64
1. Pengertian Katekese Umat
Dalam PKKI II yang terjadi pada 29 Juni sd 5 Juli 1980 di Wisma Samadi Klender merumuskan arti dan makna Katekese Umat untuk
menyempurnakan hasil Katekese Umat yang dibahas dalam pertemuan PKKI I. Katekese Umat diartikan sebagai komunikasi iman atau tukar pengalaman iman
antara anggota kelompokjemaat yang berkumpul dalam suatu tempat, sehingga iman masing-masing diteguhkan dan dihayati secara lebih sempurna Komisi
Kateketik KWI, 1995: 11. Katekese Umat juga mempunyai pengertian sebagai berikut:
KATEKESE UMAT diartikan sebagai sebagai komunikasi iman atau tukar
pengalaman iman
penghayatan iman
antara anggota
jemaatkelompok. Melalui kesaksian para peserta. Tekanan yang utama dalam Katekese Umat yaitu pada penghayatan iman, meskipun
pengetahuan tidak dilupakan. Katekese Umat mengandalkan ada perencanaan Huber, 1981: 15; bdk. Lalu, 2005: 5.
Katekese Umat merupakan komunikasi iman dari peserta sebagai sesama
dalam iman yang sederajat, yang saling bersaksi tentang iman mereka. Katekese berisi mengenai pengalaman-pengalaman iman umat dalam hidup sehari-hari.
Peserta berdialog dalam suasana terbuka, ditandai sikap saling menghargai dan saling mendengarkan. Dalam dialog atau sharing lebih menekankan pada
penghayatan iman,
meskipun pengetahuan
tidak dilupakan
sehingga mengharapkan adanya keterlibatan seluruh umat untuk menciptakan suasana
katekese yang hidup. Tukar pengalaman iman yang terjadi dalam Katekese Umat yaitu memberi kesaksian diri tentang apa yang diimani dan dihayati ialah Yesus
Kristus sendiri. Menjadi perantara Allah dalam menanggapi sabda-Nya dengan cara bersaksi di tengah umat mewartakan yang diimani.
65
2. Tujuan Katekese Umat
Dalam hubungan dengan tujuan Katekese Umat, PKKI II menegaskan bahwa tujuan komunikasi iman sebagai berikut Huber, 1981: 16; bdk. Lalu,
2005: 5-6: 1
supaya dalam terang Injil kita semakin meresapi arti pengalaman- pengalaman kita sehari-hari;
2 dan kita bertobat metanoia kepada Allah dan semakin menyadari
kehadiran-Nya dalam kenyataan hidup sehari-hari; 3
dengan demikian kita semakin sempurna beriman, berharap, mengamalkan cinta kasih, dan makin dikukuhkan hidup kristiani kita;
4 pula kita makin bersatu dalam Kristus, makin menjemaat, makin tegas
mewujudkan tugas Gereja setempat dan mengokohkan Gereja semesta;
5 sehingga kita sanggup memberi kesaksian tentang Kristus dalam
hidup kita di tengah masyarakat. Kelima butir rumusan di atas menyoroti tujuan Katekese Umat dari sudut
pandang yang berbeda-beda. Ketiga nomor pertama lebih-lebih memperhatikan peserta sendiri dimana peserta menyadari arti pengalaman-pengalaman hidup
sehari-hari dalam terang Injil, bertobat kepada Allah dan semakin menyadari akan kehadiran Allah dalam kehidupannya sehingga dapat mewujudkannya melalui
tindakan yang nyata dengan mengamalkan cinta kasih kepada sesama. Kedua nomor yang lainnya lebih menegaskan tujuan sebagai Gereja yang berpuncak
kepada “hidup kita di tengah masyarakat” Lalu, 2005: 74. Katekese Umat membantu umat untuk hidup semakin sadar, semakin
mendalam atau utuh. Pengalaman religius ditempatkan di dalam kehidupan konkretnyata. Dengan demikian para peserta ditolong untuk menafsirkan riwayat
hidupnya sebagai sejarah penyelamatannya. Gereja bukan tujuan melainkan sarana untuk bersaksi tentang Kristus
melalui pengabdian kepada manusia konkret, agar Kristus semakin berpengaruh dalam masyarakat, itulah yang dicita-citakan Katekese Umat Huber 1981: 23.