Definisi Operasional KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.3 Hipotesis

1. Adanya hubungan antara faktor langsung lama kontak dan frekuensi kontak dengan kejadian dermatitis kontak kosmetik pada penari Studio Fantasi di Dunia Fantasi Ancol, Jakarta-Utara tahun 2013. 2. Adanya hubungan antara faktor tidak langsung Usia, jenis kelamin, masa kerja, riwayat alergi, riwayat atopik, riwayat penyakit kulit sebelumnya serta Personal hygiene dengan kejadian dermatitis kontak kosmetik pada Penari Studio Fantasi di Dunia Fantasi Ancol, Jakarta-utara tahun 2013. 72

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain studi cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dimana data variabel dependen dan independen diamati pada waktu yang sama yang kemudian akan dideskripsikan untuk menggambarkan hubungan faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi terjadinya dermatitis kontak kosmetik pada penari Studio Fantasi di Dunia Fantasi Ancol, Jakarta-Utara tahun 2013.

4.2 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Dunia Fantasi Ancol pada bulan februari - april 2013.

4.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Penari Studio Fantasi yang berada di Dunia Fantasi Ancol, Jakarta-Utara tahun 2013. Sedangkan sampel penelitian ini merupakan Penari yang mewakili populasi yang berada di Dunia Fantasi Ancol, Jakarta-Utara. Pengambilan sampel dilakukan dengan uji beda dua proporsi dengan rumus sebagai berikut: [ ⁄ √ √ ] Keterangan : n : Jumlah sampel minimal yang diperlukan P : Rata-rata proporsipadapopulasi {P 1 + P 2 2} P1 : Proporsi kejadian yang mengalami dermatitis kontak kosmetik dan memiliki riwayat alergi sebelumnya. P2 : Proporsi kejadian yang mengalami dermatitis kontak kosmetik dan tidak memiliki riwayat alergi sebelumnya. Z 1- α2 : Derajat kemaknaan α pada dua sisi two tail yaitu sebesar 5 = 1,96 Z 1- β : Kekuatan uji 1- β yaitu sebesar 95 = 1,64 Pada penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 95 dengan derajat kemaknaan 5 dan kekuatan uji 95 dalam penelitian ini. Pengambilan sampel menggunakan metode perhitungan sampel yang dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Sampel Variabel Diketahui Odss Ratio Sampel Total Lama kontak P1 : 73.1 : 0.731 P2 : 22.2 : 0.222 P : 0.4765 19 14 x 2 = 28 Frekuensi kontak P1 : 77.7 : 0.777 P2 : 55.5 : 0.555 P : 0.666 2.8 115 x 2 = 230 Usia P1 : 60,5 : 0,605 P2 : 35,1 : 0,351 P : 0,478 2,824 101 x 2 = 202 Jenis kelamin P1 : 58 : 0,58 P2 : 42 : 0,42 P : 0,5 171 x 2 = 342 Masa kerja P1 : 66.7 : 0.667 P2 : 36.2 : 0.362 P : 0.5145 3,529 67 x 2 = 134 Riwayat alergi P1 : 57,7 : 0,577 P2 : 44,4 : 0,444 P : 0,51 5,850 365 x 2 = 730 Riwayat atopik P1 : 31,1 : 0,311 P2: 68,6 : 0,686 P : 0,49 1,5 43 x 2 = 86 Riwayat alergi sebelumnya P1 : 81.8 : 0.818 P2 : 43.5 : 0.435 P : 0.6265 5.85 39 x 2 = 78 Personal hygiene P1 : 51,8 : 0,518 P2 : 41,7 : 0,417 P : 0,47 1,504 632x 2 = 1264 Berdasarkan perhitungan sampel didapatkan jumlah sampel yang memungkinkan sebesar 78 pada variabelriwayat alergi sebelumnya. Jumlah populasi yang ada sebanyak 104 orang. untuk menghindari droop out dan missing jawaban dari responden maka peneliti mengambil seluruh populasi yang ada, namun 19 responden tidak berkenan untuk menjadi responden penelitian maka peneliti mengambil sampel sebanyak 85 orang