Hasil Penelitian yang Relevan .1 Penelitian tentang Inkuiri

24 F=22,649; p0,05, dan 3 terdapat perbedaan hasil belajar secara signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran konvensional F=39,144; p0,05. Abdi 2014 meneliti the effect of inquiry-based learning method on students’ academic achievement in science course. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki efek dari metode pembelajaran berbasis penyelidikan pada prestasi akademik siswa dalam ilmu pelajaran pengetahuan. Penelitian ini melibatkan 40 siswa kelas lima dari dua kelas yang berbeda. Mereka dipilih melalui metode purposive sampling. Kelompok eksperimen menggunakan metode pembelajaran berbasis penyelidikan, sedangkan kelompok lainnya menggunakan metode tradisional. Penelitian eksperimental ini berlangsung selama delapan minggu. Untuk menentukan efektivitas metode pembelajaran berbasis penyelidikan lebih instruksi tradisional, tes prestasi tentang ilmu yang terdiri dari 30 item diberikan sebagai pre-test dan post-test untuk siswa baik dalam kelompok eksperimen dan kontrol. Peneliti meggunakan nalisis Kovarian ANCOVA dalam menguji statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan metode pembelajaran berbasis penyelidikan mencapai skor lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan metode tradisional.

2.2.2 Penelitian tentang Kemampuan Proses Kognitif

Jelantik, dkk. 2014 meneliti pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan berpikir kritis dan kinerja ilmiah pada pelajaran biologi kelas XI IPA SMA Negeri 2 Amlapura. Penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Amlapura tahun pelajaran 20122013 dengan populasi siswa kelas XI IPA yang berjumlah 155 orang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA1 sebagai kelompok eksperimen, serta kelas XI IPA2 sebagai kelompok kontrol. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan post-test only control group design. Instrumen pengambilan data berupa tes keterampilan berpikir kritis dan instrumen kinerja ilmiah. Teknik analisis data yang digunakan adalah MANOVA yang dilanjutkan dengan uji LSD pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang 25 mengikuti model pembelajaran langsung. Analisis lebih lanjut dengan uji LSD menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis kelompok siswa yang mendapat model pembelajaran inkuiri lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran langsung. 2 Terdapat perbedaan kinerja ilmiah antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung. Analisis lebih lanjut dengan uji LSD menunjukkan bahwa kinerja ilmiah kelompok siswa yang mendapat model pembelajaran inkuiri lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran langsung. 3 Terdapat perbedaan kemampuan keterampilan berpikir kritis dan kinerja ilmiah antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. Kusmiyati, dkk. 2014 melalukan penelitian di kelas VIII di SMPN 2 Kediri karena sebelumnya tidak pernah diadakan pembelajaran yang mengarah pada kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat RPP guru yang sintaknya tidak mengarah pada kegiatan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa melalui strategi pembelajaran inkuiri terbimbing. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Kediri dengan sampel penelitian siswa kelas VIII C sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa tes kemampuan berpikir kritis berupa tes esai, lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Data hasil penelitian berupa hasil dari pre-test dan post-test dianalisis secara statistik menggunakan uji-t pada taraf kesalahan 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest dan post-test kelas eksperimen yang menggunakan inkuiri terbimbing masing-masing sebesar 11,35 dan 65,26, nilai rata-rata pre-test dan post-test kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah diskusi masing-masing sebesar 5,82 dan 50,76. Hasil uji t diperoleh t hitung 5,38 lebih besar dari t tabel 1,99, sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh dalam 26 arti dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA Biologi kelas VIII di SMPN 2 Kediri tahun ajaran 20132014. Nengah 2012 meneliti pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap pemahaman konsep dan kinerja ilmiah siswa SMP. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1 Perbedaan pemahaman konsep dan kinerja ilmiah antara siswa yang belajar melalui model inkuri terbimbing dengan pembelajaran langsung. 2 Perbedaan pemahaman konsep antara siswa yang belajar melalui model inkuri terbimbing dengan pembelajaran langsung. dan 3 Perbedaan kinerja ilmiah antara siswa yang belajar melalui model inkuri terbimbing dengan pembelajaran langsung. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan rancangan pretest posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 1 Bangli Tahun Pelajaran 20112012 yang berjumlah 144 orang dan seluruhnya diperlakukan sebagai sampel, dengan rincian 72 orang sebagai kelompok eksperimen dan 72 orang siswa sebagai kelompok kontrol yang ditentukan secara random sederhana. Ada dua jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, yakni data pemahaman konsep yang dikumpulkan dengan tes pemahaman konsep dan data kinerja ilmiah dikumpulkan dengan lembar observasi. Data yang dianalisis adalah gain skor antara pretest dan posttest siswa yang mengikuti pembelajaran inkuriri terbimbing dan siswa yang mengikuti pembelajaran langsung. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan MANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 terdapat perbedaan pemahaman konsep dan kinerja ilmiah antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran inkuri terbimbing dengan pembelajaran langsung Fhitung = 91,268 dan p 0,05, 2 terdapat perbedaan pemahaman konsep antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran inkuri terbimbing dengan pembelajaran langsung Fhitung = 75,807 dan p 0,05, dan 3 terdapat perbedaan kinerja ilmiah antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran inkuri terbimbing dengan pembelajaran langsung Fhitung = 74,782 dan p 0,05. Beberapa hasil penelitian yang telah dijabarkan belum ada yang meneliti tentang variabel mengevaluasi dan mencipta. 27

