6.2 Kejadian Dermatitis Kontak Kosmetik
Dermatitis Kontak Kosmetik adalah dermatitis yang disebabkan oleh produk atau bahan kosmetik dan bukan oleh obat atau bahan kimia lain Internationa journal
of dermatology, 2003. Gejala klinis dermatitis kontak kosmetik dapat berupa kemerahan, perubahan warna kulit, rasa terbakar, pedih dan gatal. Dermatitis kontak
kosmetik memiliki beragam manifestasi klinis, yaitu dermatitis kontak iritan DKI, dermatitis kontak alergi DKA, dermatitis foto kontak alergi DFKA, urtikaria
kontak, perubahan pigmen, abnormalitas kuku, kerusakan rambut dan erupsi akneiformis. Dermatitis yang sering ditemui adalah dermatitis kontak iritan dan
dermatitis kontak alergi Widhyasti dkk, 2008. Hasil penelitian menunjukan bahwa 61,2 dari 85 penari studio fantasi di
Dunia Fantasi Ancol, Jakarta-Utara tahun 2013 mengalami dermatitis kontak kosmetik dengan manifestasi klinis Dermatitis kontak kosmetik iritan dan dermatitis
kontak kosmetik alergi. Untuk menegakan hasil diagnosis tersebut hanya menggunakan gambaran klinis tanda dan gejala serta hasil anamnesis didapatkan
48,2 pekerja mengalami dermatitis kontak kosmetik iritan dan 12,9 pekerja mengalami dermatitis kontak kosmetik alergi. Hal ini sejalan dengan studi Udayana
Dhermato Venerology yang memperlihatkan bahwa 27,2 dari 59 orang pengguna kosmetik 66,1 mengalami dermatitis iritan dan 33,9 orang pengguna kosmetik
mengalami dermatitis kontak alergi fransisca dkk,2007 dan sejalan pula dengan hasil studi epidemiologi di indonesia dimana 97 dari 389 kasus adalah dermatitis
kontak, dimana 66,3 mengalami dermatitis kontak iritan dan 33,7 mengalami dermatitis kontak alergi Hudyono, 2002.
Menurut Cohen, 1999 dermatitis kontak iritan terjadi dari efek sitotosik lokal langsung dari bahan kimia pada sel-sel epidermis dengan respon peradangan
pada dermis dalam waktu dan konsentrasi yang cukup. Kontak penari studio fantasi dengan bahan kimia yang ada dalam kosmetik sudah tidak dapat dipisahkan lagi,
karena hal tersebut merupakan hal pokok yang harus digunakan dalam melakukan pekerjaan, sehingga kontak langsung dengan bahan kimia merupakan hal yang sudah
pasti menjadi paparan utama. Dimana bahan kosmetik tersebut bersifat iritan lemah dan sensitizer yang dapat menyebabkan terjadinya dermatitis kontak kosmetik iritan
dengan gejala kulit wajah kemerahan, gatal, perih, mengalami penebalan dan kulit wajah mengering Partogi, 2008.
Dermatitis kontak alergi merupakan peradangan kulit yang dapat timbul karena adanya pengaruh hypersensitifitas alergi yang ada didalamnya sepeti bedak,
lipstick dan eye shadow dan kosmetik lainnya walaupun dalam jumlah yang sangat kecil dengan gejala bintik-bintik kecil di permukaan wajah, kulit wajah pecah-pecah,
bersisik , terasa terbakar dan menghitam Kusumawati, 2007. Dari penjelasan diatas, dapat diketahui faktor penyebab utama terjadinya
dermatitis kontak kosmetik pada penari studio fantasi adalah kontak dengan zat kimia yang ada di dalam jenis produk yang digunakan. Berdasarkan hasil pengamatan
peneliti para penari studio fantasi masih menggunakan kosmetik bersama yang