1 Siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif untuk
menuntaskan materi belajarnya. 2
Kelompok dibentuk dan siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
3 Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya,
suku, jenis kelamin berbeda-beda. 4
Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.
4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan
kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen Trianto, 2009:68. Sejalan dengan
Trianto, Sugiyanto 2010:44 menyatakan bahwa model cooperative learning tipe STAD adalah metode belajar kelompok paling
sederhana yang digunakan oleh para guru untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik melalui
penyajian verbal maupun tertulis. Hamdayama 2014:117 menyampaikan bahwa gagasan utama dibalik model STAD adalah
untuk memotivasi para siswa untuk mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan-keterampilan yang
disajikan oleh guru.
b. Langkah
–langkah Model PembelajaranKooperatif Tipe STAD
Langkah-langkah pembelajaran tipe STAD menurut Rusman 2011:215-216 adalah sebagai berikut:
1 Penyampaian Tujuan dan Motivasi
Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
2 Pembagian Kelompok
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen beragam,
baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuan tinggi, sedang, rendah.
3 Presentasi dari Guru
Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai serta
pentingnya pokok bahasan yang akan dipelajari dan pentingnya guru untuk memberikan motivasi agar siswa dapat belajar
dengan aktif dan kreatif. 4
Kegiatan Belajar dalam Tim Kerja Tim Siswa belajar dalam kelompok yang dibagi secara
heterogen yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembar kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota
menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama
tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan.
5 Kuis Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan melakukan penilaian terhadap
presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama untuk
menjamin agar siswa secara individual bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. Guru
menetapkan skor batas penguasaan untuk setiap soal, misalnya 60, 75, 84 dan seterusnya sesuai dengan tingkat kesulitan siswa.
6 Penghargaan Prestasi Tim
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berprestasi dengan tujuan memberikan motivasi pada siswa agar
dapat belajar lebih baik.
c. Komponen