Pembelajaran Dengan Pendekatan Brain Based Learning

Gambar 4.4 Siswa Berdiskusi Kelompok Pada Tahap Inisiasi dan Akuisisi Gambar 4.5 Perwakilan Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok Pada Tahap Elaborasi Tahap keempat yaitu elaborasi. Pada tahap ini siswa dari perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, sementara yang lainnya memperhatikan, mengoreksi, menanggapi, serta bertanya sehingga siswa dapat menemukan jawaban yang tepat dari permasalahan yang ada di LKS. Dalam pelaksanaannya beberapa siswa masih merasa malu untuk maju kedepan kelas. Untuk mensiasatinya, guru memberikan reward berupa pemberian cokelat untuk siswa agar pada tiap pertemuan terdapat siswa yang berbeda untuk maju dan mempresentasikan hasil diskusinya. Tahap kelima yaitu inkubasi dan memasukan memori. Tahap ini adalah waktu istirahat disela-sela pembelajaran. Bukan beristirahat dalam artian berdiam diri, melainkan istirahat dari kegiatan belajar yang menguras otak. Tahap inkubasi ini diisi dengan melakukan brain gym yaitu gerakan-gerakan ringan yang berfungsi untuk meregangkan otot setelah belajar, mengurangi stress, dan meningkatkan konsentrasi. Gambar 4.6 Siswa Melakukan Salah Satu Gerakan Brain Gym Energy Yawn Gambar 4.7 Siswa Menonton Vidio Tebak Warna Untuk Melatih Fokus dan Konsentrasi Pada tahap inkubasi siswa tidak hanya dibimbing untuk melakukan brain gym, pada beberapa pertemuan tahap ini juga diisi dengan menonton vidio yang melatih kefokusan dan konsentrasi serta diiringi musik instrumental yang dapat membuat otak rileks dan siap untuk menerima kembali pelajaran berikutnya. Dari hasil pengamatan, terlihat siswa merasa senang melakukan hal-hal tersebut. Setelah masa istirahat selesai, guru memberikan latihan soal-soal kepada siswa. Soal yang diberikan pada tahap ini adalah soal pada aspek instrumental, untuk menguji siswa sejauh mana mampu mengaplikasikan perhitungan dan rumus yang telah mereka temukan pada tahap inisiasi dan akuisisi. Tahap keenam yaitu verifikasi dan pengecekan keyakinan. Pada tahap ini guru memberikan soal-soal yang setingkat lebih rumit untuk melatih pemahaman siswa pada aspek relasional. Guru membimbing dan memastikan siswa telah mengerti dan memahami materi pada setiap pertemuan. Tahap ketujuh yang juga adalah tahap yang terakhir yaitu perayaan dan integrasi . Pada tahap ini dengan bimbingan guru siswa diarahkan untuk dapat menyimpulkan hal-hal yang telah mereka pelajari. Kemudian guru memberi tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Sebagai penutup, guru bersama dengan siswa melakukan perayaan kecil, seperti bersorak, tepuk tangan.

2. Analisis Hasil Pemahaman Konsep Matematika Siswa

Dalam penelitian ini terdapat dua aspek pemahaman konsep matematika yang diukur oleh peneliti, yaitu pemahaman instrumental dan pemahaman relasional. Dari 10 soal yang digunakan untuk post test, masing-masing 5 soal mewakili aspek instrumental dan relasional. Hasil posttest untuk tiap aspek pemahaman dapat dilihat dalam diagram pada Gambar 4.8. Gambar 4.8 Diagram Batang Nilai Rata-Rata Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol Pada Aspek Instrumental dan Relasional 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Instrumental Relasional Nilai Rata-Rata Eksperimen Nilai Rata-Rata Kontrol 60,86 46,53 87,43 83,47 Dari Gambar 4.8 terlihat nilai rata-rata kelas eksperimen pada kedua aspek pemahaman lebih besar dari nilai rata-rata kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen dan kontrol pada aspek instrumental hanya berbeda tipis dengan selisih 3,96. Sedangkan pada aspek relasional nilai rata-rata kelas eksperimen dan kontrol terdapat perbedaan yang cukup signifikan dengan selisih 14,33.

