Materi tentang IPA Kajian Pustaka .1 Teori-teori yang Mendukung
22
laut. Hal ini membuktikan bahwa air mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah.
e. Benda cair dapat melarutkan zat tertentu
Air dapat melarutkan zat atau bahan tertentu sehingga air disebut zat pelarut. Air dan zat yang terlarut di dalamnya disebut larutan.
Contohnya larutan gula artinya air yang di dalamnya terdapat gula seperti pada teh manis.
f. Benda cair meresap melalui celah-celah kecil
Air yang berada dalam toples pot airnya menjadi berkurang. Air tersebut berkurang karena habis diambil oleh tanaman bunga yang hidup
di atasnya. Air tersebut naik karena air memiliki sifat kapilaritas, yaitu dapat naik melalui pipa-pipa kecil.
g. Benda cair menekan ke segala arah
Dari setiap lubang tabung, akan memancar air. Tekanan air di permukaan tabung akan diteruskan oleh air yang berada di bawahnya ke
segala arah. Dengan demikian, air akan mengalir keluar tabung. Tekanan air makin ke bawah makin besar.
3. Benda Gas
Udara dan asap merupakan benda yang tergolong benda gas. Berbeda dengan benda padat dan cair, gas sulit diamati. Hanya gas-gas tertentu yang
dapat dilihat. Misalnya, asap pembakaran dan asap knalpot kendaraan. Sifat- sifat dari benda gas antara lain adalah a bentuknya menyerupai tempatnya,
b menempati seluruh ruangan, c menekan ke segala arah, d memiliki beratmassa, dan e memiliki aliran.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan 2.2.1 Penelitian tentang Inkuiri
Elyani 2011 meneliti pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing guided inquiry terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran dan
gelombang. Penelitian ini dilakukan di MTs Jamiatus Solihin pada tahun pelajaran 20092010. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperiment.
Pada penelitian ini sampel diambil sebanyak 36 orang dengan menggunakan
23
tekhnik probablility samplig dan dibagi menjadi dua kelompok, kelas VIII 3 sebagai kelompok eksperimen dan VIII 2 sebagai kelompok kontrol dengan
metode konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif tipe pilihan ganda multiple choice dengan empat pilihan option yang
digunakan untuk mengukur pengaruh hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran dan gelombang. Dalam penelitian ini diperoleh skor pretest untuk
kelompok eksperimen adalah 36.94 dan skor rata-ratakelompok kontrol adalah 35.17. Hasil posttest untuk kelompok eksperimen diperoleh skor rata-rata 77.17
dan skor rata-rata kelompok kontrol adalah 62.06. Berdasarkan penghitungan uji-t dengan taraf kepercayaan 95 α=0,05 diperoleh harga t
tabel=
2,00 t
hitung
=3,20. Dari hasil pengujian diperoleh Hasil regresi liner sederhana mengindikasikan
bahwa t
hitung
t
tabel
. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf kepercayaan 95. Hasil uji kesamaan dua rata-rata postest pada kelompok
eksperimen dan kelompok kotrol diperoleh harga t
hitung
0,73 dan t
tabel
1,76. Hasil pengujian diperoleh bahwa t
hitung
t
tabel
. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf 95, hal ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan
antara rata-rata skor posstest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor posstest kelompok kontrol. Dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
penerapan metode pembelajarn inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa. Wayan, dkk. 2013 meneliti pengaruh model pembelajaran inkuiri
terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA dengan menggunakan rancangan the posttest-only control group design. Penelitian ini dilakukan pada
siswa kelas IV SD Negeri di Kelurahan Kaliuntu. Populasi penelitian berjumlah 125 siswa dan sampel berjumlah 64 siswa. Data sikap ilmiah dikumpulkan dengan
menggunakan metode kuesioner dan data hasil belajar IPA dikumpulkan dengan menggunakan metode tes. Data dianalisis menggunakan MANOVA berbantuan
SPSS 17.00 for windows. Hasil penelitian menunjukkan: 1 terdapat perbedaan sikap ilmiah dan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran konvensional F=29,110; p0,05, 2 terdapat perbedaan sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA
secara signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran konvensional
24
F=22,649; p0,05, dan 3 terdapat perbedaan hasil belajar secara signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dan model pembelajaran konvensional F=39,144; p0,05. Abdi 2014 meneliti the effect of inquiry-based learning method on
students’ academic achievement in science course. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki efek dari metode pembelajaran berbasis penyelidikan
pada prestasi akademik siswa dalam ilmu pelajaran pengetahuan. Penelitian ini melibatkan 40 siswa kelas lima dari dua kelas yang berbeda. Mereka dipilih
melalui metode purposive sampling. Kelompok eksperimen menggunakan metode pembelajaran berbasis penyelidikan, sedangkan kelompok lainnya menggunakan
metode tradisional. Penelitian eksperimental ini berlangsung selama delapan minggu. Untuk menentukan efektivitas metode pembelajaran berbasis
penyelidikan lebih instruksi tradisional, tes prestasi tentang ilmu yang terdiri dari 30 item diberikan sebagai pre-test dan post-test untuk siswa baik dalam kelompok
eksperimen dan kontrol. Peneliti meggunakan nalisis Kovarian ANCOVA dalam menguji statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan
metode pembelajaran berbasis penyelidikan mencapai skor lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan metode tradisional.