d. Waktu Penerbitan Surat Persetujuan
Persetujuan atas penanaman modal tersebut diterbitkan selambat-lambatnya sepuluh hari sejak permohonan yang telah lengkap dan benar diterima.
e. Sanksi
Apabila dalam jangka waktu tiga tahun terhitung sejak tanggal SP-PMDN dikeluarkan tidak ada realisasi proyek dalam bentuk kegiatan nyata, baik dalam
bentuk administrasi ataupun dalam bentuk fisik, SP-PMDN tersebut batal dengan sendirinya. Penetapan jangka waktu penyelesaian proyek yang tercantum surat
persetujuan penanaman modal, disesuaikan dengan skala investasi bidang usaha.
5.2.2.2 Penanaman Modal Asing 1. Permohonan
Bagi calon penanaman modal yang akan melakukan kegiatan penanaman modal dalam rangka PMA, wajib mengajukan permohonan penanaman modal
kepada : a. Menteri Investasi Kepala BKPM
b. Kepala Perwakilan RI setempat c. Ketua BKPMD setempat
2. Pemberian Persetujuan
a Kewenangan pemberian persetujuan penanaman modal dalamrangka penanaman modal asing PMA dilimpahkan oleh Kepala BKPM kepa
Gubernur Kepala Daerah Provinsi. b Khusus kepada Gubernur Kepala Daerah Provinsi diberikan pula
pelimpahan wewenang pemberian izin pelaksanaan penanaman modal, nasepanjang belum dibentuk instansi yang menangani penanaman modal
didaerah kabupaten kota. c Untuk melaksanakan pelimpahan kewenangna tersebut lebih lanjut
Menteri Luar Negeri menugaskan Kepala Perwakilan RI, sedangkan untuk pemberian perizinan pelaksanaan penanaman modal. Gubernur kepala
daerah provinsi menugaskan Ketua BKPMD Provinsi.
3. Pemilihan Bidang Usaha
a Calon penanaman modal yang akan mengadakan usaha dalam rangka PMA, mempelajaridahulu bidang usaha yang tertutup bagi PMA dan
apabila diperlukan penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi BKPM, BKPD, atau perwakilan RI.
b Setelah mengadakan penlitian yang cukup mengenai bidang usaha yang terbuka dan ketentuan lain yang bersangkutan, calon penanaman modal
menagjukan permohonan kepada Kepala BKPM atau gubernur kepala daerah proovinsi, dalam hal ini Ketua BKPMD atau Kepala Perwakilan RI
dengan mempergunakan tata cara permohonan yang ditetapkan oleh Kepala BKPM.
4. SP – Penanaman Modal
a Apabila permohonan mendapat persetujuan, Kepala BKPM atau gubernur kepala daerah provinsi, dalam hal ini Ketua BKPMD atau kepala
perwakilan RI menerbitkan surat persetujuan penanaman modal tersebut kepada calon penanaman modal yang berlaku juga sebgai persetujaun
prinsip. b Kepala BKPM atau gubernur kepala daerah provinsi, dalam hal ini ketua
BKPMD atau kepala perwakilan RI menerbitakan surat persetujuan penanaman modal tersebut kepada calon penanaman modal, yang berlaku
juga sebagai persetujuan prinsip. c Kepala BKPM atau gubernur kepala daerah provinsi, dalam hal ini ketua
BKPMD atau kepala perwakilan RI menyampaikan rekaman surat persetujuan PMA kepada instansi terkait.
5. Pasca SP-PMA