Pengertian Metode Inkuiri Terbimbing Langkah-langkah Metode Inkuiri Terbimbing

15 e. Menguji Hipotesis Menguji hipotesis adalah proses mennetukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji hipotesis berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Jawaban yang diberikan tidak berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus disrtai data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan Sanjaya, 2006: 201-202. f. Merumuskan Kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis Sanjaya, 2006: 201. Merumuskan kesimpulan merupakan tahap terakhir dalam proses pembelajaran. Sanjaya, 2006: 202 untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru menunjukkan data-data yang relevan. Pendapat lain dikemukakan oleh Dewey dalam Ngalimun 2012: 35-38 menyatakan bahwa proses inkuiri meliputi 1 penerimaan dan pendefinisian masalah, 2 pengembangan hipotesis, 3 pengumpulan data, 4 pengujian hipotesis, dan 5 penarikan kesimpulan. Pendapat serupa dikemukakan oleh Sudjana dalam Trianto, 2009: 172 yang menyatakan ada lima tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan pembelajaran inkuiri, yakni 1 merumuskan masalah untuk dipecahkan oleh siswa, 2 menerapkan jawaban sementara atau dikenal dengan hipotesis, 3 mencari informasi, data, dan fakta yang diperlukan untuk menjawab hipotesis atau permasalahan, 4 menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi, dan 5 mengaplikasikan kesimpulan. Berdasarkan pendapat para ahli mengenai langkah-langkah dalam inkuiri, peneliti menerapkan langkah-langkah sebagai berikut: orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil, dan melakukan evaluasi.

6. Keunggulan Metode Inkuiri

Keunggulan-keunggulan jika metode inkuiri diterapkan dalam pembelajaran Sanjaya, 2006: 206, adalah sebagai berikut. 16 a. Metode inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui metode ini dianggap lebih bermakna. b. Metode inkuiri dapat memberkan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. c. Metode inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembanagn psikologi belajar moderen yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. d. Keuntungan lain adalah metode ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.

2.1.1.4 Teori Kognitif Bloom

Bloom dalam Anderson Krathwohl, 2010: 6-7 menjelaskan kategori- kategori pada dimensi proses kognitif. Dimensi proses kognitif dibagi menjadi beberapa kategori pengklasifikasian beberapa proses kognitif yang terdapat pada tujuan pendidikan. Dalam taksonomi Bloom yang telah direvisi Anderson dan Krathwohl, 2010: 99-113 terdapat 6 level dalam proses kognitif yaitu mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta yaitu sebagai berikut. a. Mengingat Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Level ini merupakan level proses kognitif yang paling sederhana. Proses mengingat meliputi proses mengenali dan mengingat kembali. Mengingat kembali melibatkan proses mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang ketika soalnya menghendaki demikian Anderson Krathwohl, 2010: 99-105. b. Memahami Proses memahami adalah proses yang di dalamnya terdapat proses pengetahuan yang baru masuk dipadukan dengan skema-skema dan kerangka- kerangka kognitif yang telah ada. Level ini meliputi proses menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan Anderson Krathwohl, 2010: 105-106. 17 c. Mengaplikasikan Proses mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Level ini meliputi proses mengeksekusi dan mengimplementasi. Mengeksekusi melibatkan proses menerapkan prosedur ketika menghadapi tugas yang sudah familiar. Mengimplementasi melibatkan proses memilih dan menggunakan sebuah prosedur untuk menyelesaikan tugas yang tidak familiar Anderson Krathwohl, 2010: 116-119. d. Menganalisis Proses menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian, antar setiap bagian dan struktur keseluruhannya. Proses menganalisis meliputi proses membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan. Membedakan melibatkan proses memilah-milah bagian-bagian yang relevan atau penting dari sebuah struktur. Mengorganisasi melibatkan proses mengidentifikasi elemen-elemen komuinikasi atau situasi dan proses mengenali bagaimana elemen-elemen ini membentuk sebuah struktur yang koheren. Mengatribusikan melibatkan proses menentukan sudut pandang, pendapat, nilai, atau tujuan di balik komunikasi Anderson Krathwohl, 2010: 120-125. e. Mengevaluasi Proses mengevaluasi adalah proses membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Proses mengevaluasi meliputi memeriksa dan mengkritik. Memeriksa melibatkan proses menguji inkonsistensi atau kesalahan internal dalam suatu operasi atau produk. Mengkritik melibatkan proses penilaian suatu produk atau proses berdasarkan kriteria dan standar eksternal Anderson Krathwohl, 2010: 125. f. Mencipta Proses mencipta adalah proses menyusun elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Proses mencipta berisikan tiga proses kognitif yaitu merumuskan, merencanakan, dan memproduksi. Merumuskan melibatkan proses menggambarkan masalah dan membuat pilihan atau hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 0 202

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA siswa kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 213

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 0 156

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 173

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD SOKOWATEN BARU YOGYAKARTA

0 0 195