Pengertian Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Brain Based Learning
l Setiap otak adalah unik.
18
Pada aplikasinya, guru yang menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran Brain Based Learning harus memperhatikan beberapa komponen seperti yang
dikemukakan oleh Caine sebagai berikut. a
Orchestrated immersion: Lingkungan pembelajaran yang dibentuk untuk memasukkan siswa ke dalam suatu pengalaman pembelajaran.
b Relaxed alertness: Suatu upaya yang dibuat untuk menghilangkan ketakutan
ketika berada dalam suatu lingkungan yang penuh tantangan. c
Activate processing: Siswa menggabungkan dan menginternalisasi informasi dengan memprosesnya secara aktif. Informasi dihubungkan dengan
pembelajaran sebelumnya. Tahapan tersebut diatur sebelum pembelajaran dimulai oleh guru yang mempersiapkan siswa dalam proses menghubungkan
informasi baru dengan pengetahuan yang telah diperoleh sehingga informasi baru tersebut lebih melekat.
19
Pendekatan Brain Based Learning merupakan salah satu pendekatan yang berpusat pada siswa. Didalamnya terdapat pembelajaran aktif yang
membebaskan siswa membangun pengetahuannya sendiri terhadap situasi pembelajaran yang beragam dan kontekstual. Pada Orchestrated immersion
difokuskan untuk membuat pokok bahasan dalam pembelajaran menjadi lebih bermakna. Fase ini membantu siswa membuat pola dan berasosiasi dengan otak
mereka masing-masing saat mereka diberikan permasalahan yang kaya pengalaman belajar, sehingga pembelajaran yang didapat akan lebih bertahan
dalam memori siswa.
20
Dalam setiap pembelajaran perlu dilakukan kegiatan yang memfasilitasi
kemampuan berfikir
agar siswa
membangun sendiri
pengetahuannya, misalnya seperti model penemuan terbimbing. Pada fase Relaxed alertness siswa ditantang untuk memecahkan suatu permasalahan dengan baik
18
Hasliza, A. dan W. Emilin, New Way to Learn, New Way to Success: Transforming a Brain-Based Library Via Active Learning Instructions, Proceeding of the IATUL Conferences,
2012, http:docs.lib.purdue.eduiatul2012papers38
, diakses 4 Agustus 2014
19
Spears, A. dan L. Wilson. Brain-Based Learning Highlights, 2007 http:itari.incategoriesbrainbasedlearningDefinitionofBrain-BasedLearning.pdf
,
20
Ozden, M Gultekin. The Effect of Brain-Based Learning on The Academic Achiefment and Retention of Knowledge in Sciense Course. Electronic Journal of Science Education. Vol 12,
2008 http:ejse.southwestern.eduarticledownload77635530
tetapi meminimalisasi ancaman yang didapat, karena hasil belajar menjadi lebih tinggi ketika seseorang dalam keadaan nyaman tanpa ancaman. Relaksasi
peregangan juga dapat dilakukan agar siswa tidak bosan dan kefokusan tetap terjaga. Fase Activate processing dilakukan dengan memfasilitasi siswa agar siswa
mampu menyerap informasi dengan baik. Misalnya membentuk kelompok diskusi belajar maupun dengan tanya jawab.
Dari uraian diatas dapat kita katakan bahwa untuk dapat membuat kemampuan otak siswa menjadi lebih optimal dalam belajar, seorang guru harus
bisa mengkondisikan kelas agar menjadi lebih menyenangkan, menantang, dan membuat siswa menjadi aktif dalam pembelajaran. Jensen mengemukakan bahwa
“belajar dengan cara yang kaku lock step dan seperti mesin berjalan dipabrik assemble line akan mengganggu sebuah penemuan kritis tentang otak manusia
karena setiap otak itu tidak hanya unik, otak itu berkembang dengan caranya sendiri”.
21
Artinya dalam pembelajaran dikelas, siswa jangan diajarkan dengan cara itu-itu saja. Siswa bukanlah seperti mesin di pabrik yang hanya menerima
saja apa yang tiap harinya diceramahkan guru, tetapi siswa perlu diajarkan dengan strategi lainnya agar mereka dapat mengeluarkan semua potensi otaknya. Selain
itu pembelajaran yang berlangsung terus menerus juga tidak akan efektif, karena siswa lama kelamaan akan merasa jenuh dan kehilangan konsentrasinya.
Pembelajaran mencapai hasil terbaik apabila difokuskan, dipecahkan, kemudian difokuskan kembali. Pembelajaran terfokus secara terus
menerus akan menjadi semakin tidak efisien. Bahkan sebetulnya, mencurahkan pemikiran seluruhnya untuk “waktu tugas” bertentangan
dengan cara otak belajar secara alamiah baik dari segi biologis maupun edukatif.
22
Dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran dikelas harus diselingi dengan hal-hal yang dapat membuat siswa akan kembali fokus dan terjaga konsentrasinya. Jensen
menambahkan, Luangkan waktu untuk memfasilitasi beberapa saat relaksasi bagi para
siswa sebelum memulai setiap sesi. Hal ini merupakan beberapa cara terbaik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kondisi rileks untuk
pembelajaran yang optimal: peregangan lambat, tawa dan humor, musik,
21
Jensen, op. cit, hal.27
22
Jensen, ibid, hal.77