Tahap perencanaan Tahap pelaksanaan tindakan dan pengamatanobservasi

Gambar 2 Pemfaktoran Akar-akar Persamaan Kuadrat Siswa Berkemampuan Tinggi Soal tantangan berupa menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan cara kuadrat sempurna terdapat 2 siswa yang mengerjakan dengan benar, 3 siswa mengerjakan separuh langkah, dan sisanya tidak mengerjakan. Alasan kurang maksimalnya dalam mengerjakan soal tantangan karena alokasi waktu kurang memadai dan sebagian besar waktu pembelajaran dipakai pada saat menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan. • Siswa berkemampuan sedang Menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan terdapat 9 siswa dapat mengerjakan dengan baik dan benar dan terdapat 3 siswa yang masih keliru dalam memfaktorkan bentuk persamaan kuadrat dengan koefisien x 2 bukan satu. Dalam menyelesaikan soal tantangan, sama halnya dengan siswa berkemampuan tinggi terdapat 2 siswa dapat mengerjakan dengan baik dan benar, 3 siswa mengerjakan separuh langkah, dan sisanya tidak mengerjakan. Hal ini tidak terlepas dari hasil yang mereka diskusikan dengan anggota kelompoknya yang berkemampuan tinggi. • Siswa berkemampuan rendah Siswa berkemampuan rendah dalam menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan sebagian ada yang benar dan sebagian lagi masih keliru. Terdapat 3 siswa yang dapat menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan baik dan benar, 1 siswa diantaranya sebelum memfaktorkan terlebih dahulu membuat bagan yang dapat memudahkannya dalam memfaktorkan. Gambar 3 Pemfaktoran Akar-akar Persamaan Kuadrat Siswa Berkemampuan Rendah Sementara siswa yang masih keliru, kekeliruannya dalam hal memfaktorkan bentuk persamaan kuadrat dengan koefisen x 2 bukan satu, serta persamaan kuadrat dengan koefisien x dan konstantanya bilangan negatif. Dalam menyelesaikan soal tantangan, sama halnya dengan siswa berkemampuan tinggi dan sedang terdapat 1 siswa dapat mengerjakan dengan benar, 2 siswa mengerjakan separuh langkah, dan sisanya tidak mengerjakan. Siswa yang mengerjakan dengan benar hal ini tidak terlepas dari peran tutor sebaya yang mau mengajarkannya dan kegiatan diskusi yang berjalan dengan baik, sementara siswa yang masih keliru dalam menjawab peran tutor sebaya dan kegiatan diskusi yang kurang berjalan dengan baik.

2. Pertemuan ke-2 26 Oktober 2009

Pada pertemuan ke-2 materi yang dipelajari adalah penyelesaian persamaan kuadrat dengan cara kuadrat sempurna, dan jenis-jenis akar persamaan kuadrat. Jumlah siswa yang hadir mengikuti pembelajaran sebanyak 30 siswa, sedangkan 5 siswa lainnya tidak hadir. Pembelajaran diawali dengan guru menyuruh siswa untuk mengkondisikan tempat duduk kelompok yang telah terbentuk sebelumnya, sehingga siswa duduk berdasarkan kelompoknya. Untuk memudahkan dalam pemahaman materi setiap siswa diberikan hand out terkait materi pembelajaran. Guru memperkenalkan rumus kuadratis kepada siswa, dimana rumus ini merupakan cara lain dalam menentukan akar-akar persamaan kuadrat. Untuk menguji kemampuan siswa, siswa diberikan tantangan untuk membuktikan rumus kuadratis pada lembar tantangan. Setelah siswa mencoba membuktikan rumus kuadratis, siswa mencermati dan mendiskusikan penggunaan rumus kuadratis dalam pemecahan