94
E. Petunjuk Pelaksanaan Program
Program ini dilaksanakan bagi umat di Stasi Santo Lukas Sokaraja yang dikemas dalam bentuk pertemuan berkala. Program yang ditawarkan ini bersifat
usulan dan selalu terbuka terhadap masukan yang lebih menunjang terpenuhinya kebutuhan peserta, artinya waktu pelaksanaan bisa disesuaikan dengan situasi dan
kondisi peserta di lapangan. Umat dalam pelaksanaan program ini dipandang sebagai subyek yang
memiliki kekayaan rohani berupa pengalaman iman sehingga perlu dibagikan kepada orang lain. Dengan demikian masing-masing peserta memiliki peran dan
tugas yang sama bukan hanya sebagai penonton atau pendengar setia melainkan terlibat aktif dalam keseluruhan proses pendalaman iman. Harapannya program
katekese umat model Shared Christian Praxis SCP dapat membantu umat dalam meningkatkan keterlibatan mereka dalam kegiatan hidup menggereja.
Program ini akan dilaksanakan setiap 2 bulan sekali selama 1 tahun bersamaan dengan pertemuan rutin bapak-bapak dan ibu-ibu WK yaitu pada
Minggu ke 2 dalam bulan. Penulis mengambil 2 bulan sekali karena mereka sudah memiliki acara dalam setiap pertemuan rutin, sehingga program ini hanya sebagai
variasi. Setiap pertemuan dilaksanakan dalam waktu sekitar 90 menit. Tempat pendalaman iman akan dilakukan secara bergilir di setiap rumah umat. Peserta
pendalaman iman secara khusus adalah umat katolik orang dewasa di stasi Santo Lukas Sokaraja.
Program ini akan dilaksanakan oleh penulis sendiri dengan memakai katekese umat model SCP. Tema-tema katekese yang ada tidak harus dibahas
secara berurutan, artinya menyesuaikan kebutuhan umat. Tema yang dianggap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
sangat dibutuhkan oleh umat dapat dibahas di awal pertemuan dan tema yang lain menyesuaikan.
F. Contoh Persiapan Katekese Umat model Shared Christian Praxis SCP
1. Identitas
a. Pelaksana : Agnes Jajar Anur Umastuti
b. Tema
: Mengikuti Kristus dengan setia dalam kehidupan sehari-hari c.
Tujuan : Bersama pendamping umat semakin menyadari pentingnya mengikuti Yesus dengan setia dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga terciptanya sikap untuk mampu meneladani Yesus Kristus yang rela berkorban dan menderita demi perkembangan
umat. d.
Peserta : Umat orang dewasa Stasi Santo Lukas Sokaraja e.
Tempat : Kediaman Bpk. Bernadus Sudarisman f.
HariTgl : Sabtu, 14 Mei 2016 g.
Waktu : 19.00-20.30 WIB h.
Model : SCP Shared Christian Praxis
i. Metode :
Sharing pengalaman Refleksi pribadi
Informasi Tanya jawab
j. Sarana :
Teks lagu “Jangan Lelah” Teks pertanyaan pendalaman
TeksKitab Suci Perjanjian Baru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96 Laptop dan LCD
Slide “Lilin Harapan” Musik instrument dari laptop
Lilin dan Salib
k. Sumber Bahan :
Mrk 8:34-9:1 Dianne Bergant Karris, 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Baru.
Yogyakarta: Kanisius. Hal 97 Sumarno Ds., 2014. Diktat Program Pengalaman Lapangan Pendidikan
Agama Katolik Paroki. Hal: 31-38.
2. Pemikiran Dasar
Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang kristiani yang kurang menyadari bahwa betapa pentingnya mengikuti jalan Tuhan dengan setia. Maka
tidak jarang banyak yang meninggalkan Dia yang menyelamatkan kita umat manusia. Segala sesuatu yang berhubungan dengan penderitaan dan pengorbanan,
selalu dirasakan oleh kita adalah hal yang berat untuk dilaksanakan dan tidak dilakukan dengan kesungguhan hati. Banyak diantara kita masih merasa takut
untuk bersaksi dan takut untuk mewartakan Kerajaan Allah dihadapan orang banyak, sehingga kita kurang melibatkan diri dalam kegiatan hidup menggereja.
Kita masih terlalu sibuk dengan kepentingan diri kita sendiri, kurang memiliki waktu untuk aktif terlibat dalam kegiatan hidup menggereja. Maka kunci
kesetiaan kepada Kristus adalah sikap rela berkorban dan rela menderita bersama Dia Yesus Kristus, dan juga kerjasama serta saling berbagi diantara sesama yang
97
membutuhkan uluran tangan kita. Kerelaan kita dalam mengikuti Kristus diwujudkan dengan membagi waktu sebaik mungkin untuk kepentingan bersama
dan pribadi, sehingga sesibuk apapun kegiatan kita masih memiliki waktu untuk terlibat dalam kegiatan hidup menggereja. Apabila kita takut bersaksi dan apabila
kita malu terhadap apa yang dikatakan Yesus maka kita tidak layak disebut pengikut Kristus.
