30
8. Media Pembelajaran Matematika Virtual
a. Pengertian Media Pembelajaran Virtual
Menurut KBBI yang dimaksud virtual adalah nyata. Kemudian Stonebraker, P.W. dan James E.H. 2004: 209 mengartikan pembelajaran
virtual sebagai berikut “Virtual learning is defined as the delivery of
learning through electronic mediation which bridges the gap caused when the instructor and student are separated in either time or place
”. Sehingga, pembelajaran virtual dapat diartikan sebagai pembelajaran yang
dilakukan melalui perantara elektronik yang menghubungkan celah antara guru dengan siswa karena terpisah jarak, waktu dan tempat yang berbeda.
Media yang dapat digunakan ialah radio, televise, program web-site, streaming audio dan video. Jadi, pengertian pembelajaran virtual ialah
pembelajaran yang diselenggarakan dengan menggunakan obyek nyata melalui media elektronik maya.
b. Pengembangan Media Pembelajaran Virtual
Pengembangan media pembelajaran virtual dilakukan sesuai dengan prosedur yang disesuaikan dengan sasaran yang ingin dicapai,
struktur isi pembelajaran yang jelas, dan memenuhi kualifikasi yang telah ditentukan. Kemp Jerrold E. and Deane K.Dayton 1980: 14 menyatakan
mengenai kondisi psikologis dan prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengembangan dan menggunakan media pembelajaran yaitu: Motivation,
Individual differences, learning objectives, organization of content,
31 prelearning preparation, emotions, participation, feedback, reinforcement,
practice and repetition, and application. Terdapat empat prinsip
yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan media pembelajaran virtual Rusman, Deni Kurniawan, Cepi Riyana, 2012: 98-99 yaitu:
1 berorientasi pada tujuan pembelajaran,
2 berorientasi pada pembelajaran individual,
3 berorientasi pada pembelajaran mandiri, dan
4 berorientasi pada pembelajaran tuntas,
Menurut Walker Hess Azhar Arsyad, 2005: 175-176, kualitas media pembelajaran dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
1 Kualitas isi dan tujuan
Kualitas ini berisi beberapa indikator, yaitu ketepatan, kepentingn, kelengkapan, keseimbangan, minatperhatian, keadilan,
dan kesesuaian dengan situasi siswa. 2
Kualitas instruksional Kualitas instruksional terdiri dari memberikan kesempatan
belajar, memberikan bantuan untuk belajar, kualitas memotivasi, fleksibilitas
instruksionalnya, hubungan
dengan program
pembelajaran lainnya, kualitas sosial interaksi instruksionalnya, kualitas tes dan penilaiannya, dapat memberi dampak bagi siswa, dan
dapat membawa dampak bagi guru dan pembelajarnya.
32 3
Kualitas teknis Kualitas teknis terdiri dari keterbacaan, mudah digunakan,
kualitas tampilantayangan, kualitas penangan jawaban, kualitas pengelolaan programnya, dan kualitas pendokumentasiannya.
c. Komponen-Komponen Media Pembelajaran Virtual
Komponen-komponen media pembelajaran virtual mengadopsi dari susunan kegiatan pembelajaran menurut Permen 41 tahun 2007 mengenai
Standar Proses. Pada Permen tersebut disebutkan bahwa terdapat 3 bagian dalam proses pembelajaran yaitu pembuka, inti, dan penutup. Sehingga
pada media pembelajaran ini terdapat 4 bagian utama yaitu bagian prasyarat merupakan bagian pembuka, bagian intinya terdiri atas bagian
eksplorasi dan materi, serta bagian penutupnya adalah bagian latihan. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai komponen dalam media ini.
1 Bagian Prasyarat
Bagian prasyarat berisi mengenai materi yang harus dikuasai oleh peserta didik sebelum mempelajari materi tertentu.
2 Bagian Eksplorasi
Kegiatan bereksplorasi
bertujuan agar
para siswa
dapat meningkatkan kemampuan berimajinasi, berintuisi, berpikir divergen,
melahirkan karya yang orisinil, memprediksi dan menduga conjecturing, mencoba-coba trial and error, serta untuk memfasilitasi rasa ingin tahu
para siswa. Istilah eksplorasi lebih mengarah pada kegiatanatau aktivitas