BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI
TINDAKAN
A. Kajian Teori
1. Pengertian Differentiated teaching
Dalam suatu kelas dimana siswa belajar disadari atau tidak setiap siswa memiliki karakteristik yang pastinya berbeda dengan siswa lainnya, dan sangatlah
beragam. Dengan demikian latar belakang, minat, gaya belajar, inteligensi, dan kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran akan sangat beragam, mulai
dari siswa berkemampuan tinggi, sedang, atau pun rendah. Dengan melihat kenyataan seperti itu, guru dituntut mendesain pembelajaran yang memperhatikan
keragaman-keragaman siswa, agar pembelajaran yang dihasilkan berhasil memenuhi kebutuhan potensi belajar siswa. Karena mengajar pada hakikatnya
adalah mengajarkan bagaimana siswa belajar. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan belajar
seluruh siswa yang memiliki kemampuan beragam adalah Differentiated teaching atau mendiferensiasikan pengajaran. Istilah lain dari Differentiated teaching
adalah Differentiated instruction atau Differentiated learning yang dicetuskan
oleh Carol Ann Tomlinson.
Carol Ann Tomlinson mengartikan Diferensiasi Differentiated adalah praktik mengadaptasikan pengajaran untuk memenuhi kebutuhan siswa-siswa
tertentu.
1
Pada buku lain, Carol Ann Tomlinson juga mengartikan Differentiated teaching adalah pengajaran atau kurikulum yang telah dimodifikasi untuk
memenuhi kebutuhan siswa-siswa tertentu.
2
Tomlinson mengungkapkan: “Ways to Differentiated instruction:
Three element of the curriculum can be differentiated: the content, the proses, and product.
1
Richard I. Arends, Learning to Teach Belajar untuk Mengajar Edisi ke-7 buku dua, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, h. 110.
2
Richard I. Arends, Learning to Teach Belajar untuk Mengajar Edisi ke-7 buku satu, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, h. 60.
8
1. Differentiating the Content
The content refers to the knowledge and skill that students are to learn.
2. Differentiating the Proses
The process is the performance task that enables students to practice and make sense of the content. Differentiating the process provides students
with alternative paths to explore the concepts. Students may, for example, creat a graphic organizer to illustrate their comprehension of a particular
concept. By modifying the complexity of the graphic organizer for certain students, the teacher can provide multiple levels of cognitive processing for
those with varying abilities. 3.
Differentiating the Product The product is the outcome of the lesson-an assessment or project.”
3
Penulis mengintisarikan dari pendapatnya Tomlinson tersebut bahwa: Dalam
Differentiated instruction terdapat tiga elemen yang dapat didiferensiasikan yaitu isi content, proses, dan produk.
1. Diferensiasi isi content Isi
content merujuk pada pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari siswa.
2. Diferensiasi proses Proses merupakan tugas yang dapat memungkinkan siswa untuk berlatih dan
memahami isi content materi. Dalam diferensiasi proses: • Menyediakan berbagai alternatif cara dalam mengeksplorasi konsep materi.
• Mengilustrasikan konsep materi agar mudah dipahami. • Memodifikasi kompleksitas pengilustrasian dari berbagai tingkatan kognitif
siswa. 3. Diferensiasi produk
Produk merupakan hasil dari suatu pelajaran, dapat berupa sebuah penilaian atau proyek.
ASCD Association of Supervision and Curriculum Development mengartikan Differentiated teaching sebagai suatu bentuk pengajaran yang
berusaha memaksimalkan pertumbuhan belajar siswa dengan berusaha mengerti siswa itu sampai di tingkat mana kemampuan belajarnya, kemudian membantunya
untuk lebih berkembang dan lebih maju. Dalam praktiknya, Differentiated
3
Basia Hall, Differentiated Instruction, http:www.pearsonschool.comliveassets200916
MatMon092625HS2011Hall_20703_1.pdf [5 Oktober 2009]