Indikator keberhasilan kinerja aktivitas belajar matematika siswa yang ditetapkan yakni sebesar 75. Hal ini jika dibandingkan dengan tabel kategori aktivitas
belajar maka berada pada rentang batas bawah kategori aktif. Panduan penyelenggaraan pembelajaran tuntas Mastery Learning Depdiknas
menyatakan bahwa skor batas pencapaian ketuntasan belajar Mastery Learning adalah 75.
4
2 Hasil belajar matematika siswa berupa nilai tes formatif akhir siklus menunjukkan 60 siswa mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan kriteria
ketuntasan minimal KKM yang ditetapkan oleh MA Pembangunan UIN Jakarta yakni 6,5.
Jika kedua indikator kinerja tersebut terpenuhi maka penelitian tindakan ini berhasil dan tindakan penelitian dihentikan. Sebaliknya, jika salah satu atau kedua
indikator keberhasilan kinerja belum terpenuhi, maka tindakan penelitian ini harus dilanjutkan ke siklus berikutnya, dan disertai dengan adanya perbaikan-perbaikan
yang menjadi kekurangan dari siklus sebelumnya.
D. SubjekPartisipan yang terlibat dalam Penelitian
Partisipan dalam penelitian tindakan ini adalah siswa-siswi kelas XA Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta tahun pelajaran 20092010, dengan
jumlah siswa putra 20 orang dan putri 15 orang sebagai subjek penelitian, dua orang guru kolaborator, dan peneliti.
E. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaksana tindakan penelitian dan pewawancara terhadap subjek penelitian. Peneliti bekerja sama
dengan dua orang guru kolaborator, guru kolaborator pertama bertugas: a Mengamati aktivitas belajar matematika siswa dan menulisnya dalam instrumen
catatan observasi aktivitas belajar matematika siswa, serta memberikan skor pada instrumen aktivitas belajar matematika siswa. b Mengamati pelaksanaan
tindakan penelitian dan menuangkannya dalam lembar catatan evaluasi tindakan
4
Akhmad Sudrajat, Pembelajaran Tuntas Mastery learning dalam KTSP, http:akhmad sudrajat.wordpress.com20091102pembelajaran-tuntas-mastery-learning-dalam-ktsp
[13 Oktober 2009].
penelitian. c Bersama peneliti mengevaluasi tindakan penelitian yang telah dilakukan pada suatu siklus tertentu dalam tahap refleksi.
Sedangkan guru kolaborator kedua bertugas mendokumentasikan aktivitas pembelajaran dalam bentuk foto-foto selama penelitian berlangsung.
F. Tahapan Intervensi Tindakan
Penelitian ini diawali dengan mengamati kondisi real pembelajaran yang terjadi di kelas, mencari akar masalahnya, kemudian peneliti mengidentifikasi dan
merumuskan masalah yang terjadi. Setelah itu, peneliti merencanakan tindakan apa yang akan dikenakan terhadap subjek penelitian tindakan. Hasil perencanaan
ini akan dilaksanakan dalam tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I. Setelah semua rangkaian tahapan siklus I dilalui, hasilnya dianalisis dan dibandingkan
dengan indikator keberhasilan kinerja. Jika hasil siklus I sudah memenuhi indikator kinerja, maka untuk lebih meyakinkan lagi peneliti akan mengulangi
pelaksanaan tindakan siklus I dalam siklus II. Sebaliknya, jika hasil siklus I belum memenuhi indikator kinerja, maka penelitian tindakan dilanjutkan dengan
siklus II. Jika hasil siklus II sudah memenuhi indikator kinerja, maka penelitian tindakan ini dihentikan. Sebaliknya, jika hasil siklus II belum memenuhi indikator
kinerja, maka penelitian tindakan dilanjutkan dengan siklus III dan seterusnya hingga memenuhi indikator keberhasilan kinerja.
G. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil intervensi tindakan yang diharapkan dari penelitian ini adalah meningkatnya aktivitas belajar matematika siswa dan hasil belajar matematika
siswa sesuai dengan indikator keberhasilan kinerja.
H. Data dan Sumber Data
Data yang dihasilkan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Data kuantitatif, data ini berbentuk:
a. Nilai tes formatif akhir siklus. b. Persentase aktivitas belajar matematika siswa pada siklus tertentu.
2. Data kualitatif, data ini berbentuk:
a. Catatan observasi aktivitas belajar matematika siswa.
b. Catatan evaluasi tindakan penelitian. c. Catatan tindakan penelitian.
d. Hasil wawancara terhadap subjek penelitian. e. Foto-foto dokumentasi aktivitas belajar matematika siswa yang diambil saat
pelaksanaan tindakan berlangsung. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari seluruh siswa kelas XA
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta tahun pelajaran 20092010 sebagai subjek penelitian, guru kolaborator, dan peneliti.
I. Instrumen-instrumen Penelitian
Instrumen-instrumen dalam penelitian ini terdiri dari: 1.
Instrumen tes Instrumen tes berbentuk tes formatif akhir siklus. Tes ini dilaksanakan pada setiap
akhir siklus. Tes formatif akhir siklus ini bertujuan untuk memperoleh data pencapaian hasil belajar subjek penelitian pada siklus tersebut.
2. Instrumen non tes
Instrumen non tes terdiri dari: a. Instrumen aktivitas belajar matematika siswa untuk mengukur aktivitas
belajar matematika siswa saat tindakan dikenakan terhadap subjek penelitian tindakan.
Berikut adalah tabel kisi-kisi penskoran instrumen aktivitas belajar matematika siswa dan kisi-kisi instrumen aktivitas belajar matematika siswa:
Tabel 4 Kisi-kisi Penskoran Instrumen Aktivitas Belajar Matematika Siswa
Alternatif pengamatan Skor
Tidak pernah 1
Kadang-kadang 2 Sering 3