menurunnya ambang iritasi merupakan faktor penyebab kerentanan terhadap iritasi Lamintauta K, Maibach, 2002.
Menurut Mathias CGT dalam bukunya Soaps and Detergent menyebutkan, Penderita atopic rentan terhadap iritasi zat kimia.
Kandungan zat iritan juga penting dalam meningkatkan iritasi. Kebayakan produk pembersih kulit dipasaran dapat menyebabkan efek
iritasi peimer jika digunakan berulang-ulang atau berlebihan, akan tetapi jika digunakan sesuai aturan, kulit normal tidak akan teriritasi.
Dari hasil penelitian mengenai riwayat atopik pada pekerja yang bersentuhan langsung dengan bahan kimia di perusahaan otomotif
didapatkan dari 54 orang responden adalah 35 responden tidak atopik 65 dan 19 responden atopic35 Nuraga, 2008.
2.5.2.7 Riwayat Penyakit Kulit Sebelumnya
Riwayat dermatitis akibat pekerjaan sebelumnya dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pekerja terkena dermatitis kontak
kembali riwayat berulang. Dalam penelitian Fatma Lestari didapat hasil analisis hubungan antara riwayat dermatitis akibat pekerjaan sebelumnya
dengan penyakit dermatitis diperoleh hasil pekerja dengan riwayat dermatitis pada pekerjaan sebelumnya sebanyak 9 orang 81,8 dari 11
orang pekerja. Sedangkan pekerja yang tidak memiliki riwayat dermatitis akibat pekerjaan sebelumnya sebanyak 30 orang 43,5 terkena
dermatitis dari 69 orang pekerja. Uji statistic yang dilakukan untuk meilhat perbedaan proporsi kejadian dermatitis kontak antara pekerja
yang memiliki riwayat dermatitis kontak akibat pekerjaan sebelumnya dengan yang tidak, menunjukan perbedaan proporsi yang bermakna
dengan p value 0,042. Nilai odds ratio yang didapat adalah sebesar 5,850 yang berarti pekerja dengan riwayat dermatitis akibat pekerjaan
sebelumnya memiliki peluang 5,850 5,9 kali terkena dermatitis dibandingkan yang tidak memiliki riwayat dermatitis akibat pekerjaan
sebelumnya.
2.5.2.8 Tekstur Kulit
Perbedaan ketebalan kulit menyebabkan perbedaan permeabilitas Djuanda Sularsito, 2002, sehingga kulit dengan lapisan yang lebih
tebal lebih sulit dimasuki oleh bahan kimia hal tersebut dipengaruhi oleh ukuran dan jumlah pori. Lapisan kulit yang tebal lebih memproteksi
dibandingkan dengan lapisan kulit yang tipis.
2.5.2.9 Suhu dan Kelembaban
Wigger – Albert W menyebutkan mengenai Contact Dermatitis
Due To Irritation dalam buku Adams RM yang berjudul Occupational Skin Disease menyatakan, pengaruh lingkunga seperti kelembaban yang
rendah dan suhu yang dingin, merupakan faktor penting dalam menurunkan kadar air stratum komeum. Suhu yang dingin saja dapat
menurunkan kelenturan lapisan tanduk, sehingga menurunkan fungsi sawar kulit. Hal ini mengakibatkan peningkatan absorpsi perkutan zat-zat
yang larut dalam air.