68
kemampuan mencipta pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Selanjutnya analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Statistik
parametrik menggunakan Independent samples t-test untuk analisis data dari kelompok yang berbeda, sedangkan untuk analisis data dari satu kelompok
menggunakan Paired samples t-test.
4.1.3.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji perbedaan kemampuan awal pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut
memiliki kemampuan awal yan sama atau berbeda. Pretest dilaksanakan pada awal penelitian, tepatnya sebelum dilaksanakannya perlakuaan pada kelompok
eksperimen. Analisis statistik yang digunakanan adalah statistik parametrik independent samples t-test karena distribusi data normal Field, 2009: 326.
Sebelumnya peneliti melakukan uji asumsi untuk memeriksa homogenitas varians dengan melihat harga Sig. Le
vene’s test. Jika Sig. 0,05 maka tidak terdapat homogenitas varians pada kedua data yang dibandingkan Field, 2009: 150. Jika
harga Sig. 0,05 maka terdapat homogenitas varians pada kedua data yang dibandingkan. Hasil uji homogenitas varians data dapat dilihat pada tabel berikut
ini lihat Lampiran 4.4.2.
Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas Varians Data Kelompok
Levene’s test Keterangan
F Sig.
Kontrol dan eksperimen 0,174
0,679 Homogen
Levene’s test dengan tingkat kepercayaan 95 menujukkan harga F = 0,174 dan harga Sig.= 0,679. Hal tersebuat dapat disimpulkan bahwa terdapat
homogenitas varians data. Jika variansnya homogen, data uji statistik Independent samples t-test yang diambil adalah data pada baris pertama output SPSS Field,
2009: 340. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95. Field, 2009: 53 Untuk menolah Hnull kriteria yang digunakan adalah jika Sig. 2-tailed 0,05.
Tabel 4.15 menunjukkan hasil uji perbedaan kemampuan awal dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen lihat Lampiran 4.4.2 .
Tabel 4.15 Hasil Uji Perbedaan Kemampuan Awal pada Kemampuan Mencipta Uji Statistik
Sig. 2-tailed Keterangan
Independent samples t-test 0,774
Tidak ada perbedaan
69
Kelompok kontrol M = 1,72; n = 27; SD = 0,64; SE = 0,12; df = 52, sedangkan pada kelompok eksperimen M = 1,77; n = 27; SD = 0,61; SE = 0,11;
df = 51,9. Dari tabel 4.10, harga Sig. 2-tailed adalah 0,774 atau 0,05 maka Hnull diterima dan
H
i
di tolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada kemampuan
mencipta. Kemampuan awal pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sama.
4.1.3.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan
Uji signifikansi pengaruh perlakuan ini bertujuan untuk melihat perbedaan rerata selisih skor pretest dan posttest I kedua kelompok, sehingga diketahui
pengaruh perlakuan terhadap kemampuan mencipta. Uji besar pengaruh perlakuan diperoleh dengan cara mengurangkan rerata selisih skor pretest ke posttest I pada
kelompok eksperimen dengan rerata selisih skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol Cohen, 2007: 276-277. Sebelumnya data rerata selish skor
pretest dan posttest I di uji normalitasnya. Hasil dari uji normalitas selisih menunjukkan bahwa data normal Field, 2009: 326 Analisis statistik uji
signifikansi pengaruh perlakuan menggunakan statistik parametrik Independent samples t-test karena data berasal dari kelompok yang berbeda dan data tersebut
normal. Pengaruh perlakuan dapat dihitung menggunakan rumus O
2
-O
1
- O
4
-O
3
. Perhitungan dengan mengurangkan selisih pretest-posttest I eksperimen dengan
selisih pretest-posttest I kontrol. Perhitungannya adalah 2,7533-1,7774 –
2,1611-1,7278. Hasil perhitungan menunjukkan harga sebesar 0,54 bernilai positif sehingga ada pengaruh perlakuan. Apakah pengaruhnya signifikan atau
tidak, akan dianalisis dengan statistik berikut. Sebelum melakukan analisis, dilakukan uji asumsi untuk memeriksa
homogenitas varians dengan melihat harga Sig. Levene’s test. Jika Sig. 0,05
maka tidak terdapat homogenitas varians pada kedua data yang dibandingkan. Jika harga Sig. 0,05 maka terdapat homogenitas varians pada kedua data yang