Pemeriksaan Keabsahan Data Meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa melalui differentlated teaching

mendiskusikan dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan terkait materi pembelajaran yang tersedia dalam hand out, mencermati contoh permasalahan dalam menentukan akar-akar persamaan kuadrat, menyelesaikan permasalahan berdasarkan contoh yang telah dipahaminya, menyelesaikan kemampuan minimal yang harus dijawab dengan benar oleh siswa, dan menyelesaikan soal tantangan terkait materi pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh dari instrumen catatan observasi aktivitas belajar matematika siswa bahwa kelompok yang aktif melakukan diskusi adalah kelompok 2, 5, 10, dan 11 mereka turut aktif mendiskusikan hasil jawaban dan memecahkan permasalahan. Sedangkan tujuh kelompok lainnya kurang maksimal dalam berdiskusi. Penyebab kurang aktifnya siswa dalam berdiskusi dikarenakan masing-masing siswa cenderung dapat mengatasi permasalahan dalam hand out- nya secara sendiri-sendiri, anggota kelompok yang lainnya tidak hadir, kurang maksimalnya peran tutor sebaya, siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi tidak mau berbagi dalam menjelaskan kepada anggota yang lainnya sehingga anggota yang lain lebih banyak bertanya kepada guru ketimbang mendikusikannya. Data yang diperoleh dari isian siswa dalam hand out pembelajaran penulis deskripsikan berdasarkan kemampuan akademik siswa sebagai berikut: • Siswa berkemampuan tinggi Siswa berkemampuan tinggi sebagian besar dari mereka dapat mengerjakan isian hand out dengan baik dan benar. Dalam menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan terdapat 11 siswa yang mengerjakan sesuai dengan contoh yang diberikan, namun terdapat 1 siswa yang mengerjakan dengan caranya sendiri dan berbeda dengan cara pada contoh. Gambar 2 Pemfaktoran Akar-akar Persamaan Kuadrat Siswa Berkemampuan Tinggi Soal tantangan berupa menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan cara kuadrat sempurna terdapat 2 siswa yang mengerjakan dengan benar, 3 siswa mengerjakan separuh langkah, dan sisanya tidak mengerjakan. Alasan kurang maksimalnya dalam mengerjakan soal tantangan karena alokasi waktu kurang memadai dan sebagian besar waktu pembelajaran dipakai pada saat menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan. • Siswa berkemampuan sedang Menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan terdapat 9 siswa dapat mengerjakan dengan baik dan benar dan terdapat 3 siswa yang masih keliru dalam memfaktorkan bentuk persamaan kuadrat dengan koefisien x 2 bukan satu. Dalam menyelesaikan soal tantangan, sama halnya dengan siswa berkemampuan tinggi terdapat 2 siswa dapat mengerjakan dengan baik dan benar, 3 siswa mengerjakan separuh langkah, dan sisanya tidak mengerjakan. Hal ini tidak terlepas dari hasil yang mereka diskusikan dengan anggota kelompoknya yang berkemampuan tinggi. • Siswa berkemampuan rendah Siswa berkemampuan rendah dalam menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan sebagian ada yang benar dan sebagian lagi masih keliru. Terdapat 3 siswa yang dapat menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan baik dan benar, 1 siswa diantaranya sebelum memfaktorkan terlebih dahulu membuat bagan yang dapat memudahkannya dalam memfaktorkan.