Latar belakang Differentiated teaching

Tabel 1 Perbandingan Antara Pembelajaran di Kelas TradisionalKonvensional Dengan Pembelajaran di Kelas Differentiated Teaching No Kelas tradisional Kelas Differentiated teaching 1 Perbedaan siswa ditutupi. Perbedaan siswa dikaji sebagai dasar untuk merencanakan. 2 Asesmen paling sering dilaksanakan pada akhir episode pembelajaran. Asesmen dilakukan terus menerus dan bersifat diagnostik. 3 Pengertian yang sempit tentang inteligensilah yang berlaku. Fokus pada multiple inteligensi-lah yang tampak menonjol. 4 Ada definisi tunggal tentang keunggulan. Keunggulan didefinisikan dalam ukuran luas berdasarkan pertumbuhan individu mulai dari sebuah titik awal. 5 Minat siswa jarang diperhatikan. Siswa didorong untuk membuat pilihan-pilihan belajar berbasis minat. 6 Pengajaran seluruh kelas mendominasi. Digunakan banyak penataan instruksional. 7 Cakupan teks dan kurikulum memandu pengajaran. Kesiapan, minat, dan profil belajar siswa menentukan bentuk pengajaran. 8 Norma yang berlaku adalah tugas-tugas dengan opsi tunggal. Tugas-tugas multi-opsi multitugas sering digunakan. 9 Waktu relatif tidak fleksibel. Waktu digunakan secara fleksibel sesuai kebutuhan siswa. 10 Disebagian waktu, guru mengarahkan perilaku siswa. Guru memfasilitasi keterampilan siswa agar dapat menjadi pelajar-pelajar yang otonommandiri. 11 Guru mengatasi sebagian besar masalah. Siswa membantu guru dan siswa- siswa lain dalam mengatasi berbagai masalah. 12 Guru menyediakan standar pemberian nilai yang berlaku untuk seluruh kelas. Siswa bekerja bersama dengan guru dalam menetapkan tujuan belajar seluruh kelas maupun individual. 13 Yang digunakan adalah sebuah bentuk asesmen tunggal. Siswa diasesdinilai dengan banyak cara.

4. Melaksanakan Differentiated teaching

Guru profesional sebelum melaksanakan sebuah pengajarannya, mempertimbangkan: Apa yang akan diajarkannya? Bagaimana cara mengajarkannya? Siapa yang akan diajarinya? Pertanyan-pertanyaan tersebut menjadi dasar dalam melaksanakan Differentiated teaching. Melaksanakan Differentiated teaching guru memulainya dengan memfokuskan pada hal-hal yang esensial ketika memutuskan apa yang akan diajarkan memfokuskan pada standar kompetensi dan tujuan pembelajaran, selanjutnya guru memodifikasi apa yang akan diajarkan, dan menggunakan berbagai model pembelajaran dan strategi instruksional sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan para siswa. Sebelum melaksanakan Differentiated teaching, guru harus memperhatikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam Differentiated teaching. Carol Ann Tomlinson mengidentifikasi beberapa elemen penting dalam Differentiated teaching. Elemen-elemen tersebut adalah: a. Guru memfokuskan pada hal-hal yang esensial Guru memfokuskan pada pemahaman dan keterampilan-keterampilan pokok, daripada mencakup banyak materi tetapi hanya sekilas dan sambil lalu. Hal ini bahwa pembelajaran harus sesuai dengan standar kompetensi dan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. b. Guru memperhatikan perbedaan-perbedaan siswa Siswa datang ke sekolah dengan kesiapan, minat, kebutuhan yang beragam. Guru senantiasa menyadari keberagaman tersebut dan membantu setiap siswa untuk belajar sesuai potensinya. c. Guru melihat asesmen dan pengajaran sebagai hal yang tak dapat dipisahkan, siswa dianalisis dengan banyak cara Agar diferensiasi efektif, asesmen harus menjadi bagian integral dalam pembelajaran. Asesmen memberikan informasi dari hari ke hari tentang apa yang sudah dipelajari oleh siswa, dan kapan beralih ke materi dan ketarampilan baru. d. Guru berusaha menemukan cara bagi seluruh siswa untuk berpartisipasi dalam pekerjaan yang terhormat Agar siswa dapat memenuhi tujuan-tujuan pembelajaran yang esensial, guru harus mendiferensiasikan tugas dan pekerjaan siswa sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan siswa. Tujuannya adalah agar siswa merasa tertantang dalam mengerjakan pekerjaannya. e. Guru dan siswa berkolaborasi dalam pembelajaran Differentiated teaching merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Oleh karena itu, siswa harus dilibatkan secara maksimal dalam proses pembelajaran. f. Guru menyeimbangkan antara norma-norma kelompok dan individual g. Guru dan siswa bekerja bersama-sama secara fleksibel h. Guru memodifikasi isi, proses, dan produk Guru dapat memodifikasi isi, proses, dan produk berdasarkan kesiapan siswa untuk belajar, minat, dan profil belajar siswa. Isi content terdiri atas kemampuan dan keterampilan-keterampilan esensial yang dinginkan oleh guru untuk dipelajari siswa. Proses mendeskripsikan strategi dan kegiatan yang digunakan untuk menuntaskan pembelajaran. Produk merupakan asesmen atau artefak yang dihasilkan siswa untuk mendemonstrasikan hasil pembelajarannya. Kesiapan siswa untuk belajar terdiri atas tingkat pemahaman tentang content materi dan kesiapan siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Minat interest timbul dari rasa ingin tahu pada topik materi yang akan dipelajari. Profil belajar mengacu pada multiple intelligences, maupun gaya belajar siswa. Guru dapat memodifikasi pengajarannya pada salah satu atau lebih dari satu elemen kurikulum isi, proses, dan produk atau karaktersitik siswa kesiapan, minat, dan profil belajar siswa. 7

5. Strategi-strategi instruksional dalam melaksanakan Differentiated

teaching Terdapat berbagai strategi-strategi instruksional dalam melaksanakan Differentiated teaching, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Differentiated teaching yang didasarkan atas multiple-intelligences Penerapan teori multiple-inteligences menjadi dasar dalam Differentiated teaching. Hal ini dapat membantu dalam mengembangkan kemampuan siswa. Juga membantu guru dalam mempersonalisasikan pendidikan dengan mengenali berbagai macam perbedaan siswa. Menurut Richard I. Arends terdapat strategi instruksional dalam pembelajaran Differentiated teaching atas dasar multiple- 7 Richard I. Arends, Learning to Teach Belajar untuk Mengajar Edisi ke-7 buku dua, ..., h. 124.