penelitian. Ada berbagai macam jenis validitas. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk dan validitas isi.
Sugiyono 2007:271 mengatakan bahwa untuk menguji validitas konstruk maka dapat dilakukan dengan meminta pendapat para ahli. Oleh
karena itu, peneliti meminta pendapat dari para ahli mengenai instrumen yang telah disusun. Dalam hal ini, validitas konstruk digunakan peneliti
untuk melakukan validasi terhadap perangkat pembelajaran, lembar pengamatan dan kuesioner serta soal evaluasi yang dibuat oleh peneliti.
Berbeda dengan validasi konstruk, validasi isi digunakan untuk mengukur tingkat kevalidan soal evaluasi dengan cara diujikan kepada
siswa. Arikunto 2005:67 mengungkapkan bahwa sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila dapat mengukur hal tertentu sesuai dengan
isi yang termuat dalam kurikulum. Setelah soal evaluasi diujikan kepada siswa hasil tersebut dihitung dengan menggunakan bantuan SPSS 16.
Peneliti menggunakan SPSS 16. Program SPSS 16 digunakan peneliti untuk mempermudah penghitungan validitas instrumen soal evaluasi
sehingga hasil yang diperoleh akan lebih akurat.
a. Validasi Perangkat Pembelajaran
Sebelum perangkat
pembelajaran digunakan
dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan validasi agar diperoleh
perangkat pembelajaran yang layak digunakan dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini, validasi perangkat pembelajaran
dilakukan dengan cara meminta pertimbangan dari para ahli
validator yang terdiri dari dosen, guru, dan kepala sekolah. Perangkat pembelajaran yang divalidasi oleh para ahli berupa
silabus, RPP, materi, LKS, dan soal evaluasi. Hasil perhitungan perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh para ahli dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 3.11 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran No
Perangkat Pembelajaran
Ahli Validator Hasil Penilaian
Rata-rata
1 Silabus
Dosen 1 3,8
Dosen 2 3
Guru 4
Kepala sekolah 3,8
Rata-rata 3,65
2 RPP
Dosen 1 3,84
Dosen 2 2,84
Guru 4
Kepala sekolah 3,47
Rata-rata 3,53
3 Materi ajar
Dosen 1 3,62
Dosen 2 3
Guru 4
Kepala sekolah 3,28
Rata-rata 3,47
4 LKS
Dosen 1 4
Dosen 2 2,63
Guru 3,87
Kepala sekolah 3,5
No Perangkat
Pembelajaran Ahli Validator
Hasil Penilaian Rata-rata
Rata-rata 3,5
5 Soal
Dosen 1 3,85
Dosen 2 2,85
Guru 4
Kepala sekolah 3,14
Rata-rata 3,46
Hasil validasi yang tertera pada tabel 3.12 dihitung menggunakan kriteria validitas perangkat pembelajaran menurut
Setiani 2011:171. Berikut ini merupakan tabel 3.12 yang berisi tentang kriteria validitas perangkat pembelajaran menurut Setiani
2011:171.
Tabel 3.12 Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran Menurut Setiani 2011:171
Interval Tingkat Pencapaian Kualifikasi
3,25 M ≤ 4,00 Sangat baik
2,50 M ≤ 3,25 Baik
1,75 M ≤ 2,50 Kurang baik
0,00 M ≤ 1,75 Tidak baik
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kriteria validitas perangkat pembelajaran dikelompokkan menjadi empat,
yaitu sangat baik, baik, kurang baik dan tidak baik. Untuk mengetahui kriteria kualitas produk perangkat pembelajaran, maka
peneliti melakuan
perhitungan skor
rata-rata dari
hasil
validasisilabus, RPP, Lembar Kerja Siswa LKS, materi, dan soal oleh para ahli. Berikut ini adalah tabel yang berisi penjelasan
mengenai hasil validasi perangkat pembelajaran oleh para ahli.
Tabel 3.13 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Desain Pembelajaran
Hasil Validasi Kriteria
Silabus 3,65
Sangat baik RPP
3,53 Sangat baik
Materi 3,47
Sangat baik LKS
3,5 Sangat baik
Soal 3,46
Sangat baik
Rata-rata 3,52
Sangat baik
Berdasarkan hasil validasi perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, materi, LKS dan soal di atas, diperoleh rata-
rata sebesar 3,52 sehingga dapat dikategorikan sangat baik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang
dibuat oleh peneliti layak digunakan pada pelaksanaan penelitian.
b. Validasi Instrumen Kuesioner dan Pengamatan