95 Rudi Susilana dan Cepi Riyana. 2008. Media Pembelajaran; Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.
Rusman, Deni Kurniawan Cepi Riyana. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas
Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Sartono Wirodikromo. 2002. Matematika untuk Siswa SMA Kelas XII. Jakarta:
Erlangga. Sigit Suyantoro. 2011. Panduan Aplikatif dan Solusi PAS Animasi Kartun 3D
dengan 3ds Max 2011 Adobe Flash CS5. Yogyakarta: ANDI. Stonebraker, Peter W. dan James E. Hazeltine. 2004. Virtual Learning
Effectiveness An Examination of The Process. Jurnal Emerald Vol. 11 No.3. Hlm. 209-225.
Streefland, L. 1990. “Realistic Mathematics Education RME. What does it mean?” Contexts Free Productions Tests and Geometry in Realistic
Mathematics Education. Halaman 1-9. Utrecht: Researchgroup for Mathematical Education and Educational Computer Centre State University
of Utrecht.
Sugihartono dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sugiman. 2011. Peningkatan Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan
Pendekatan Realistik. Makalah. Yogyakarta: FMIPA UNY. Sutarto Hadi. 2002. Effective Teacher Professional Development for The
Implementation of Realistic Mathematics Education in Indonesia. Enschede: PrintPartners lpskamp.
Undang - Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003. Yang, Der-Ching dan Wan-Ru Wu. 2010. The Study of Number Sense: Realistic
Activities Integrated into Third-Grade Math Classes in Taiwan. The Journal of Educational Research, 103:379
–392. Zeynep and Ali Sabri. 2009. The Effect of Realistic Mathematics Education on
7th Grade Students’ Achievements in Multiplication of Integers. Egitim ve Bilim 34.152: 60.
A. Prerequisite
1. Menempatkan Titik pada Bidang Koordinat dan Menuliskan Koordinat dari
Suatu Titik
Koordinat x atau absis bertanda positif jika jarak dihitung mendatar ke kanan
dari O, dan bertanda negatif jika jaraknya dihitung mendatar ke kiri. Koordinat y atau ordinat bertanda positif jika jarak dihitung tegak ke atas
dari O, dan bertanda negatif jika jaraknya dihitung tegak ke bawah.
Cara menuliskan titik dalam bidang koordinat yaitu dalam pasangan berurutan jarak mendatar dan
jarak tegak x,y. Misal, titik A seperti
gambar disamping. Bisa ditulis titik
A3,4.
2. Membuat Garis y=x
Garis ini merupakan garis yang dibuat dengan menghubungkan titik-titik yang memiliki nilai ordinat dan nilai absis yang sama. Gambar dari garis
ini adalah sebagai berikut.
Lampiran A1
96
3. Membuat Garis y=−x
Garis ini merupakan garis yang dibuat dengan menghubungkan titik-titik yang memiliki nilai ordinat merupakan lawan dari nilai absis. Gambar
berikut menunjukan garis y= −x.
4. Membuat Garis x=a
Garis ini ialah garis yang sejajar dengan sumbu y yang melalui titik-titik dengan nilai absis a. Berikut ini salah satu gambar garis x=a, dengan nilai
a ialah −3.
97
5. Membuat Garis y=b
Garis ini ialah garis yang sejajar dengan sumbu x yang melalui titik-titik dengan nilai absis b. Berikut ini salah satu gambar garis y=b, dengan nilai
b ialah 1.
B. Materi Transformasi
1. Translasi Pergeseran
Bayangan titik Pa, b oleh translasi c, d adalah P’a + c, b + d.
Translasi c, d digabung dengan translasi e, f menghasilkan translasi c+e, d+f
Contoh soal: Titik R7,
−4 ditranslasikan oleh c, d petanya adalah R2, −1. Tentukan c dan d.
Jawab: R7, −4 ditranslasikan oleh c, d ialah R’2, −1, maka dapat dituliskan
sebagai berikut.
98
7 + c = 2 c
= −5 −4 + d = −1
d = 3 Jadi, nilai c adalah
−5 dan nilai d adalah 3.
2. Pencerminan Refleksi
Gambar 2 i berikut menunjukkan refleksi penceminan titik P terhadap cermin atau garis AB dimana titik
P’ adalah bayangan dari titik P.
Gambar 2 ii merupakan bentuk abstrak dari situasi pada gambar 2.1i. Dari gambar tersebut dapat diperoleh sifat
−sifat yang terdapat pada refleksi sebagai berikut.
Refleksi Pada Bidang Koordinat
1. Refleksi terhadap sumbu koordinat
Bayangan titik Aa,b oleh pencerminan terhadap sumbu X
adalah A’a,−b. Contoh: bayangan titik A4,2 terhadap pencerminan
sumbu X adalah A4, −2.
Bayangan titik Aa,b oleh pencerminan terhadap sumbu Y
adalah A’−a,b. Contoh: bayangan titik A4,2 terhadap pencerminan
sumbu X adalah A −4, 2.
1. Jarak titik asal P terhadap cermin garis AB sama dengan jarak
bayangan P’ terhadap cermin garis tersebut.
2.
Garis yang menghubungkan titik asal dan bayangannya yaitu PP’, tegak lurus
terhadap cermingaris AB.
99