Keterlibatan Umat dalam Hidup Menggereja

46

1. Arti Gereja

Kata Gereja bukanlah semacam batasan atau definisi. Jemaat perdana kadang-kadang memahami diri dan merumuskan karya keselamatan Tuhan dengan berkata “Gereja Allah” atau juga “jemaat Allah”. Maksud sebutan itu menjadi jelas dari 1 Kor 11:17-22. Di situ Paulus berbicara mengenai jemaat yang berkumpu l untuk perayaan Ekaristi. Mereka menjadi “jemaat” atau “Gereja“ karena iman mereka akan Yesus Kristus, khususnya akan wafat dan kebangkitan- Nya. Gereja adalah jemaat Allah yang dikuduskan dalam Kristus Yesus KWI, 1996: 332. Pengertian Gereja yang terdapat dalam Kitab Suci dan Ajaran Gereja tidak mengenal batasan arti. Menurut buku Iman Katolik KWI, 1996: 333, di dalam Kitab Suci Perjanjian Baru tiga nama yang dipakai untuk Gereja: Gereja Umat Allah, Gereja Tubuh Kristus dan Gereja Bait Roh Kudus. Pengertian yang lain dikatakan oleh Dr. Tom Jacobs 1987: 23, Lumen Gentium memberikan penjelasan bahwa faham Gereja sebagai “Tubuh Kristus” tidak boleh seolah-olah diganti dengan faham Gereja sebagai “Umat Allah”. Gereja adalah sekaligus umat Allah dan tubuh Kristus. Dengan demikian definisi Gereja sangatlah luas karena tidak hanya satu sumber saja yang menjelaskan arti Gereja itu sendiri. Definisi tersebut tergantung pada konteksnya. Namun pada intinya Gereja merupakan persekutuan orang- orang yang beriman kepada Kristus sebagai perwujudan karya Allah yang konkret. Allah mencintai dan memanggil manusia untuk ikut ambil bagian dalam karya penyelamatan-Nya di dunia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47

2. Model-model Gereja

Model-model Gereja menurut Avery Dulles yang dikutip oleh Sumarno Ds.2014: 22-28 meliputi a Gereja sebagai Institusi; b Gereja sebagai Persekutuan Mistik; c Gereja sebagai Sakramen; d Gereja sebagai Umat Allah; e Gereja sebagai Pewarta.

a. Gereja sebagai Institusi

Gereja harus memiliki suatu kesatuan yang memiliki struktur dan harus tetap merupakan persekutuan seperti yang didirikan oleh Kristus. Model pesekutuan memperlihatkan bahwa Gereja harus disatukan dengan Allah oleh rahmat, dalam kesatuan rahmat itu anggota-anggotanya harus disatukan oleh kasih. Di dalam ekklesiologi yang berpusat pada institusi itu, kekuasaan dan tugas Gereja pada umumnya dibagi atas tiga: mengajar, menguduskan dan memimpin. Pembagian kekuasaan mengarah pada suatu perbedaan antara Gereja yang mengajar dan Gereja yang diajar, antara Gereja yang menguduskan dan Gereja yang dikuduskan, antara Gereja yang memimpin dan Gereja yang dipimpin Sumarno Ds., 2014: 22. Model Gereja institusional memiliki ciri yaitu mempertimbangkan konsep tentang kekuasaan atau otoritas yang hirarkis Sumarno Ds., 2014: 22. Gereja tidak dipahami sebagai masyarakat yang menganut sistem perwakilan, tetapi sebagai masyarakat dimana pelimpahan kekuasaan memimpin terpusat di dalam tangan suatu golongan tertentu. Pelayanan yang dilakukan oleh Gereja institusional sebatas untuk para anggotanya sendiri. Gereja mengajarkan kebenaran-kebenaran kepada anggotanya sehingga mereka sampai pada keselamatan yang abadi.

Dokumen yang terkait

Sumbangan katekese umat sebagai upaya untuk meningkatkan keterlibatan umat dalam hidup menggereja di Stasi Mansalong Paroki Maria Bunda Karmel Mansalong Kabupaten Nunukan.

2 16 158

Sumbangan katekese umat dalam rangka meningkatkan penghayatan iman umat Lingkungan Santo Yusuf, Berut, Wilayah Santa Marta, Sumber, Paroki Santa Maria Lourdes, Sumber, Magelang, Jawa Tengah melalui Shared Christian Praxis.

8 70 209

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari.

0 8 159

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda.

6 40 156

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda

2 2 154

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki Santo Antonius, Bade, Keuskupan Agung Merauke melalui shared christian praxis - USD Repository

0 4 141

Upaya menumbuhkan hidup doa dalam keluarga-keluarga kristiani umat lingkungan Santa Maria stasi Majenang paroki Santo Stefanus Cilacap melalui katekese umat - USD Repository

0 0 137

Pendampingan iman keluarga kawin campur beda agama dalam menghayati hidup perkawinan kristiani di Paroki Santo Paulus, Palu, Sulawesi Tengah, melalui katekese umat model shared christian praxis - USD Repository

0 0 144

Usaha meningkatkan spiritualitas kerasulan awam bagi prodiakon paroki di wilayah Santo Yusup Sendangsari-Sendangrejo, Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu, Yogyakarta, melalui katekese model Shared Christian Praxis - USD Repository

0 1 121

Sumbangan katekese umat bagi prodiakon melalui model shared christian praxis di Paroki Roh Kudus Kebonarum, Klaten, Jawa Tengah - USD Repository

0 4 178