Dari hasil jawaban siswa kelas eksperimen pada Gambar 4.15, terlihat siswa mampu memahami konsep keliling dengan baik. Siswa tersebut tidak
menggunakan rumus untuk mencari keliling bangun diatas, namun menjumlahkan sisi-sisi bangun tersebut, sebab memang jika menggunakan rumus tentu hasilnya
tidak akan tepat karena bangun tersebut adalah gabungan dari tiga buah persegi panjang. Sedangkan dari hasil jawaban siswa kelas kontrol pada Gambar 4.16,
terlihat siswa belum memahami betul konsep keliling bangun datar. Siswa tersebut menyamakan cara mencari keliling dan luas dengan membagi bangun
tersebut menjadi tiga bagian kemudian mencari kelilingnya satu persatu. Padahal untuk mencari keliling bangun datar maupun gabungan dari bangun datar hanya
cukup menjumlahkan sisi-sisi terluar dari bangun tersebut. Ditinjau dari hasil jawaban siswa diatas, terlihat ada perbedaan hasil
pemahaman konsep matematika kelas eksperimen dan kelas kontrol yakni pemahaman instrumental siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan
siswa kelas kontrol.
D. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah dilakukan dalam penelitian ini agar diperoleh hasil yang optimal. Walaupun
demikian, masih ada beberapa faktor yang sulit dikendalikan sehingga membuat penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya.:
1. Perlakuan pada penelitian ini hanya dilakukan pada pokok bahasan keliling
dan luas segitiga dan segiempat, sehingga belum bisa digeneralisasikan pada pokok bahasan lain.
2. Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Brain Based Learning
membutuhkan waktu belajar yang lebih lama karena menggunakan tujuh tahap pembelajaran dan juga membutuhkan fasilitas sekolah yang memadai,
seperti misalnya pada tahap inkubasi dan memasukan memori memerlukan infokus untuk memutar vidio.
3. Pengontrolan variabel dalam penelitian ini hanya meliputi variabel
pendekatan Brain Based Learning dan kemampuan pemahaman konsep
matematika siswa, sedangkan aspek lain tidak terkontrol. Karena hasil penelitian dapat saja dipengaruhi variabel lain diluar variabel yang ditetapkan
dalam penelitian ini.
64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan temuan yang diperoleh selama menerapkan pendekatan Brain Based Learning di SMP Negeri 63 Jakarta, dapat disimpulkan
bahwa: 1.
Pemahaman konsep matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan Brain Based Learning memiliki nilai rata-rata 74,46. Sedangkan
pemahaman konsep matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional memiliki nilai rata-rata 66,11. Jika dilihat dari
indikator soal yang mengacu pada aspek pemahaman Skemp, siswa yang diajar dengan pendekatan Brain Based Learning memiliki pemahaman yang
baik pada aspek instrumental maupun relasional. Meskipun pada aspek relasional masih ada beberapa siswa yang belum menguasai, Namun secara
umum siswa yang diajar dengan pendekatan Brain Based Learning telah memiliki pemahaman konsep matematika yang baik. Sedangkan pada siswa
yang diajar dengan pendekatan konvensional, juga telah memiliki pemahaman instrumental yang baik, namun pada aspek relasional sebagian
besar siswa tidak dapat menguasainya, karena hanya hapal rumus tanpa mengerti konsep keliling dan luas bangun datar. Sehingga secara umum siswa
yang diajar dengan pendekatan konvensional belum memiliki pemahaman konsep matematika yang baik.
2. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan
pemahaman konsep
matematika antara
kelas eksperimen
yang pembelajarannya menggunakan pendekatan Brain Based Learning dengan
kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional. Dengan
2,50 1,99 menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan Brain Based Learning memberikan pengaruh lebih
efektif terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dibandingkan menggunakan pendekatan konvensional.
B. Saran
Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, maka penulis mengajukan beberapa saran, yaitu:
1. Bagi sekolah dan pihak guru khususnya guru matematika, hendaknya
menggunakan pendekatan Brain Based Learning sebagai alternatif dalam proses pembelajaran khususnya untuk meningkatkan pemahaman konsep
matematika siswa. 2.
Untuk peneliti lainnya, agar memperhatikan waktu dan mempersiapkan alat- alat yang akan digunakan sebelum pembelajaran dimulai, selain itu
hendaknya dapat mengembangkan pendekatan Brain Based Learning pada kemampuan matematis dan jenis penelitian lainnya, misalnya penelitian
tindakan kelas PTK. 3.
Pada penelitian berikutnya disarankan untuk lebih mengembangkan peta konsep mind map pada tahap pra-pemaparan agar lebih menarik perhatian
dan rasa ingin tahu siswa. Memvariasikan gerakan senam otak brain gym serta menyiapkan fasilitas untuk memutar vidio seperti infokus speaker pada
tahap inkubasi dan memasukan memori agar hasilnya lebih maksimal dan siswa pun senang melakukannya.