Riwayat Penyakit Sebelumnya dengan Kejadian Dematitis Kontak Kosmetik

pernah mengalami dermatitis kontak kosmetik. Jika pekerja telah mengalami dermatitis kontak kosmetik sebelumnya maka cara lain yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan pelembab yang banyak mengandung lemak dan bebas parfum serta bahan pengawet yang berpotensi alergenik rendah setelah bekerja. Karena pelembab terbukti dapat mempermudah regenerasi fungsi sawar kulit dan kandungan lemak mempercepat proses regenerasi kulit tersebut.

6.2.3.7 Personal Hygiene dengan Kejadian Dermatitis Kontak

Kosmetik Personal Hygiene dalam penelitian ini merupakan penari studio fantasi yang menjaga kebersihan wajah saat akan dan setelah menggunakan kosmetik, yang dikategorikan menjadi dua yaitu baik dan tidak baik. Berdasarkan tabel 5.6 didapatkan ditribusi frekuensi dari 85 sampel penari studio fantasi 85 pekerja memilkii personal hygiene yang baik 100. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Annisa 2010 mendapatkan hasil dengan pekerja yang tidak memiliki personal hygine yang tidak baik dan mengalami dermatitis kontak sebesar 60 sedangkan personal hygiene yang baik dan mengalami dermatitis kontak sebesar 50. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan Metty Carina 2008 dalam Annisa 2010 pada pekerja pengangkut sampah di kota palembang yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara personal hygine dengan kejadian dermatitis kontak. Pada penelitian ini hasil dari observasi peneliti kepada penari studio fantasi didapatkan seluruh penari studio fantasi memiliki personal hygiene yang baik saat akan menggunakan kosmetik dan setelah. Namun hasil pengamatan peneliti para penari studio fantasi masih menggunakan kosmetik bersama yang disediakan oleh dunia fantasi akibatnya para pekerja dengan mudah terpapar dermatitis kontak. Menurut klinik kecantikan Arita tidaklah semua produk kecantikan cocok pada setiap individu, maka akan dengan mudah menimbulkan reaksi dermatitis kontak. Dr. Aji menambahkan mak-up penata rias pada umumnya dipakai oleh orang banyak yang belum diketahui kesehatan kulit pemakai dan kebersihan alatnya. Namun disamping itu para penari studio fantasi telah memiliki kebiasaan kerja untuk menjaga kebersihan diri yang baik saat sebelum dan sesudah menggunakan kosmetik tersebut hingga dapat mengurangi terjadinya dermatitis kontak kosmetik yang ada. 128

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada penari studio fantasi di Dunia Fantasi Ancol, Jakarta-Utara tahun 2013, diperoleh kesimpulan: 1. Gambaran penari studio fantasi yang tidak mengalami dermatitis kontak kosmetik sebesar 38,8 sedangkan yang mengalami dermatitis kontak kosmetik sebesar 61,2 dimana diantaranya 48,2 mengalami dermatitis kontak kosmetik iritan dan 12,9 mengalami dermatitis kontak kosmetik alergi. 2. Berdasarkan hasil uji statistik univariat, diketahui bahwa 85 pekerja yang diteliti : a. Responden memiliki rata-rata lama kontak selama 4,00 jamhari dengan lama kontak minimal 1 jamhari dan lama kontak maksimal 8 jamhari. b. Responden memiliki rata-rata frekuensi kontak sebesar 2,00 hariminggu dengan frekuensi minimal sebanyak 1 hariminggu dan frekuensi maksimal sebanyak 7 hariminggu. c. Responden memiliki rata-rata usia sebesar 22,00 tahun dengan usia inimal 15 tahun dan usia maksimal 38 tahun. d. Responden memiliki rata-rata masa kerja sebesar 14,00 bulan dengan masa kerja minimal 2 bulan dan masa kerja maksimal 230 bulan. e. Responden yang memiliki jenis kelamin perempuan sebanyak 35 orang dan yang memiliki jenis kelamin lak-laki sebanyak 50 orang. f. Responden yang memiliki riwayat alergi sebanyak 37 orang dan yang tidak memiliki riwayat alergi sebanyak 48 orang. g. Responden yang memiliki riwayat atopik sebanyak 28 orang dan yang tidak meiliki riwayata atopik sebanyak 57 orang. h. Responden yang memiliki riwayat penyakit sebelumnya sebanyak 49 orang dan yang tidak memiliki riwayat alergi sebelumnya sebanyak 36 orang. i. Seluruh responden memiliki personal hygiene yang baik, sehingga tidak dapat dilakukan analisis lebih lanjut karena data yang ada bersifat homogen. 3. Berdasarkan hasil uji statistik bivariat, diketahui bahwa 85 pekerja yang diteliti : a. Variabel yang memiliki hubungan dengan kejadian dermatitis kontak ialah variabel lama kontak, frekuensi kontak, usia, masa kerja, riwayat alergi, riwayat penyakit sebelumnya. b. Variable yang tidak memiliki hubungan dengan kejadian dermatitis kontak kosmetik ialah variabel jenis kelamin dan riwayat atopik.