Injil Markus 8:34-9:1, menampilkan bahwa syarat untuk mengikuti Yesus adalah rela menyangkal dirinya dan memikul salib-Nya. Yesus tidak mau
para pengikut-Nya hanya menjadi penonton sengsara-Nya, tetapi tumbuh dalam iman dan paham lewat partisipasi nyata dalam sengsara-Nya. Yesus menyadarkan
para murid-murid-Nya dengan perkataan yang tegas. Barang siapa malu karena Yesus dan karena perkataan Yesus, maka Yesus pun akan malu karena orang itu.
Yesus sendiri berkata dengan jelas bahwa jalan-Nya adalah jalan penderitaan. Jalan Mesias adalah jalan salib.
Dari pertemuan ini kita berharap semakin mampu meneladani sikap Yesus yang rela berkorban dan menderita demi Kerajaan Allah. Kita sebagai
orang yang beriman semakin setia mengikuti Yesus Kristus dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga semakin berani berkorban dan menderita demi
perkembangan umat. Sikap tersebut dapat kita wujudkan lewat kerelaan kita meluangkan waktu untuk terlibat dalam kegiatan hidup menggereja dan peduli
kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan kita. Hidup menggereja tidak hanya kita wujudkan dalam lingkungan gereja saja, namun dapat juga kita
wujudkan dalam kehidupan di masyarakat, misalnya saja ikut ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan seperti kerja bakti menyambut HUT RI,
98
ikutserta dalam kepengurusan RTRW, dsb. Sikap peduli juga perlu kita wujudkan dalam kehidupan bersama, saling menghargai satu sama lain, karena kita hidup
tidak hanya dengan orang yang memiliki keyakinan sama dengan kita tetapi juga hidup bersama dengan orang yang beda keyakinan.
3. Pengembangan Langkah-langkah
a Pembukaan
1 Pengantar
Bapakibu yang terkasih, kita pantas mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan karena kasih karunia-Nya yang telah mempersatukan kita disini
sebagai orang yang setia mengikuti Dia. Kita semua tahu kesetiaan kita sebagai murid Kristus perlu kita wujudkan dalam tindakan hidup kita sehari-hari,
misalnya dengan rela berkorban dan menderita meluangkan waktu kita untuk kepentingan bersama, sehingga memampukan kita untuk berani melibatkan diri
dalam kegiatan hidup menggereja, agar apa yang dikehendaki Allah dapat sungguh-sungguh diresapi dan dihayati dalam kehidupan sehari-hari.
Bacaan Kitab Suci pada malam hari ini mengajak kita sebagai pengikut Kristus berani menyangkal diri dan mau memikul salib. Yesus tidak mau para
pengikut-Nya hanya menjadi penonton sengsara-Nya, tetapi tumbuh dalam iman dan paham lewat partisipasi nyata dalam sengsara-Nya. Partisipasi tersebut dapat
kita wujudkan lewat keterlibatan kita di dalam kegiatan hidup menggereja. Semoga dengan keterbukaan dan saling berbagi dalam pertemuan ini, kita
semakin menyadari pentingnya mengikuti Yesus Kristus dengan setia dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
kehidupan sehari-hari, sehingga tercipta sikap untuk meneladan Yesus Kristus yang rela berkorban dan menderita demi perkembangan umat.
2 Lagu Pembukaan: Bapa yang Setia [Lampiran 9: 23]
3 Doa Pembukaan:
Bapa yang penuh kasih, kami mengucap syukur kepada-Mu karena kasih dan penyertaan-Mu kami semua dapat berkumpul di tempat ini. Saat ini, kami
akan mencoba bersama-sama menggali sejauh mana kesetian kami mengikuti Kristus Putera-Mu. Bantulah kami ya Bapa agar cinta-Mu sungguh-sungguh dapat
kami alami sehingga kami mampu untuk mengikuti Putera-Mu dengan setia dan rela berkorban serta menderita bersama Putera-Mu. Seperti dalam Injil Markus
yang akan kami dengarkan nanti Engkau mengajarkan kepada kami untuk berani menyangkal diri dan mau memikul salib.
Bapa kami serahkan seluruh pertemuan kami malam ini, dan juga pembicaraan kami. Semoga Roh-Mu selalu berada bersama kami, sehingga kami
dapat saling terbuka dan mau berbagi satu sama lain. Tujuan kami bersama dapat tercapai yaitu kami semakin menyadari pentingnya mengikuti Yesus Kristus
dengan setia dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tercipta sikap untuk meneladan Yesus Kristus yang rela berkorban dan menderita demi perkembangan
umat khususnya umat di Stasi Santo Lukas Sokaraja ini. Kami yakin dan percaya Bapa, Engkau selalu membimbing hidup kami untuk dapat mewujudkan impian
kami. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
b Langkah I : Mengungkapkan Pengalaman Hidup Peserta
1 Pemutaran slide tentang “Lilin Harapan“ [:Lampiran 8: 22]
Pendamping meminta salah satu peserta untuk mencoba menceritakan kembali dengan singkat tentang isi pokok dari slide
“Lilin Harapan“ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI