29
BAB III METODE PENELITIAN
Bab III ini akan diuraikan tentang jenis penelitian, setting penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data,
instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental tipe nonequivalent control group design Sugiyono, 2012:79. Penelitian ini termasuk
ke dalam jenis kuasi eksperimental karena pemilihan setiap responden kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara random acak sebab
populasinya berupa kelas. Kedua kelompok tersebut diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal sebelum diberi perlakuan treatment. Hasil pretest
kedua kelompok tersebut kemudian dibandingkan. Hasil pretest dikatakan baik jika tidak ada perbedaan yang signifikan diantara keduanya. Setelah diberi
perlakuan treatment, kedua kelompok tersebut diberi posttest. Pengaruh perlakuan dapat dihitung dengan menggunakan tiga langkah, yaitu 1 skor posttest
dikurangi skor pretest pada kelompok eksperimen menghasilkan skor 1, 2 skor posttest dikurangi skor pretest pada kelompok kontrol menghasilkan skor 2, dan
3 skor 1 dikurangi skor 2 Cohen, 2007: 276-277. Pengaruh perlakuan dapat dihitung menggunakan rumus O
2
-O
1
-O
4
-O
3
. Jika hasilnya negatif, pengaruh perlakuan juga negatif Cohen, 2007: 277. Jika hasilnya tidak sama dengan atau
lebih besar dari nol, ada pengaruh perlakuan. Gambar desain penelitian sebagai berikut.
sumber : Cohen, 2007: 283 Experimental
O
1
X O
2
- - - - - - - - - - - - - - - - Control
O
3
O
4
Gambar 3.1 Desain Penelitian
30
Keterangan: X
= perlakuan dengan metode inkuiri O
1
= rerata skor pretest kelompok eksperimen O
2
= rerata skor posttest kelompok eksperimen O
3
= rerata skor pretest kelompok kontrol O
4
= rerata skor posttest kelompok kontrol Garis putus-putus pada gambar desain penelitian menggambarkan bahwa
cara penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak menggunakan cara random untuk mendapatkan dua kelompok dengan mengambil kelas klasikal
yang sudah ada Cohen, 2007: 283. Selain itu juga berfungsi sebagai pemisah antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang disebut dengan non-
equivalent control group design Cohen, 2007: 283.
3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Sokowaten Baru Yogyakarta Jalan Arimbi no 27, Sokowaten, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Siswa yang sekolah di SD
Sokowaten Baru memiliki latar belakang keluarga dari kalangan menengah. Orang tua siswa rata-rata berpendidikan SMA. Prestasi siswa di sekolah ini cukup
baik. Sekolah ini memiliki fasilitas sekolah yang mendukung pembelajaran seperti halaman sekolah yang luas, 18 ruang kelas, kamar mandi, ruang kepala sekolah,
ruang guru, tempat parkir, laboratorium IPA, laboratorium komputer, kantin sekolah, perpustakaan, UKS, mushola, dan ruang gamelan.
SD Sokowaten Baru memiliki kelas paralel, dalam satu kelasnya terdapat tiga kelas yakni kelas A, kelas B, dan kelas C. Jumlah seluruh kelas SD tersebut
adalah 18 kelas. SD ini memiliki banyak murid dengan jumlah seluruh murid adalah 548, guru berserta karyawan berjumlah 32, satu kepala sekolah, satu
satpam, dan satu penjaga sekolah. Penentuan siswa masuk kelas A, B, atau C tidak ditentukan melalui prestasi, jadi prestasi merata pada setiap kelas. Sekolah
ini memiliki 13 guru dengan status PNS dan 14 guru dengan status honorer.