a. Instrumental

Pemahaman instrumental adalah kemampuan seseorang menggunakan prosedur matematik untuk menyelesaikan suatu masalah tanpa mengetahui mengapa prosedur itu digunakan. Hasil posstest menunjukkan tidak ada perbedaan yang berarti antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pemahaman instrumental, meskipun nilai rata-rata kelas eksperimen lebih unggul sedikit dari kelas kontrol. Hal tersebut dikarenakan pemahaman instrumental merupakan pemahaman dasar yang indikasinya hanya mengandalkan hapalan rumus, bergantung pada petunjuk dan hanya berfokus pada perhitungan saja. Pada soal posttest yang diberikan, pemahaman instrumental diwakili oleh nomor 1b, 4, 5a, 5b, dan 7a. Secara umum perbedaan pemahaman konsep matematika pada aspek instrumental dapat terlihat dari cara siswa menjawab soal. Di bawah ini merupakan kecendrungan hasil jawaban posttest dari siswa di kelas eksperimen dan kontrol pada soal nomor 4. “Gambar disamping adalah trapesium sama kaki, Panjang AB = 20 cm, BC = 13 cm, CD = 10 cm, dan DE = 12 cm. Hitunglah keliling dan luas daerah bangun tersebut ” 1 Beberapa siswa pada kelas eksperimen menjawab seperti dibawah ini Gambar 4.9 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Pada Nomor 4 Dari hasil jawaban siswa kelas eksperimen diatas, terlihat siswa telah dapat memahami petunjuk pada soal, mampu mengaplikasikannya pada rumus, serta melakukan perhitungan dengan baik. 2 Beberapa siswa pada kelas kontrol menjawab seperti dibawah ini Gambar 4.10 Jawaban Siswa Kelas Kontrol Pada Nomor 4 Dari hasil jawaban siswa kelas kontrol diatas, terlihat siswa telah melakukan perhitungan dengan baik, mengetahui rumus apa yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut, namun dia tidak memahami bagaimana cara menggunakan rumus tersebut. Siswa tersebut tidak mengetahui maksud “a” dan “b” pada rumus yang mana adalah sisi-sisi sejajar dari trapesium. Berikutnya kecendrungan hasil jawaban posttest dari siswa di kelas eksperimen dan kontrol pada soal nomor 5b. “Hitunglah keliling dan luas bangun pada gambar berikut jika Panjang KO = 12 cm, LO = 9 cm, dan MO = 40 cm. ” 1 Beberapa siswa pada kelas eksperimen menjawab seperti dibawah ini Gambar 4.11 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Pada Nomor 5b Dari hasil jawaban siswa kelas eksperimen diatas, terlihat siswa telah memahami konsep layang-layang dengan baik, mengetahui diagonal-diagonal dan sisi-sisi layang-layang tersebut sehingga mampu mengaplikasikan rumus dalam penyelesaian soal. 2 Beberapa siswa pada kelas kontrol menjawab seperti dibawah ini Gambar 4.12 Jawaban Siswa Kelas Kontrol Pada Nomor 5b Dari hasil jawaban siswa kelas kontrol diatas, terlihat siswa belum mampu memahami konsep layang-layang dengan baik. Siswa tersebut belum dapat membedakan diagonal dengan sisi dari layang-layang, sehingga meskipun dia telah hapal rumus, namun salah dalam mengaplikasikan rumus tersebut. Ditinjau dari hasil jawaban siswa diatas, terlihat ada perbedaan hasil pemahaman konsep matematika kelas eksperimen dan kelas kontrol yakni pemahaman instrumental siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan siswa kelas kontrol.

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan problem posing terhadap pemahaman konsep matematika siswa

0 14 225

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Pendekatan Scientific Terintegrasi pada Model Pembelajaran Problem Based Learning (PTK pada Siswa

0 5 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Pendekatan Scientific Terintegrasi pada Model Pembelajaran Problem Based Learning (PTK pada Siswa

0 3 18

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN MOTIVASI SISWA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI STRATEGI Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Dan Motivasi Siswa Dengan Pendekatan Scientific Melalui Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Pada Poko

0 2 15

PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS.

0 1 43

PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA.

8 40 64

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROSEDURAL DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH.

4 7 48

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROSEDURAL DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH.

0 0 57

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA Risnawati

0 1 19

PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA - UMBY repository

0 0 138