Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Pemeriksaan Keabsahan Data

Data-data yang diperoleh baik data aktivitas belajar matematika siswa maupun data hasil belajar matematika siswa diperiksa kembali kelengkapan dan keabsahannya dari berbagai instrumen yang dihasilkan. Untuk memperoleh keabsahan data aktivitas belajar matematika siswa maka digunakan metode triangulasi. Metode triangulasi merupakan metode yang dapat meningkatkan tingkat keakuratan hasil penelitian yang diperoleh dari berbagai sudut pandanginstrumen penelitian sehingga menghasilkan penelitian yang benar-benar validabsah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga instrumen yang akan menunjang keakuratan data hasil aktivitas belajar matematika siswa. Tiga instrumen tersebut adalah instrumen aktivitas belajar matematika siswa, instrumen catatan observasi aktivitas belajar matematika siswa, dan hasil wawancara terhadap subjek penelitian. Selanjutnya data-data tersebut diorganisir dan diklasifikasikan berdasarkan urutan waktu tindakan penelitian, tujuannya adalah untuk memudahkan dalam mendeskripsikan data sehingga diperoleh kesimpulan yang tepat. Selain itu, untuk memperkuat data aktivitas belajar matematika siswa penulis mengambil data lain berupa foto-foto dokumentasi tindakan penelitian, catatan tindakan penelitian, data hasil isian hand out-hand out pembelajaran, hasil isian lembar tantangan, dan data hasil isian tes formatif akhir siklus. Data hasil belajar matematika siswa yang diperoleh dari tes formatif akhir siklus selanjutnya dilakukan penskoran dalam skala 1 – 10. Sebelum dilakukan penskoran penulis terlebih dahulu membuat pedoman penskoran agar hasil skor nilai yang diperoleh siswa bersifat objektif. Untuk soal berbentuk pilihan ganda pedoman penskorannya adalah jawaban benar bernilai satu dan jawaban salah bernilai nol. Untuk soal berbentuk essay setiap nomor soal ditentukan terlebih dahulu langkah-langkah kesistematisan jawaban dan skor maksimalnya, kemudian dilakukan proses perhitungan berdasarkan nomor soal. Agar tidak keliru dan untuk meyakinkan lagi penulis mengulang kembali proses penghitungannya. 37

B. Deskripsi Data Hasil Intervensi Tindakan

1. Karakteristik subjek penelitian

Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas XA Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta tahun pelajaran 20092010 yang berjumlah 35 siswa, terdiri dari 20 siswa putra dan 15 putri. Alasan memilih kelas XA sebagai subjek penelitian adalah karena kelas XA merupakan kelas yang memiliki rentang kemampuan akademik antara siswa rendah dan tinggi yang terlalu senjang. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan nilai standar deviasi hasil ulangan matematika sebelum tindakan penelitian yang relatif tinggi data dilampirkan. Alasan kedua adalah jika membandingkan dengan kelas X lainnya maka kelas XA memiliki jumlah siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi, sedang dan rendah tidak terlalu jauh selisihnya yakni kemampuan akademik tinggi 12 orang, sedang 13 orang dan rendah 10 orang.

2. Siklus I

a. Tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan diukur dalam penelitian ini. Selanjutnya peneliti menyusun indikator kemudian membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Untuk menunjang pembelajaran peneliti membuat slide-slide power point, dan hand out yang akan digunakan pada saat tindakan berlangsung. Selain itu, peneliti juga menyusun berbagai instrumen penelitian. Dengan guru kolaborator peneliti mendiskusikan RPP yang akan dilaksanakan, mendiskusikan penentuan siswa berkemampuan akademik tinggi, sedang, rendah, serta pembagian kelompok untuk pembelajaran siklus I.

b. Tahap pelaksanaan tindakan dan pengamatanobservasi

Tahap pelaksanaan tindakan bersamaan dengan tahap pengamatanobservasi. Pengamatanobservasi dilakukan oleh guru kolaborator. Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan RPP yang telah direncanakan dalam pembelajaran. Siklus I terdiri dari enam kali intervensi tindakan pembelajaran dan satu kali tes formatif akhir siklus I. Pelaksanaan tindakan siklus I dimulai tanggal 21 Oktober sampai dengan 11 November 2009, dengan alokasi waktu masing-masing tindakan dan tes adalah 2 x 45 menit 2 jam pembelajaran. Strategi instruksional yang digunakan pada model pembelajaran Differentiated teaching dalam pelaksanaan tindakan siklus I adalah Cooperative learning . Subjek penelitiansiswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok heterogen, masing-masing kelompok berjumlah tiga atau empat siswa yang terdiri dari kombinasi siswa dengan kemampuan akademik tinggi, sedang dan rendah, atau juga tinggi dan sedang. Tujuan dari dibentuknya kelompok heterogen ini adalah agar siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi dapat membantu siswa lain yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep materi matematika, sehingga terjadi tutor sebaya diantara siswa anggota kelompok. Pada akhirnya semua anggota kelompok dapat memahami materi dengan baik. Peran peneliti selama siswa mendiskusikan materi yang dipelajari adalah memfasilitasi kelompok yang mengalami kesulitan dan mengarahkannya, serta peneliti lebih banyak perhatian pada mengajari individu-individu secara sendiri- sendiri atau dalam kelompok-kelompok belajar yang fleksibel flexible grouping. Selama pembelajaran disiklus I kelompok yang telah terbentuk tidak mengalami perubahan. Berikut adalah deskripsi data hasil intervensi tindakan siklus I pada setiap pertemuan:

1. Pertemuan ke-1 21 Oktober 2009

Materi pembelajaran yang disampaikan pada pertemuan ke-1 adalah menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan dan melengkapkan kuadrat sempurna. Terdapat 32 siswa yang mengikuti pembelajaran yang tersebar dalam 11 kelompok, sedangkan 3 siswa lainnya tidak hadir. Setiap siswa diberikan hand out untuk memudahkan mereka dalam memahami materi pembelajaran. Pembelajaran diawali dengan memberikan stimulus berbentuk petanyaan kepada siswa mengenai cara memfaktorkan bentuk kuadrat aljabar satu variabel yang telah diketahuinya di SMPMTs, kemudian guru memberikan informasi mengenai bentuk umum persamaan kuadrat dan metode dalam menyelesaikan persamaan kuadrat. Secara berkelompok siswa