Keterbatasan Penelitian Kejadian Dermatitis Kontak Kosmetik

disediakan oleh dunia fantasi akibatnya para pekerja dengan mudah terpapar dermatitis kontak. Menurut klinik kecantikan Arita tidaklah semua produk kecantikan cocok pada setiap individu, maka akan dengan mudah menimbulkan reaksi dermatitis kontak. Dr. Aji menambahkan make-up penata rias pada umumnya dipakai oleh orang banyak yang belum diketahui kesehatan kulit pemakai dan kebersihan alatnya. Namun disamping itu para penari studio fantasi telah memiliki kebiasaan kerja untuk menjaga kebersihan diri yang baik saat sebelum dan sesudah menggunakan kosmetik tersebut hingga dapat mengurangi terjadinya dermatitis kontak kosmetik yang ada. Faktor-faktor lain yang diteliti pada penelitian ini juga mempunyai sumbangsih yang cukup untuk menjadikan penari studio fantasi mengalami dermatitis kontak kosmetik seperti masa kerja penari studio fantasi yang mengalami dermatitis kontak kosmetik selama rata- rata 48,19 bulan, yang ditambah denga riwayat alergi para penari studio fantasi yang mengalami dermatitis kontak kosmetik 61,5 dan riwayat penyakit sebelumnya dengan para penari yang mengalami dermatitis kontak kosmetik sebesar 94,2. Maka dapat disimpulkan bahwa kejadian dermatitis kontak kosmetik yang terjadi pada penari studio fantasi terjadi akibat proses kerja yang mengharuskan para pekerja menggunakan kosmetik secara bersama. Dibawah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak pada penari studio fantasi.

6.3 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Dermatitis Kontak Kosmetik

6.3.1 Hubungan antara Faktor Langsung dengan Kejadian Dermatitis Kontak Kosmetik

6.3.1.1 Lama Kontak dengan Kejadian Dermatitis Kontak Kosmetik

Dermatitis kontak akan muncul pada permukaan kulit jika zat kimia tersebut memiliki jumlah, konsentrasi dan durasi lama pajanan yang cukup. Dengan kata lain semakin lama besar jumlah, konsentrasi dan lama pajanan, maka semakin besar kemungkinan pekerja tersebut terkena dermatitis kontak. Pekerjaan pada proses realisasi menggunakan bahan kimia dalam jumlah yang cukup besar dalam waktu yang lama 8 jam kerja. Sehingga terlihat jelas bahwa proses realisasi memiliki potensi terkena dermatitis kontak yang lebih besar. Hal ini karena pada proses realisasi pekerja terpajan bahan kimia dengan konsentrasi yang cukup tinggi dan dalam waktu yang lama John Wiley Sons Inc. 1999 dalam Lestari, 2007. Lama kontak dilihat dari jangka waktu pekerja kontak dengan kosmetik dalam hitungan jamhari. Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa rata – rata lama kontak penari studio fantasi dengan kosmetik adalah 4 jamhari. Hubungan lama kontak dengan kejadian dermatitis kontak kosmetik disajikan pada tabel 5.7. berdasarkan tabel 5.7pekerja yang mengalami dermatitis kontak kosmetik terbanyak adalah pekerja yang memiliki jangka waktu lebih lama dibandingkan yang tidak mengalami dermatitis kontak kosmetik. Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan uji mann-whitney u diketahui adanya hubungan antara variabel lama kontak dengan kejadian dermatitis kontak kosmetik pada penari studio fantasi di Dunia Fantasi, Ancol Jakarta Utara tahun 2013. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Febria 2011 pada pekerja processing dan filling di PT Cosmar Indonesia dimana Pvalue yang didapat sebesar 0,020. Kontak dengan bahan kimia merupakan penyebab terbesar terjadinya dermatitis kontak Cohen, 1999. Demikian pula yang dikatakan Prasari 2006 Penyebab munculnya dermatitis ini ialah bahan yang bersifat iritan, misalnya bahan pelarut, detergen, minyak pelumnas, asam, alkali dan serbuk kayu. Kelainan kulit yang terjadi selain ditentukan oleh ukuran molekul, daya larut, konsentrasi, vehikulum, serta suhu badan iritan tersebut, juga dipengaruhi oleh lama kontak, kekrapan terus meneru atau berselang. Penari studio fantasi berkontak dengan bahan kimia yang ada pada jenis produk kosmetik yang digunakan diantaranya adalah TEA, Titanium Dioxide, Ammonium Lauryl Sulfate,Talc , PHenoxyethanol, Magnesium Ascorbyl PHospate, Chlorobutanol, Diazolidilnyl Urea, Ethyl Paraben, PropHyl Paraben, Isobutyl Paraben, Butyl Paraben, Mineral Oil, Lanolin, Olyl Alcohol, Zinc StearateBHA. Berdasarkan Indonesian science forum diantara bahan kimi yang digunakan dalam jenis produk kosmetik dapat menimbulkan dermatitis kontak kosmetik dengan tanda kemerahan dan reaksi alergi pada kulit. Menurut S uma’mur 1996 menyatakan bahwa semakin lama seorang bekerja, maka semakin banyak dia terpapar bahaya yang ditimbulkan oleh lingkungan kerjanya. Adanya hubungan antara lama kontak dengan kejadian dermatitis kontak karena para pekerja yang diharuskan menggunakan kosmetik saat bekerja dengan paparan bahan kimia yang bersifat iritan, semakin lama pekerja menggunaan kosmetik maka paparan bahan kimia yang diterima pekerja akan semakin banyak pula yang menjadikan kerusakan pada sel pada kulit. Untuk meminimalisir terjadinya dermatitis kontak kosmetik yang dipengaruhi oleh factor lama kontakpekerja diharuskan menggunakan alat pelidung diri. Namun saat ini belum adanya alat pelindung diri yang tepat untuk digunakan pada pekerja yang menggunakan kosmetik. Tetapi dermatitis dapat diminimalisir tanpa harus menggunakan alat pelindung diri, hal ini tentunya berkaitan langsung dengan kebersihan perorangannya, semakin baik kebersihan pekerja tersebut maka akan semakin rendah resiko terkena dermatitis kontaknya.

6.3.1.2 Frekuensi Kontak dengan Kejadian Dermatitis Kontak Kosmetik

Frekuensi kontakyang berulang untuk bahan yang mempunyai sifat sensitisasi akan menyebabkan terjadinya dermatitis kontak jenis alergi, yang mana bahan kimia dengan jumlah sedikit akan menyebabkan dermatitis yang berlebih baik luasnya maupun beratnya tidak proporsional Cohen DE, 1999. Frekuensi kontak dilihat dari jumlah kontak pekerja dengan kosmetik dalam hitungan hariminggu. Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa rata – rata frekuensi kontak penari studio fantasi dengan kosmetik adalah 2 hariminggu. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji mann-withney u diketahui adanya hubungan antara variable frekuensi kontak dengan kejadian dermatitis kontak kosmetik pada penari studio fantasi di Dunia Fantasi, Ancol Jakarta Utara tahun 2013. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Adila 2012 pada karyawan binatu dengan Pvalue sebesar 0,010 Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Ruhdiat 2006 proporsi pekerja yang mengalami dermatitis kontak adalah yang memiliki frekuensi kontak 5 kalihari sebesar 96,3 sedangkan