Pemikiran Dasar Contoh Persiapan Katekese Umat model Shared Christian Praxis SCP
101
karena manusia tidak memandang dan menganggapnya lagi maka ia mati. Dan lilin keempat walaupun begitu banyak persoalan yang dihadapi ia tetap setia, ia
tetap punya harapan. Kesetiaan lilin yang keempat membuat anak yang datang dapat kembali
menghidupkan lilin yang sudah mati tadi, sehingga keempat lilin ini dapat sama- sama hidup dengan harapan tetap setia terhadap situasi apapun. Kita sebagai
pengikut Kristus juga harus setia dalam panggilan kita dengan ikut mengembangkan kegiatan-kegiatan gerejani. Namun, dalam kenyataan hidup
sehari-hari kita masih kurang setia karena sering kali masih mengutamakan kepentingan diri sendiri daripada terlibat dalam kegiatan hidup menggereja. Selain
kesetiaan itu kita diharapkan juga untuk bisa saling melayani dan penuh pengharapan.
c Langkah II : Mendalami Pengalaman Hidup Peserta
1 Peserta diajak untuk merefleksikan sharing pengalaman atau slide di atas
dengan bantuan pertanyaan sebagai berikut: Cara manakah yang telah ditempuh bapakibu dalam menghadapi
kesulitan-kesulitan mengikuti Kristus? 2
Dari jawaban yang diungkapkan oleh peserta, pendamping memberi arahan rangkuman singkat.
Bapakibu yang terkasih dalam Kristus, dalam sharing tadi mengungkapkan bahwa cara yang ditempuh untuk menghadapi kesulitan-kesulitan
mengikuti Kristus yaitu dengan mempertahankan kesetiaan kita dalam mengikuti Kristus. Kita tetap berpegang teguh pada iman kita meskipun dalam situasi sesulit
102
apapun. Kita mengandalkan Kristus untuk membimbing setiap langkah hidup kita sehingga kita selalu dikuatkan dan tetap beriman kepada-Nya. Kesetiaan dalam
mengikuti kegiatan hidup menggereja kita usahakan dengan membagi waktu sebaik mungkin sehingga kepentingan pribadi dan kepentingan gereja tetap
berjalan dengan baik. Sesibuk apapun kegiatan pribadi kita tidak akan mengganggu keterlibatan kita dalam kegiatan hidup menggereja bila kita dapat
membagi waktu dengan baik.
d Langkah III : Menggali Pengalaman Iman Kristiani
1 Salah seorang peserta dimohon bantuannya untuk membacakan perikop
langsung dari Kitab Suci, Mrk 8:34-9:1 atau dari teks fotocopy yang dibagikan.
2 Peserta diberi waktu sebentar untuk hening sejenak sambil secara pribadi
merenungkan dan menanggapi pembacaan Kitab Suci dengan bantuan beberapa pertanyaan sebagai berikut:
Ayat-ayat manakah yang mengajak kita untuk selalu setia dalam mengikuti Kristus?
Sikap-sikap mana yang ingin ditunjukkan Yesus dalam hal mengikuti- Nya?
3 Peserta diajak untuk sendiri mencari dan menemukan pesan inti perikop
sehubungan dengan jawaban atas 2 dua pertanyaan di atas.
4 Pendamping memberi tafsiran dari Injil Mrk 8:34-9:1 dan
menghubungkannya dengan tanggapan peserta dalam hubungan dengan tema
dan tujuan, sebagai berikut:
103
Ayat 34, Menggambarkan kisah Yesus memanggil murid-murid-Nya. Bahwa setiap orang yang ingin mengikuti Yesus harus mengambil bagian dari
perjuangan para murid menghadapi kenyataan yang keras, dingin, bahwa Yesus bukan seseorang yang “akan membereskan segala-galanya dengan cepat”, seperti
mereka harapkan. Mereka dapat mendengar Ia secara langsung kepada mereka, setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul
salib-Nya dan mengikuti Aku. Demikian juga dengan kita, kalau kita ingin mengikuti Yesus kita harus rela berkorban dan menderita bersama Dia.
Ayat 35-37, dalam ayat ini mengajak kita untuk memahami pernyataan yang begitu mutlak dan radikal, yang mengikuti Yesus: karena siapa yang mau
menyelamatkan nyawannya, ia akan kehilangan nyawanya... siapa pun yang menyebut dirinya pengikuti Yesus harus kehilangan hidupnya bagi Yesus dan
bagi Injil atau menyerahkan diri dalam kepercayaan kepada Mesias yang menderita, yang kita ikuti. Untuk itu kita perlu membuka diri agar lebih bisa
mendengarkan perkataan yang tidak menyenangkan: anak manusia pun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi
malaikat-malaikat kudus ayat 38. Dalam perikop ini Yesus menegaskan bahwa syarat untuk mengikuti Dia
adalah rela berkorban dan menderita bersama Dia. Hal ini dapat kita lakukan dengan setia kepada Yesus, sehingga apa yang nampak dari sikap Yesus kepada
murid-murid-Nya dapat menghantarkan kita untuk belajar dari sikap setia Yesus dan dapat kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sikap-sikap yang nampak dari perikop ini memiliki sikap yang setia kepada Bapa, yaitu rela menderita demi umat manusia. Maka dari itu kita sebagai
umat beriman diharapkan mampu mengikuti Yesus Kristus dengan setia serta rela PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI