaman Modal Kota Medan)

0 0 17

PROSES PELAKSANAAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA MEDAN (Studi Pada Pengawasan Badan Penanaman Modal Kota Medan) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Il

0 0 15