2.3.2.3 Etiologi Dermatitis Kontak Kosmetik Alergi
Dermatitis kontak alergi adalah dermatitis yang disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas tipe lambat terhadap bahan-bahan kimia yang
kontak dengan kulit dan dapat mengaktivasi reaksi alergi WHO,2005. Penyebab dermatitis kontak alergik adalah alergen, paling sering berupa
bahan kimia dengan berat molekul kurang dari 500-1000 Da, yang juga disebut bahan kimia sederhana. Dermatitis yang timbul dipengaruhi oleh
potensi sensitisasi alergen, derajat pajanan, dan luasnya penetrasi di kulit Djuanda, 1987.
Dermatitis kontak alergi merupakan peradangan di kulit akibat kontak dengan zat yang dianggap asing oleh tubuh di mana ada proses
hipersensitivitas alergi yang berperan di dalamnya. Seperti pelindung tabir surya, bedak, lipstick, eye shadow, dan bahan kosmetik lainnya.
Untuk menjadi alergi terhadap sesuatu zat atau benda, harus ada riwayat kontak dahulu sebelumnya yang memancing tubuh untuk membuat
respon imun yang berperan adalah sel T-lymphocyte yang dapat mengenali zat alergen walau pun dalam jumlah yang sangat kecil.
Dermatitis kontak alergi akan dirasakan sangat gatal oleh penderitanya pada bagian kulit yang terkena dermatitis kontak. Dan biasanya
membutuhkan waktu 24-48 jam sebelum reaksi alerginya muncul Kusumawati,2007.
Tabel 2.1 Alergen yang Menimbulkan DKA
Kategori produk Jenis Produk
n
tes
n
pos
Perawatan Kulit Facial Cream
96 15,0 41 18,2
Masker 14 2,2
4 1,8 Krim Mata
3 0,5 2 0,9
Softening Lotion 20 3,1
7 3,1 Pembersih Wajah
69 10,8 17 7,6
Body Lotion 12 1,9
6 2,7 Sabun
68 10,6 27 12,0
Pewarna Dekoratif Pewarna Rambut
19 3 10 4,4
Lipstik 28 4,4
14 6,2 Eye Shadow
24 3,8 13 5,8
Bedak 55 8,6
13 5,8
Perawatan Rambut Shampo
50 7,8 26 11,6
Waving Lotion 1 0,2
Hair Fixing Lotion 2 0,3
Masker Rambut 11 1,7
2 0,9
Terapetik Krim Pencerah Kulit
70 10,9 16 7,1
Krim Anti Jerawat 28 4,4
6 2,7
Parfum dan Deodorant Tabir Surya
- 19 3,0
4 1,8 -
34 5,3 10 4,4
Oral Hygine
Pasta Gigi 17 2,7
7 3,1 Obat Kumur
Total
640 225
Ket: n
tes
: jumlah produk kosmetik yang diujikan N
pos
: jumlah produk kosmetik yang memberikan hasil PT positif Sumber: Klinik Kulit dan Kelamin RS. Dr. Sardjito Yogyakarta, 2005-2006
2.3.2.4 Patofisiologi Dermatitis Kontak Kosmetik Iritan