Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

siswa tidak hanya terpaku pada rumus atau teks baku dalam pembelajaran matematika. Pada pelajaran matematika yang mempunyai sifat abstrak, pemahaman konsep yang baik sangatlah penting karena untuk memahami konsep yang baru diperlukan prasyarat pemahaman konsep sebelumnya. Sebab “konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis, terstruktur, logis, dan sistimatis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep yang paling kompleks ”. 3 Sebagai contoh misalnya untuk dapat paham konsep perkalian seorang siswa harus lebih dulu paham konsep penjumlahan. Hal-hal seperti inilah yang membuat siswa menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan tidak menyenangkan. karena siswa yang kurang berbakat matematika atau kurang mampu dalam mempelajari matematika, sering mengalami kesulitan menangkap dan memahami konsep yang benar dalam belajar, sehingga proses belajar mengajar tidak dapat berlangsung dengan baik. Salah satu cara untuk membuat pemahaman konsep siswa dalam belajar menjadi lebih baik adalah dengan menciptakan suasana yang menyenangkan. Sanjaya menyatakan bahwa “potensi siswa hanya mungkin dapat berkembang manakala siswa terbebas dari rasa takut, dan menegangkan. Oleh karena itu perlu diupayakan agar proses pembelajaran merupakan proses yang menyenangkan enjoyful learning ”. 4 Untuk itu, hendaknya guru memperhatikan satu hal penting dalam tubuh manusia yang selama ini kemampuannya masih kurang dioptimalkan, yaitu otak. Hal ini dikarenakan kemampuan pemahaman dipengaruhi oleh cara kerja otak. Seringkali otak tidak diberdayakan dengan optimal karena kurangnya pengetahuan mengenai karakteristik otak dan strategi khusus untuk mengoptimalkan fungsi otak. Menurut Jensen “Otak dapat belajar secara optimal dalam sebuah lingkungan yang kondusif terhadap bagaimana otak saat paling baik untuk belajar”. 5 Berdasarkan penjelasan diatas, berarti dibutuhkan 3 Erna Suwangsih, Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Bandung: UPI PRESS, 2006, cet.1, hal. 7 4 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2011, Cet. 8, hal. 134 5 Eric Jensen, Brain-Based Learning: Pembelajaran Berbasis Kemampuan Otak, Terj. dari Brain Based Learning oleh Narulita Yusron, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2008, cet. 1, hal.11 sebuah pendekatan pembelajaran yang mengoptimalkan kerja otak serta diperkirakan dapat membuat pemahaman konsep matematika siswa menjadi lebih baik, yaitu pendekatan Brain Based Learning. Pendekatan Brain Based Learning merupakan “pembelajaran yang diselaraskan dengan cara otak yang di desain secara alamiah untuk belajar ”. 6 Oleh karena itu, dalam penelitian ini pendekatan Brain Based Learning akan diterapkan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa. Dengan proses pembelajaran seperti itu, diduga kemampuan pemahaman konsep siswa dapat meningkat. Atas dasar permasalahan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Brain Based Learning Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran di kelas cenderung menggunakan pendekatan yang berpusat pada guru ceramah 2. Hasil belajar dan Pemahaman konsep matematika siswa rendah 3. Pembelajaran matematika yang monoton dan kurang menarik perhatian siswa 4. Siswa tidak antusias dalam belajar matematika

C. Pembatasan Masalah

Agar aspek-aspek dari masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan menyimpang dari sasaran yang diharapkan, maka penulis membatasi penelitian ini pada hal-hal berikut: 1. Pengaruh yang dimaksud adalah membandingkan kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, siswa diajarkan dengan menggunakan pendekatan Brain Based Learning sedangkan pada kelas kontrol siswa diajarkan dengan pendekatan konvesional 6 Ibid., hal.12 2. Pemahaman konsep siswa dalam belajar matematika disini dapat dilihat dari tes yang mempunyai kriteria indikator pemahaman konsep menurut gagasan Skemp yang diberikan setelah proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Brain Based Learning pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol 3. Pendekatan Brain Based Learning yang dimaksud adalah pembelajaran yang diselaraskan dengan cara otak yang di desain secara alamiah untuk belajar 4. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 63 Jakarta tahun ajaran 20142015 5. Materi dalam penelitian ini adalah Keliling dan Luas Segitiga dan Segiempat

D. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan pendekatan Brain Based Learning dan pendekatan konvensional? 2. Adakah pengaruh pendekatan Brain Based Learning terhadap pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika?

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dari peneltian ini adalah: 1 Untuk mengetahui bagaimana pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional dan pendekatan Brain Based Learning 2 Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendekatan Brain Based Learning terhadap pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika

2. Manfaat Penelitian

1 Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk mengetahui seberapa baik pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika dan bahan masukan tentang suatu alternatif pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika. 2 Bagi Pembaca Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti yang akan mengkaji masalah yang relevan dengan masalah yang terdapat pada penelitian ini. 3 Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan menambah wawasan serta pengetahuan dan sebagai pedoman untuk bekal mengajar kelak pada saat menjadi guru profesional. 4 Bagi Siswa Pembelajaran matematika dengan Pendekatan Brain Based Learning diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. 8

BAB II DESKRIPSI TEORITIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Pemahaman Konsep Matematika

a. Pengertian Pemahaman Konsep

Pemahaman berarti mampu memahami, mampu mengerti suatu hal. “Pemahaman juga dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran”. 1 “Pemahaman berbeda dengan pengetahuan, John Dewey menyatakan pengetahuan sebagai kumpulan fakta, sedangkan pemahaman sebagai pemaknaan terhadap kumpulan fakta ”. 2 Artinya seorang yang paham itu bukan hanya tahu, namun dapat melihat bagaimana menggunakan fakta tersebut dalam berbagai tujuan. Lebih luas lagi Bloom mendefinisikan pemahaman sebagai “kemampuan untuk memahami apa yang sedang dikomunikasikan dan mampu mengimplementasikan ide tanpa harus mengaitkannya dengan ide lain, dan juga tanpa harus melihat ide itu secara mendalam ”. 3 “Pemahaman bukan hanya sekedar mengingat fakta, akan tetapi berkenaan dengan kemampuan menjelaskan, menerangkan, menafsirkan atau kemampuan menangkap makna atau arti suatu konsep ”. 4 Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk memahami atau mengerti sesuatu setelah itu diketahui dan diingat, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya. Dengan kata lain, memahami adalah mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang siswa dikatakan telah memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-kata sendiri. 1 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011, cet. 19, hal. 42 2 Iwan Pranoto, Memahami Pemahaman, 2014, http:bincangedukasi.commemahami- pemahaman 3 Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, Jakarta: Kencana, 2004, hal. 69 4 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2011, cet. 4, hal. 126

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan problem posing terhadap pemahaman konsep matematika siswa

0 14 225

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Pendekatan Scientific Terintegrasi pada Model Pembelajaran Problem Based Learning (PTK pada Siswa

0 5 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Pendekatan Scientific Terintegrasi pada Model Pembelajaran Problem Based Learning (PTK pada Siswa

0 3 18

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN MOTIVASI SISWA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI STRATEGI Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Dan Motivasi Siswa Dengan Pendekatan Scientific Melalui Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Pada Poko

0 2 15

PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS.

0 1 43

PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA.

8 40 64

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROSEDURAL DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH.

4 7 48

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROSEDURAL DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH.

0 0 57

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA Risnawati

0 1 19

PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA - UMBY repository

0 0 138