61
Gambar 4.2 Grafik Gain Score Kemampuan Mengevaluasi
Pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa frekuensi gain yang dominan pada kelompok eksperimen lebih besar dari pada kelompok kontrol. Artinya, selisih
skor pretest ke posttest I kelompok eksperimen yang dominannya lebih besar dari pada selisih skor pretest ke posttest I kelompok kontrol. Pada kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen gain terendah -1 dan gain tertinggi 3. Pada kelompok kontrol siswa yang mendapatkan skor 1,5 berjumlah 5 siswa, sedangkan pada
kelompok eksperimen siswa yang mendapatkan skor 1,5 berjumlah 10 siswa. Persentase gain score 1,5 pada kelompok kontrol sebesar 18,51 dan kelompok
eksperimen sebesar 37,03. Selisih persentase kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen sebesar 18,52. Artinya, kelompok eksperimen yang
menerapkan metode inkuiri lebih diuntungkan di banding kelompok kontrol yang menerapkan metode ceramah.
2. Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest
Uji signifikansi peningkatan rerata pretest ke posttest I bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan yang signifikan dari pretest ke posttest I baik
dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Sebelum melakukan uji signifikansi peningkatan rerata skor pretest ke posttest I, langkah yang harus
dilakukan adalah menguji normalitas distribusi data dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov test. Hasil uji normalitas data pretest dan posttest I pada
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah data terdistribusi normal. Uji
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
-2 -1
1 2
3 4
Fre ku
e n
si
Gain
Kontrol Eksperimen
62
signifikansi peningkatan rerata skor pretest ke posttest I menggunakan statistik parametrik Paired samples t-test karena data yang diuji adalah data normal dan
dalam kelompok yang sama Field, 2009: 325. Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam uji signifikansi peningkatan rerata pretest ke posttest I adalah
95. Kriteria yang digunakan untuk menolak H
null
adalah jika harga Sig. 2- tailed 0,05 Field, 2009: 53. Hasil uji peningkatan rerata skor pretest ke
posttest I dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini lihat Lampiran 4.7.1.
Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi Peningkatan Skor Pretest ke Posttest I Kemampuan Mengevaluasi
Kelompok Sig. 2-tailed
Keterangan
Kontrol 0,000
Ada perbedaan Eksperimen
0,000 Ada perbedaan
Mean dari kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol. Hasil skor pada kelompok kontrol adalah n = 27; M = 0,61; SD = 0,77; SE = 0,14;
dan df = 26, sedangkan hasil skor kelompok eksperimen yakni n = 27; M = 1,11; SD = 0,72; SE = 0,13; dan df = 26. Hasil uji peningkatan rerata skor pretest ke
posttest I pada kelompok kontrol terhadap kemampuan mengevaluasi adalah harga Sig. 2-tailed
0,05 atau p 0,05. Dapat dikatakan bahwa H
null
ditolak dan H
i
diterima, artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol terhadap kemampuan mengevaluasi. Berdasarkan hasil
harga Sig. 2-tailed 0,05 yakni 0,000 maka kesimpulannya adalah terjadi
peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest I pada kelompok kontrol terhadap kemampuan mengevaluasi.
Hasil uji peningkatan rerata skor pretest ke posttest I pada kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengevaluasi adalah harga Sig. 2-tailed
0,05 atau p 0,05. Dapat dikatakan bahwa H
null
ditolak dan H
i
diterima, artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest I pada kelompok
ekperimen terhadap kemampuan mengevaluasi. Berdasarkan hasil harga Sig. 2- tailed
0,05 yakni 0,000 maka kesimpulannya adalah terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest I pada kelompok eksperimen terhadap
kemampuan mengevaluasi. Presentase peningkatan rerata skor pretest ke posttest I dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini lihat Lampiran 4.8.1.