2.2.3 Literature Map

2.3 Kerangka Berpikir

Metode inkuiri adalah metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk dapat berpikir dan mengembangkan pengetahuan, serta menemukan sendiri pengetahuan seperti layaknya seorang ilmuwan. Pembelajaran pada metode inkuiri ini masih memerlukan bimbingan guru. Metode inkuiri memfasilitasi siswa pada level kemampuan mengingat, memahami, dan mendorong siswa sampai ke level tingkat tinggi yaitu mengevaluasi dan mencipta. Gambar 2.1 Bagan Penelitian-penelitian yang Relevan Wayan 2013 Inkuiri terbimbing - hasil belajar Kusmiyati 2014 Inkuiri terpimpin- berpikir kritis Elyani 2011 inkuiri - hasil belajar Jelantik 2013 Inkuiri-kemampuan berpikir kritis dan kinerja ilmiah Nengah 2012 Inkuiri terbimbing- pemahaman konsep dan kinerja ilmiah Abdi 2014 Inquiry-based learning method Yang akan diteliti : Inkuiri-kemampuan mengevaluasi dan kemampuan mencipta Penerapan metode inkuiri Kemampuan mengevaluasi dan mencipta 28 Kemampuan mengevaluasi merupakan level ke lima dari taksonomi Bloom yang telah direvisi. Kemampuan mengevaluasi adalah adalah proses membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kemampuan mencipta merupakan level ke enam dari taksonomi Bloom yang telah direvisi. Kemampuan mencipta adalah proses menyusun elemen- elemen menjadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Proses mencipta berisikan tiga proses kognitif yaitu merumuskan, merencanakan, dan memproduksi. Kelas eksperimen yang menggunakan metode inkuiri dalam proses pembelajaran adalah kelas IVA. Metode inkuiri diterapkan pada pelajaran IPA materi sifat-sifat benda. maka diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengevaluasi dan mencipta dibandingkan dengan kelas IVA yang menggunakan metode ceramah. Jika metode inkuiri diterapkan pada pembelajaran IPA untuk kelas IV SD Sokowaten Baru, penerapan metode inkuiri akan berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta.

2.4 Hipotesis Penelitian

2.4.1 Penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta tahun ajaran 20152016. 2.4.2 Penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mencipta pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta tahun ajaran 20152016. 29

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III ini akan diuraikan tentang jenis penelitian, setting penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental tipe nonequivalent control group design Sugiyono, 2012:79. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis kuasi eksperimental karena pemilihan setiap responden kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara random acak sebab populasinya berupa kelas. Kedua kelompok tersebut diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal sebelum diberi perlakuan treatment. Hasil pretest kedua kelompok tersebut kemudian dibandingkan. Hasil pretest dikatakan baik jika tidak ada perbedaan yang signifikan diantara keduanya. Setelah diberi perlakuan treatment, kedua kelompok tersebut diberi posttest. Pengaruh perlakuan dapat dihitung dengan menggunakan tiga langkah, yaitu 1 skor posttest dikurangi skor pretest pada kelompok eksperimen menghasilkan skor 1, 2 skor posttest dikurangi skor pretest pada kelompok kontrol menghasilkan skor 2, dan 3 skor 1 dikurangi skor 2 Cohen, 2007: 276-277. Pengaruh perlakuan dapat dihitung menggunakan rumus O 2 -O 1 -O 4 -O 3 . Jika hasilnya negatif, pengaruh perlakuan juga negatif Cohen, 2007: 277. Jika hasilnya tidak sama dengan atau lebih besar dari nol, ada pengaruh perlakuan. Gambar desain penelitian sebagai berikut. sumber : Cohen, 2007: 283 Experimental O 1 X O 2 - - - - - - - - - - - - - - - - Control O 3 O 4 Gambar 3.1 Desain Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 0 202

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA siswa kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 213

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 0 156

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 173

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD SOKOWATEN BARU YOGYAKARTA

0 0 195