62
pengetahuan satu sama lain. Dalam kegiatan katekese para jemaat diharapkan menanamkan sikap saling menghargai dan menghormati, artinya saat ada salah
satu orang yang berbicara yang lainnya mendengarkan. Selain itu, diharapkan juga adanya sikap saling percaya di dalam kelompok sehingga mereka dengan bebas
dapat saling berbagi. Katekese sendiri mempunyai tujuan membantu umat untuk semakin memahami, menghayati serta mewujudkan imannya dalam kehidupan
sehari-hari Telaumbanua, 1999: 5. Iman tidak cukup hanya dipahami saja tetapi harus dapat diwujudkan dalam tindakan konkret karena iman tanpa perbuatan
adalah mati. Maka dari itu, katekese diharapkan juga dapat membantu umat untuk dapat mewujudkan iman yang dihayatinya serta dapat mengembangkan iman umat
menuju kedewasaan dan kematangan Sumarno Ds., 2014: 1. Perwujudan iman tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan perhatian kepada orang-orang
yang membutuhkan sehingga orang lain juga dapat merasakan kasih Allah melalui uluran tangan umat-Nya.
5. Isi Katekese
Melalui katekese, umat diharapkan semakin mendalami isi warta Kristiani karena katekese merupakan momen dan aspek dalam mewartakan Injil,
yakni mewartakan Kabar Gembira keselamatan yang terus didengar dan diterima dengan setulus hati. Isi dari katekese merupakan pewartaan Injil itu sendiri dengan
harapan kehidupan pribadi seseorang terus sadar dan mau berkomitmen untuk secara penuh mengintegrasikannya dalam keseluruhan hidupnya dengan selaras
hidup Kristen dalam masyarakat dan dunia CT, art. 26. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Katekese harus mengumandangkan situasi hidup orang-orang yang mendengarkannya, harus mengumandangkan cita-cita dasar, yang mencari
pernyataan dan kepenuhannya di dalam arus masa kini dan dalam peristiwa- peristiwa yang dialami oleh masyarakat tertentu dalam periode sejarahnya yang
tertentu. Hidup seutuhnya di dalam jaringan-jaringan yang konkret, memerlukan terang dan bimbingan iman. Maka katekese harus memancarkan sinar kepada
semua kenyataan itu, masalah dan situasi pribadi dan keluarga, lingkungan sosial serta lingkungan kerja, agar semua itu dapat dilihat, dimengerti dan dipandang dan
dihayati oleh orang Kristen sesuai dengan sabda Kristus Sumarno Ds., 2013: 41.
C. Gambaran Katekese Umat
Katekese Umat pertama kali dicetuskan dalam Pertemuan Komisi Kateketik Keuskupan seIndonesia PKKI yang pertama berlangsung di
Sindanglaya, Jawa Barat dari tanggal 10 sd 16 Juli 1977. Dalam pembicaraan PKKI yang berlangsung empat tahun sekali senantiasa mengangkat Katekese
Umat sebagai tema pembicaraannya. Pertemuan PKKI yang pertama menghasilkan gagasan Katekese Umat
yang disadari sebagai Arah Katekese di Indonesia masa kini Huber, 1981: 7. Pertemuan PKKI II dilaksanakan di Wisma Samadi Klender pada 29 Juni sd 5
Juli 1980 bermaksud untuk memantapkan Katekese Umat. Dengan bertukar pengalaman mereka ingin mencari kemungkinan pengikutsertaan semakin banyak
orang dalam proses pembinaan dan pendalaman iman; menjernihkan gagasan dan arah Katekese Umat; mencari bagaimana kelompok dan sarananya serta Kitab
Suci dapat berfungsi secara memadai, sehingga umat semakin memenuhi panggilannya dalam masyarakat Huber, 1981: 7-8; bdk. Lalu, 2005: 2-5.