Riwayat Atopik denga Kejadian Dermatitis Kontak Kosmetik
mengalami kemerahan, bintik-bintik, gatal,kulit terasa perih, kulit pecah
– pecah, kulit bersisik atau kasar, kulit mengalami penebalan,kulit kering, menghitam dan rasa terbakar yang
dikategorikan menjadi dua yaiu meiliki riwayat penyakit sebelumnya dan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
Berdasarkan tabel 5.6 didapatkan distribusi frekuensi dari 85 sampel penari studio fantasi 49 pekerja memiliki riwayat alergi
sebelumnya 57,6. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi
square diketahui adanya hubungan antara variable riwayat
penyakit sebelumnya dengan kejadian dermatitis kontak kosmetik pada penari studio fantasi di Dunia Fantasi Ancol Jakarta Utara
tahun 2013.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Fatma Lestari 2007 pada pekerja di PT.Inti Pantja PressIndustri yang menunjukan
bahwa riwayat penyakit kulit sebelumnya berhubungandengan timbulnya penyakit dermatitis kontak, responden yang tidak
mempunyairiwayat penyakit kulit dan menderita dermatitis kontak sebesar 44,4, sedangkanresponden yang mempunyai penyakit
kulit sebelumnya dan menderita dermatitiskontak sebesar 57,7 dengan Pvalue sebesar 0,042.
Menurut Menurut Djuanda 2007, pekerja yang sebelumnya atau sedang menderita non dermatitis akibat kerja lebih mudah
mendapat dermatitis akibat kerja, karena fungsi perlindungan dari kulit sudah berkurang akibat dari penyakit kulit yang diderita
sebelumnya. Fungsi perlindungan yang berkurang tersebut antara lain hilangnya lapisan-lapisan kulit, rusaknya saluran kelenjar
keringat dan kelenjar minyak serta perubahan PH kulit. Adamya hubungan antara riwayat penyakit sebelumnya
dengan kejadian dermatitis kontak kosmetik karena pekerja yang memiliki riwayat penyakit sebelumnya lebih banyak mengalami
dermatitis kontak kosmetik dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya. Umumnya pekerja di
Indonesia telah bekerja pada lebih dari satu tempat kerja. Hal ini memungkinkan ada pekerja yang telah menderita penyakit
dermatitis pada pekerjaan sebelumnya dan terbawa ke tempat kerja yang baru. Para pekerja yang pernah menderita dermatitis
merupakan kandidat utama terkena dermatitis. Hal ini karena kulit pekerja tersebut sensitif terhadap bahan kimia. Jika terjadi inflamasi
terhadap bahan kimia, maka kulit akan lebih mudah teriritasi sehingga akan lebih mudah terkena dermatitis .
Untuk mengurangi terjadinya dermatitis kontak kosmetik maka sebaiknya managemen mendata pekerja khususnya yang baru
untuk mengetahui tempat sebelum ia bekerja di studio fantasi, untuk memperoleh hasil apakah ditempat sebelumnya pekerja sudah
pernah mengalami dermatitis kontak kosmetik. Jika pekerja telah mengalami dermatitis kontak kosmetik sebelumnya maka cara lain
yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan pelembab yang banyak mengandung lemak dan bebas parfum serta bahan pengawet
yang berpotensi alergenik rendah setelah bekerja. Karena pelembab terbukti dapat mempermudah regenerasi fungsi sawar kulit dan
kandungan lemak mempercepat proses regenerasi kulit tersebut.