Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Eksperimen

siswa diperoleh nilai terendah 33 dan nilai tertinggi 90. Data hasil tes pemahaman konsep matematika siswa kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi pada Tabel 4.2 Mengacu pada distribusi frekuensi hasil tes pada Tabel 4.2 dapat diketahui nilai rata-rata 65,83 median 66,67 dan modus 67,06. Presentase siswa yang mendapat nilai tertinggi yaitu 13,89 atau 5 siswa berada pada interval 83- 92. Presentase siswa yang mendapat nilai terendah yaitu 8,33 atau 3 siswa berada pada interval 33-42. Sedangkan yang paling banyak adalah siswa yang memperoleh nilai pada interval 63-72 yaitu 33,33 atau sebanyak 12 siswa. Perhitungan selengkapnya mengenai hasil distribusi frekuensi pemahaman konsep matematik siswa pada kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran. Secara visual penyebaran data pemahaman konsep matematika dengan pendekatan Brain Based Learning di kelas kontrol dapat dilihat pada grafik ogive pada Gambar 4.2 berikut, Gambar 4.2 Grafi Ogive Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol Dari Gambar 4.2 terlihat bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai dibawah rata-rata 65,83 sebanyak 16 siswa atau 44,44, artinya 55,56 siswa memperoleh nilai diatas rata-rata atau dengan kata lain siswa yang memperoleh 5 10 15 20 25 30 35 40 22,5 32,5 42,5 52,5 62,5 72,5 82,5 92,5 102,5 F rekuens i K o m ul at if Nilai 16 65,53 70 nilai diatas rata-rata lebih banyak dari siswa yang memperoleh nilai dibawah rata- rata. Dapat dilihat juga jumlah siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM 70 yaitu sebanyak 20 siswa atau 55,55. Artinya 44,45 siswa pada kelas eksperimen memperoleh nilai diatas KKM atau dengan kata lain sebagian besar siswa kelas eksperimen belum memenuhi ketuntasan dalam belajar matematika. Berdasarkan uraian diatas ditemukan perbedaan hasil pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol secara lengkap disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.3 Perbandingan Statistik Hasil Tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik Kelas Eksperimen Kontrol Jumlah Siswa 35 36 Nilai Terendah 33 33 Nilai Tertinggi 95 90 Mean 74,46 65,83 Median 75,13 66,67 Modus 74,30 67,06 Varians 183,43 202,86 Simpangan Baku 13,54 14,24 Kemiringan 0,01 -0,09 KetajamanKurtosis 0,24 0,23 Tabel 4.3 menunjukkan perbandingan kemampuan pemahaman konsep matematik siswa antara kedua kelas. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol dengan selisih 8,63. Perolehan nilai median dan modus pun lebih tinggi pada kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol. Pemahaman konsep matematik tertinggi perorangan terdapat pada kelas eksperimen, sedangkan pemahaman konsep matematik perorangan terendah terdapat pada kelas eksperimen dan juga kelas kontrol. Hal itu terlihat dari nilai tertinggi yang berbeda antara kedua kelas. 95 untuk kelas eksperimen dan 90 untuk kelas kontrol, sedangkan nilai terendahnya sama yaitu 33. Jika dilihat dari sebaran data kedua kelompok terlihat bahwa kelas kontrol memiliki sebaran yang lebih homogen karena memiliki nilai varian dan simpangan baku yang lebih besar dari kelompok eksperimen. Artinya kemampuan pemahaman konsep matematik pada kelompok kontrol lebih bervariasi dan menyebar terhadap rata-rata kelas, sedangkan kemampuan pemahaman konsep matematik pada kelompok eksperimen lebih cenderung berkumpul diatas rata-rata kelas. Perbandingan pencapaian tiap aspek pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen dan kontrol meliputi aspek instrumental dan relasional disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.4 Skor dan Nilai Rata-rata Siswa Tiap Aspek Pemahaman No Aspek Pemahaman Eksperimen Kontrol ̅ ̅ 1 Instrumental 87,43 83,47 2 Relasional 60,86 46,53

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis

a Uji Normalitas

Pada penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji chi square . Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H : data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan problem posing terhadap pemahaman konsep matematika siswa

0 14 225

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Pendekatan Scientific Terintegrasi pada Model Pembelajaran Problem Based Learning (PTK pada Siswa

0 5 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Pendekatan Scientific Terintegrasi pada Model Pembelajaran Problem Based Learning (PTK pada Siswa

0 3 18

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN MOTIVASI SISWA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI STRATEGI Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Dan Motivasi Siswa Dengan Pendekatan Scientific Melalui Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Pada Poko

0 2 15

PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS.

0 1 43

PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA.

8 40 64

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROSEDURAL DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH.

4 7 48

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROSEDURAL DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH.

0 0 57

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA Risnawati

0 1 19

PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA - UMBY repository

0 0 138