38
adalah jika Sig. 2-tailed 0,05 item tersebut dikatakan valid, jika Sig. 2-tailed
0,05 item tersebut dikatakan tidak valid Field, 2009: 177-178. Berikut ini adalah hasil uji validitas instrumen penelitian Hasil perhitungan validitas
instrumen dapat dilihat pada lampiran 3.5.5.
Tabel 3.4 Hasil Validitas Instrumen No
Variabel Person Correlation
Sig. 2-tailed Keputusan
1 Mengingat
,814 ,000
Valid 2
Memahami ,819
,000 Valid
3 Mengevaluasi
,868 ,000
Valid 4
Mencipta ,747
,000 Valid
Uji validitas di atas dilakukan dengan mengorelasikan total seluruh skor dengan total dari masing-masing variabel. Berikut ini adalah hasil uji aspek setiap
variabel Hasil perhitungan aspek setiap variabel dapat dilihat pada lampiran 3.5.1; 3.5.2; 3.5.3; 3.5.4.
Tabel 3.5 Hasil Uji Aspek Setiap Variabel No
Variabel Aspek
Pearson Correlation
Sig. 2-tailed Keputusan
1 Mengingat
Mengidentifikasi ,827
,000 Valid
Mengingat kembali ,691
,000 Valid
Mengenali ,862
,000 Valid
Mengambil ,859
,000 Valid
2 Memahami
Menafsirkan ,551
,000 Valid
Memberi contoh ,519
,000 Valid
Mengklasifikasikan ,770
,000 Valid
Menjelaskan ,790
,000 Valid
3 Mengevaluasi
Memeriksa ,937
,000 Valid
Mengkritik ,927
,000 Valid
4 Mencipta
Merumuskan ,835
,000 Valid
Mendesain ,931
,000 Valid
Membuat hipotesis ,842
,000 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas di atas, peneliti hanya meneliti dua variabel saja yakni variabel mengevaluasi dan mencipta. Penelitian ini merupakan
penelitian kolaboratif dengan enam kemampuan kognitif B. S. Bloom yaitu mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Empat dari
enam kemampuan tersebutadalah mengingat,
memahami, mengevaluasi, dan mencipta. Peneliti hanya fokus pada variabel mengevaluasi dan
39
mencipta. Dari hasil uji validitas tersebut maka variabel mengevaluasi dan mencipta dapat dinyatakan valid karena nilai Sig. 2-tailed
0,05.
3.7.2 Reliabilitas
Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf
ketepatan dan ketelitian hasil Masidjo, 2010: 209. Untuk melakukan uji reliabilitas digunakan teknik pengujian untuk memeriksa internal consistency
yaitu dengan Alpha Cronbach. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika harga Alpha Cronbach lebih besar dari 0,70 Nunnally, dalam Ghozali, 2009: 46.
Peneliti menghitung reliabilitas instrumen dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 20 for Windows dengan rumus Alpha Cronbach. Berikut ini adalah hasil
uji reliabilitas instrumen penelitian lihat Lampiran 3.6.
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Cronbach’s Alpha
N Keterangan
Uji reliabilitas instrumen 0.811
47 Reliabel
Teknik pengujian reliabilitas instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik konsistensi internal. Berdasarkan perhitungan dengan
rumus Alpha Cronbach dari keempat variabel yang valid memiliki nilai Alpha sebesar 0,811 sehingga semua instrumen dinyatakan reliabel.
3.8 Teknik Analisis Data
Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari
keseluruhan responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan Sugiyono, 2012: 147. Analisis data pada penelitian ini menggunakan IBM SPSS Statistics 20 for Windows. Tingkat
kepercayaan yang digunakan adalah 95. Langkah-langkah analisis data sebagai berikut. 1 Uji normalitas data untuk mengetahui jenis uji statistik yang akan
digunakan apakah parametrik atau non parametrik. 2 Uji perbedaan rerata prestest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelompok
40
kontrol dan kelompok eksperimen. 3 Uji signifikansi pengaruh perlakuan untuk melihat perbedaan rerata selisih skor pretest dan posttest I kedua kelompok. 4 Uji
besar pengaruh perlakuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan metode inkuiri. 5 Uji peningkatan skor pretest ke posttest I pada tiap kelompok
untuk mengetahui apakah ada peningkatan rerata skor pada tiap kelompok. 6 Uji signifikansi peningkatan rerata pretest ke posttest I. 7 Uji korelasi rerata pretest
ke posttest I. 8 retensi pengaruh perlakuan. Langkah-langkah diuraikan sebagai berikut.
3.8.1 Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dalam kurva normal atau tidak Priyatno, 2012: 132. Uji normalitas data dilakukan
dengan menggunakan statistik non parametrik yakni dengan menggunakan One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Priyatno 2012: 136 mengemukakan bahwa
distribusi data dikategorikan normal jika harga Sig. 2-tailed 0,05 dan distribusi
data dikategorikan tidak normal jika harga Sig. 2-tailed 0,05. Jika distribusi
data normal maka teknik uji statistik selanjutnya menggunakan statistik parametrik dengan Independent samples t-test atau Paired samples t-test Field,
2009: 326. Jika distribusi data tidak normal maka teknik uji statistik selanjutnya menggunakan statistik non parametrik dengan Mann-Whitney U-test atau
Wilcoxon Field, 2009: 345. Setelah data diuji normalitasnya, data dapat diuji dengan uji statistik. Teknik analisis data menggunakan tingkat kepercayaan 95.
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut. H
i
: ada deviasi dari normalitas H
null
: tidak ada deviasi dari normalitas Kriteria yang digunakan untuk menolak H
null
jika harga Sig. 2-tailed 0,05 Field, 2009: 147.
a. Jika harga Sig. 2-tailed
0,05 maka H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya, data berdistribusi normal.
b. Jika harga Sig. 2-tailed
0,05 maka H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya, data berdistribusi tidak normal.
41
3.8.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji perbedaan kemampuan awal bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Apakah kemampuan awal
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terdapat perbedaan atau tidak terdapat perbedaan. Kondisi yang ideal kedua kelompok harus memiliki
kemampuan awal yang sama karena data prestest yang diuji dari kelompok yang berbeda, maka uji statistik menggunakan cara berikut 1 Uji kemampuan awal
menggunakan statistik parametrik independent samples t-test untuk data normal. 2 Uji kemampuan awal menggunakan statistik non-parametrik Mann-Whitney U
test jika distribusi data tidak normal Field, 2009: 326. Tekhnik analisis data menggunakan tingkat kepercayaan 95. Analisis
data menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut: H
i
: Ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Santoso, 2012: 100 Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Jika Sig. 2-tailed 0,05 maka H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok eksperimen dan pretest
kelompok kontrol, dengan kata lain keduanya memiliki kemampuan awal yang sama.
2. Jika Sig. 2-tailed 0,05 maka H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok eksperimen dan pretest
kelompok kontrol, dengan kata lain keduanya memiliki kemampuan awal yang tidak sama.
3.8.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan
Uji signifikansi ini bertujuan untuk melihat perbedaan rerata selisih skor pretest dan posttest I kedua kelompok, sehingga diketahui pengaruh perlakuan
terhadap kemampuan mengevaluasi dan kemampuan mencipta. Uji besar pengaruh perlakuan diperoleh dengan cara mengurangkan rerata selisih skor
pretest ke posttest I pada kelompok eksperimen dengan rerata selisih skor pretest