maksimum dan batasan penggunaannya serta peringatan bila ada. Contoh : chlorobutanol digunakan sebagai bahan pengawet pada kosmetik dengan kadar
maksimum 0.5 dan batasan penggunaannya dilarang digunakan dalam sediaan aerosol spray serta pada penandaannya dicantumkan “mengandung
clorobutanol ”.
2.4.2.4 Daftar Bahan Kosmetik yang Dapat Menyebabkan Dermatitis
Berdasarkan Food and Drug Administration FDA, Food and Drug Administration FDA pada tahun 2001, melaporkan sebelas pengawet terbanyak
yang dipakai dalam kosmetik, yaitu: metilparaben, propilparaben, butilparaben, imidazolidinyl urea, DMDM hydantoin dimethyloldimethyl hydantoin,
etilparaben, diazolidinylurea, 5-chloro 2methyl-4- isothiazolin-3-one methyl chloroisothiazolinone, quarternium-15, iodopropynyl butylcarbamate, methyl
dibromoglutaronitrile Putra, 2008 dalam Febria, 2011. 1. Paraben
Konsentrasi paraben yang dipakai pada kosmetik sebesar 0,1-0,8. Walaupun paraben termasuk pangawet yang cukup ideal tetapi pada tahun 1940
telah dilaporkan dermatitis kontak alergi yang disebabkan karena paraben. Penelitian sensitisasi paraben pada populasi umum yang dilakukan di Eropa dan
Amerika Utara pada periode tahun 1985-2000 dilaporkan berkisar 0,5-1. Sensitisasi dapat terjadi setelah pemakaian obat topikal, termasuk steroid topikal
yang memakai bahan pengawet paraben. Sensitisasi paraben pada sediaan kosmetik jarang terjadi walaupun jumlah pemakai kosmetik lebih luas dari
pemakai sediaan topikal. Hal ini disebabkan karena adanya fenomena paraben
paradox. Fenomena ini terjadi karena paraben mampu mensensitisasi kulit yang abnormal trauma, eksim tetapi tidak mensensitisasi kulit normal.
2. Formaldehid Formaldehid aqua formalin, formol, morbicid, veracur terdiri dari gas
formaldehid 37-40 yang berbau menyengat dan ditambahkan 10-15 metanol. Formaldehid dalam kosmetik telah dilaporkan sebagai iritan, sensitizer dan
karsinogen sehingga penggunaannya telah banyak dikurangi, bahkan di Swedia dan Jepang formaldehid telah dilarang sebagai pengawet kosmetik. Di Amerika
formaldehid 0,2 dalam kosmetik masih diperbolehkan dan di Eropa penggunaan formaldehid lebih dari 0,05 harus dicantumkan dalam label. Pada
uji tempel konsentrasi yang digunakan adalah 1 dalam aqua. Penelitian sensitisasi terhadap formaldehid yang dilakukan oleh North America Contact
Dermatitis Group NACDG tahun 1998-2000, dilaporkan sebesar 9,2. Penelitian sensitisasi terhadap formaldehid yang dilakukan pada periode
sebelumnya dijumpai peningkatan persentase sensitisasi. Pada tahun 1970-1976 sebesar 3,4, pada tahun 1985-1990 sebesar 5,3 dan pada tahun 1992-1994
sebesar 6,8 . 3. Quarternium
Konsentrasi Quarternium dalam kosmetik sebesar 0,02-0,3. Kosmetik yang banyak menggunakan quarternium adalah kosmetik yang berbasis air
waterbased seperti dalam sampo, conditioner, make-up mata, body lotion, dan sabun cair. Quarternium efektif terhadap jamur, bakteri termasuk Pseudomonas