kelompok-kelompok kecil sehingga antar anggota kelompok saling berdiskusi, berargumentasi, dan saling membantu. Berdasarkan tinjauan ini
maka kegiatan operasional ini adalah peneliti mengelompokkan subjek penelitian ke dalam beberapa kelompok heterogen.
b. Penelitian ini membatasi Differentiated teaching hanya pada diferensiasi
proses, yakni tugas yang dapat memungkinkan siswa untuk berlatih dalam memahami isi content materi. Kegiatan operasional diferensiasi proses
adalah penyediaan berbagai alternatif cara dalam mengeksplorasi konsep materi, pengilustrasian konsep materi agar mudah dipahami, modifikasi
kompleksitas pengilustrasian dari berbagai tingkatan kemampuan kognitif siswa.
c. Kegiatan dan tugas-tugas pembelajaran dibuat bervariasi dalam segi tingkat
kesukaran untuk menantang siswa pada tingkatan kesiapan yang berbeda. Bentuk operasional kegiatan ini adalah peneliti menyediakan lembar
tantangan untuk menantang siswa memecahkannya, dan hal-hal minimal yang harus dikuasi siswa.
7. Aktivitas belajar
Ahamad Rohani mengungkapkan bahwa belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis. Aktivitas fisik
adalah peserta didik giat-aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain maupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat hanya pasif.
Peserta didik yang memiliki aktivitas psikis kejiwaan adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran.
10
Aktivitas belajar yang dimaksudkan dalam bahasan ini adalah segala kegiatan siswa selama berada di dalam kelas dalam proses pembelajaran.
Diedrich menyimpulkan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Visual activities, meliputi aktivitas: membaca, memperhatikan: gambar,
demonstrasi, percobaan.
10
Ahamad Rohani HM, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, h. 6.
2. Oral activities, meliputi aktivitas: menyatakan, merumuskan, bertanya,
memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interupsi.
3. Listening activities, meliputi aktivitas: mendengarkan: uraian, percakapan,
diskusi, musik, pidato. 4.
Writing activities, meliputi aktivitas: menulis: cerita, karangan, laporan, tes angket, menyalin.
5. Drawing activities, meliputi aktivitas: menggambar, membuat grafik, peta,
diagram, pola. 6.
Motor activities, meliputi aktivitas: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain.
7. Mental activities, meliputi aktivitas: menganggap, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis, mengambil keputusan. 8.
Emotional activities, meliputi aktivitas: menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup.
11
Belajar adalah suatu proses dimana siswa harus aktif dalam pembelajaran, dengan demikian peran guru hanyalah sebagai fasilitator, merangsang keaktifan
siswa dalam belajar dengan cara menyajikan bahan pelajaran, sedangkan yang mengolah dan mencerna adalah siswa itu sendiri sesuai dengan minat,
kemampuan, bakat, dan latar belakang masing-masing siswa. Dalam membangkitkan keaktifan siswa dalam belajar, guru perlu:
1. Mengajukan pertanyaan dan membimbing diskusi siswa.
2. Memberikan tugas-tugas untuk memecahkan masalah-masalah,
menganalisis, mengambil keputusan. 3.
Menyelenggarakan berbagai percobaan dalam menyimpulkan keterangan, memberikan pendapat.
Indikator tercapainya aktivitas belajar siswa selama pembelajaran adalah: 1.
Pada kegiatan awal pembelajaran, indikatornya adalah meningkatnya respons siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan apersepsi yang
diajukan guru pada siswa diawal pembelajaran, terpusatnya perhatian siswa
11
Ahamad Rohani HM, Pengelolaan Pengajaran,..., h. 9.
kepada pelajaran, siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran.
2. Pada kegiatan inti pembelajaran, indikatornya adalah meningkatnya
aktivitas siswa dalam menjawab, merespons, menanggapi pertanyaan- pertanyaan guru, aktif mengerjakan tugaslatihan yang diberikan guru baik
dalam bentuk inquiry, problem solving, dan mengulang membaca pelajaran, konsentrasi dan penuh perhatian dalam mengikuti penyampaian materi
pelajaran, rajin mencatat pelajaran yang diberikan guru. 3.
Pada kegiatan akhir pembelajaran, indikatornya adalah siswa secara aktif membuat rumusankesimpulan pelajaran bersama-sama dengan guru, dan
mencatatnya dengan bahasa sendiri. Nurdin membedakan aktivitas belajar siswa berdasarkan atas
kemampuannya, yaitu siswa dengan kemampuan tinggi dan kemampuan rendah. Indikator aktivitas belajar siswa dengan kemampuan tinggi ditandai dengan:
1 Aktif dalam mencari bahanmateri pelajaran dari sumber lain yang relevan. 2 Berkembangnya cara belajar self learning ke arah diskusi dan tanya jawab dan
pembahasan soal latihantugas. 3 Bebas dan tidak terikatnya siswa dalam memilih cara belajar yang mereka sukai, misalnya siswa belajar sambil lesehan di
karpet. Sedangkan pada kelompok rendah, aktivitas belajar ditandai dengan munculnya rasa senang dan gembira dalam belajar. Indikatornya adalah: 1
Meningkatnya frekuensi keterlibatan siswa dalam merespons tanya jawab yang dikembangkan guru karena sudah memiliki rasa percaya diri. 2 Keseriusan dan
kesungguhan dalam mengerjakan latihantugas yang diberikan. 3 Tidak canggung lagi untuk ikut bergabung dengan kelompok siswa dengan kemampuan
tinggi dalam proses tanya jawab dan diskusi yang dikembangkan guru dalam pembelajaran.
12
Berdasarkan teori aktivitas belajar penulis menyimpulkan indikator aktivitas belajar yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah visual activities, oral
activities, listening activities, writing activities, drawing activities, mental activities, dan emotional activities.
12
Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, Ciputat: Quantum Teaching, 2005, h. 182–186.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Menurut penelitian Johnsen dengan judul “Adapting instruction with
heterogenous groups. Gifted Child today” tahun 2003 menyimpulkan bahwa penggunaan teknik differentiated dalam pembelajaran dapat
merangsang minat siswa.
13
2. Menurut penelitian McAdamis dengan judul “Teachers tailor their
instruction to meet a variety of student needs” tahun 2001 menyimpulkan bahwa dengan differentiated instruction siswa lebih termotivasi dan lebih
antusias dalam belajar.
14
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah:
1. Differentiated teaching dengan strategi instruksional Cooperative learning
dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa. 2.
Differentiated teaching dengan strategi instruksional Cooperative learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
13
Pearl Subban, A Research Basis Supporting Differentiated Instruction, http:www.aare.edu.au06papsub06080.pdf
[13 Oktober 2009].
14
Pearl Subban, A Research Basis Supporting Differentiated Instruction, http:www.aare.edu.au06papsub06080.pdf
[13 Oktober 2009].