Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN
3
Sanjaya 2006: 194 menyatakan bahwa metode inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Pendekatan inkuiri adalah suatu strategi yang membutuhkan siswa
menemukan sesuatu dan mengetahui bagaimana cara memecahkan masalah dalam suatu penelitian ilmiah. Tujuan utamanya adalah mengembangkan sikap dan
keterampilan siswa yang memungkinkan mereka menjadi pemecah masalah yang mandiri Ngalimun, 2012: 33. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan
bahwa metode inkuiri merupakan metode dimana siswa dituntut untuk berpikir secara aktif dan melibatkan dirinya secara langsung dalam proses pembelajaran
guna mencari dan menemukan penyelesaian atas masalah yang dipertanyakan, sehingga siswa lebih termotivasi dalam menjalankan proses pembelajaran.
Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan metode inkuiri efektif diterapkan dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dari penelitian yang
dilakukan oleh Elyani 2011 tentang pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing guided inquiry terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep
getaran dan gelombang. Penelitian ini dilakukan di MTs Jamiatus Solihin pada tahun pelajaran 20092010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang sinifikan terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran dan gelombang. Wayan 2013 juga meneliti pengaruh model pembelajaran
inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA dengan menggunakan rancangan the posttest-only control group design. Penelitian ini
dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri di Kelurahan Kaliuntu. Hasil penelitian adalah terdapat perbedaan hasil belajar secara signifikan antara siswa yang belajar
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran konvensional. Dari beberapa penelitian yang telah dipaparkan, dapat
disimpulkan bahwa metode inkuiri efektif diterapkan dalam pembelajaran. Metode pembelajaran inkuiri dianggap sebagai metode yang paling tepat
dalam pembelajaran IPA Susanto, 2013: 172. Trianto dalam Tampubolon, 2014: 148 menjelaskan bahwa IPA adalah sebagai pengetahuan yang diperoleh
melalui pegumpulan data dengan eksperimen, pengamatan dan dedukasi untuk menghasilkan penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Penerapan
4
metode inkuiri untuk meningkatkan aspek mengevaluasi dan mencipta belum pernah dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu di uji cobakan metode
inkuiri terhadap akemampuan mengevaluasi dan mencipta. Metode inkuiri diuji dengan menggunakan pelajaran IPA sebagai sarana penelitian.
Penelitian ini dibatasi pada pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pelajaran IPA kelas IV di SD Sokowaten
Baru Yogyakarta tahun ajaran 20152016. Sekolah yang digunakan dalam penelitian adalah SD Sokowaten Baru karena SD tersebut memiliki kelas paralel.
Selain itu, sekolah memiliki banyak prestasi sehingga memudahkan peneliti melaksanakan penelitian. Standar Kompetensi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah “6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasar
kan sifatnya”. Kompetensi Dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah
“6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat
tertentu”. Aspek-aspek kemampuan mengevaluasi dibatasi pada kemampuan memeriksa dan mengkritik Anderson dan Krathwohl,
2010:125-127. Aspek-aspek kemampuan mencipta dibatasi pada kemampuan merumuskan, mendesain hipotesis, mendesain percobaan. Populasi dalam
penelitian ini yaitu kelas IV SD. Kemampuan mengevaluasi dan mencipta diukur dari hasil pretest, posttest I, dan posttest II. Kelas IVB sebagai kelompok kontrol
dan IVA sebagai kelompok eksperimen.